Mahasiswa UPI Ciptakan Motor Hidrogen “FCEV Jawara”: Futuristik, Bebas Emisi, dan Tempuh 428 KM
Mahasiswa UPI menciptakan motor hidrogen bebas emisi “FCEV Jawara” dengan jarak 428 km, desain futuristik, fitur IoT, dan teknologi fuel cell ramah lingkungan
Eksplora.id - Inovasi kendaraan ramah lingkungan kembali lahir dari kampus. Sepuluh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknologi Industri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil menciptakan sebuah motor hidrogen bebas emisi bernama FCEV Jawara.
Kendaraan ini resmi diperkenalkan dalam Pameran Inovasi Pendidikan Vokasional yang digelar bersamaan dengan Seminar Nasional Pendidikan Vokasional (SENAVOK 2025) di Gedung Balai Pertemuan Umum UPI.
Karya ini menjadi bukti bahwa inovasi teknologi otomotif berkelanjutan bisa lahir dari tangan mahasiswa Indonesia dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di masa depan.
FCEV Jawara: Motor Hidrogen Futuristik Buatan Mahasiswa UPI
FCEV Jawara dirancang sebagai kendaraan bebas emisi yang menggunakan sistem fuel cell untuk mengubah hidrogen menjadi listrik — energi yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik. Karena tidak ada proses pembakaran, kendaraan ini tidak menghasilkan polusi, melainkan hanya mengeluarkan uap air sebagai emisi.
Dari sisi visual, motor ini tampil dengan desain futuristik, sporty, dan menggunakan konfigurasi satu jok. Suaranya pun sangat senyap karena tidak menggunakan mesin konvensional berbahan bakar fosil.
Proses Perakitan: 5 Bulan Desain, 3 Bulan Produksi
Dalam demonstrasi pameran, tim menjelaskan bahwa pengembangan FCEV Jawara dimulai sejak awal 2024. Proses kreatifnya terdiri dari beberapa tahapan:
-
Fase desain: 5 bulan
-
Perakitan dan penyempurnaan: 3 bulan
Selama proses ini, para mahasiswa terlibat penuh dalam perancangan rangka, sistem elektronik, konfigurasi fuel cell, sekaligus integrasi fitur keselamatan dan IoT.
Spesifikasi Mesin Mengagumkan: 428 KM dengan 2 Liter Hidrogen
Salah satu hal yang membuat FCEV Jawara mencuri perhatian adalah efisiensi energi yang luar biasa. Dengan hanya dua liter hidrogen, motor ini diklaim bisa menempuh jarak hingga 428 kilometer—angka yang jauh melampaui kendaraan listrik komersial pada umumnya di kategori setara.
Kecepatan maksimal motor ini juga tidak main-main, yakni mencapai 80 km/jam, menjadikannya cukup ideal untuk penggunaan harian maupun jarak menengah.
Dilengkapi Fitur Canggih Berbasis IoT dan Keamanan Modern
Untuk kategori kendaraan prototipe buatan mahasiswa, fitur yang ditanamkan pada FCEV Jawara terbilang sangat maju. Beberapa teknologi yang disematkan antara lain:
-
Regenerative braking, mengubah energi pengereman menjadi daya listrik tambahan
-
IoT-based monitoring system, memungkinkan pemilik memantau motor secara real-time
-
Sensor kebocoran hidrogen dengan sistem automatic cut-off
-
GPS tracker untuk pelacakan
-
RFID card sebagai sistem kunci
-
Fitur remote engine shutdown, memungkinkan motor dimatikan dari jarak jauh
Kombinasi fitur ini membuat FCEV Jawara tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga aman dan pintar.
Komponen Lokal Dominan, Fuel Cell Masih Impor
Dari sisi manufaktur, sekitar 80 persen komponen motor ini berasal dari produk dalam negeri. Hal ini memperlihatkan kemampuan UPI memanfaatkan sumber daya lokal sekaligus mendukung kemandirian industri otomotif Indonesia.
Sementara itu, modul fuel cell sebagai inti sistem masih diimpor dari luar negeri, dengan beberapa sumber menyebutkan asalnya dari Meksiko.
Suara Mahasiswa: Bukti Indonesia Mampu Berinovasi
Muhammad Zidan, salah satu anggota tim, menegaskan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata kemampuan mahasiswa Indonesia dalam menghadirkan solusi otomotif berkelanjutan.
Menurutnya, FCEV Jawara menunjukkan bahwa masyarakat akademik tanah air siap berkontribusi dalam pengembangan teknologi masa depan, terutama yang berbasis energi bersih dan ramah lingkungan.
Motor hidrogen FCEV Jawara bukan sekadar prototipe kampus. Ia menjadi simbol bahwa inovasi energi bersih bisa lahir dari ruang-ruang pendidikan Indonesia. Dengan desain futuristik, fitur canggih, dan efisiensi luar biasa, karya ini membuka harapan baru bagi perkembangan kendaraan bebas emisi nasional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, bukan tidak mungkin Indonesia suatu hari nanti memiliki industri hidrogen transportasi yang kompetitif—dan semuanya bisa jadi berawal dari tangan sepuluh mahasiswa UPI.***
Baca juga artikel lainnya :
pt-pindad-bersiap-luncurkan-maung-versi-sipil-dorong-kemandirian-otomotif-nasional

