Eksplora.id, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya kembali menjadi sorotan publik setelah meluncurkan serangkaian gebrakan strategis yang diyakini mampu mempercepat laju pemulihan ekonomi nasional. Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, langkah-langkah progresif ini dinilai sebagai momentum penting untuk mengembalikan optimisme dunia usaha sekaligus memperkuat daya beli masyarakat.
Paket Kebijakan Stimulus Baru
Dalam konferensi pers di Jakarta, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi tantangan perlambatan ekonomi dunia. Ia mengumumkan paket stimulus fiskal dengan fokus pada tiga sektor prioritas:
- UMKM dan Koperasi – melalui pemberian insentif pajak, keringanan kredit, serta penambahan dana bergulir.
- Investasi Infrastruktur Hijau – dengan mendorong pembangunan energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan.
- Digitalisasi Ekonomi – memberikan dukungan terhadap startup dan pelaku ekonomi kreatif berbasis teknologi.
“Pemulihan ekonomi bukan hanya soal angka pertumbuhan, melainkan bagaimana rakyat kecil, pelaku usaha, hingga generasi muda dapat merasakan manfaatnya secara nyata,” ujar Purbaya.
Pencairan Dana Rp200 Triliun ke Perbankan
Salah satu langkah paling berani adalah pencairan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari rekening pemerintah di Bank Indonesia ke perbankan nasional. Kebijakan ini bertujuan agar likuiditas segera tersalurkan ke sektor riil, mendorong kredit produktif, serta memperlancar arus pembiayaan usaha.
Dengan tambahan likuiditas ini, perbankan diharapkan lebih agresif menyalurkan kredit bagi UMKM, industri, dan sektor prioritas lain yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.
“Dana yang selama ini mengendap harus segera mengalir. Hanya dengan cara itu roda ekonomi bisa bergerak lebih cepat dan menciptakan lapangan kerja baru,” tegas Purbaya.
Reformasi Anggaran dan Percepatan Belanja
Selain itu, Purbaya menekankan percepatan penyaluran anggaran, khususnya untuk program perlindungan sosial, proyek padat karya, dan subsidi produktif. Dengan percepatan ini, roda perekonomian di daerah diharapkan dapat bergerak lebih cepat dan menyerap tenaga kerja.
“Kami tidak ingin anggaran hanya tersimpan di meja birokrasi. Uang negara harus segera sampai ke masyarakat dan menciptakan dampak langsung,” tegasnya lagi.
Dorongan Investasi dan Kemitraan Global
Gebrakan Menkeu Purbaya juga menitikberatkan pada upaya mendongkrak investasi asing dan domestik. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan regulasi baru untuk mempermudah perizinan serta memperluas skema kemitraan publik-swasta. Selain itu, Purbaya berencana memperkuat diplomasi ekonomi dengan sejumlah negara mitra strategis guna memastikan arus modal tetap deras masuk ke Indonesia.
Respons Pelaku Usaha dan Akademisi
Langkah Purbaya menuai respons positif dari berbagai kalangan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai kebijakan fiskal ini akan meningkatkan kepercayaan investor. Sementara itu, sejumlah ekonom dari universitas ternama menyebut bahwa strategi percepatan belanja negara dan stimulus UMKM dapat menjadi “penopang vital” di tengah ketidakpastian global.
Namun, beberapa pengamat juga mengingatkan bahwa tantangan utama ada pada implementasi. “Gebrakan ini harus diiringi dengan pengawasan ketat agar tidak terhambat oleh birokrasi atau penyalahgunaan anggaran,” ujar seorang analis ekonomi.
Harapan ke Depan
Dengan sederet gebrakan yang telah diumumkan, termasuk pencairan dana Rp200 triliun untuk memperlancar likuiditas perbankan, Menkeu Purbaya menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di kisaran 5,2–5,5 persen pada tahun mendatang, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.
“Ekonomi Indonesia punya fondasi yang kuat. Dengan kerja bersama dan langkah nyata, kita bukan hanya pulih, tetapi juga melompat lebih jauh,” tutup Purbaya.