Barcelona Kembali Tumbang di El Clásico, Sementara Barça Atlètic Tahan Imbang dengan 10 Pemain

FC Barcelona kalah 2-1 dari Real Madrid di El Clásico pada 26 Oktober 2025, makin tertinggal di klasemen La Liga. Sementara tim muda klub, Barça Atlètic, berhasil meraih hasil imbang 2-2 di kandang sendiri meski bermain dengan sepuluh orang.

Oct 27, 2025 - 23:14
 0  3
Barcelona Kembali Tumbang di El Clásico, Sementara Barça Atlètic Tahan Imbang dengan 10 Pemain
sumber foto : getty images

Eksplora.id - El Clásico kembali menjadi milik Real Madrid. Dalam laga panas yang digelar di Santiago Bernabéu pada Minggu (26/10), Barcelona harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-1. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Blaugrana yang belum mampu mengalahkan Madrid di ajang La Liga musim 2025.

Namun di sisi lain, kabar positif datang dari Barça Atlètic — tim muda asuhan akademi La Masia — yang sukses menahan imbang Poblense 2-2 meski bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-9.


Real Madrid Unggul Tipis Lewat Aksi Mbappé dan Bellingham

Pertandingan El Clásico kali ini berlangsung sengit sejak awal. Kylian Mbappé menjadi pembuka keunggulan Real Madrid di menit ke-22 setelah menerima umpan matang dari Vinícius Júnior.
Barcelona sempat membalas lewat Fermín López di menit ke-35, memanfaatkan kesalahan koordinasi pertahanan Los Blancos. Namun, hanya berselang delapan menit, Jude Bellingham kembali membawa Madrid unggul lewat tembakan keras dari luar kotak penalti yang gagal diantisipasi kiper Barcelona.

Pada babak kedua, Barcelona berusaha meningkatkan intensitas serangan. Lamine Yamal dan Raphinha beberapa kali menciptakan peluang, tetapi solidnya lini belakang Madrid yang dikawal Antonio Rüdiger membuat skor tetap 2-1 hingga laga usai.


Marcus Sorg Akui Barcelona Kehilangan Fokus

Pelatih Barcelona Marcus Sorg mengakui kekalahan timnya terjadi akibat kehilangan konsentrasi pada momen-momen penting.

“Kami tampil baik dalam penguasaan bola, tapi kesalahan kecil di pertandingan besar seperti ini membuat segalanya berubah,” ujarnya dalam konferensi pers usai laga.

Sementara itu, Frenkie de Jong menambahkan bahwa tim harus segera memperbaiki mental bertanding agar tidak mudah kehilangan momentum.

“Kami tahu kami bisa lebih baik, tapi kami harus belajar dari kesalahan. Fokus dan konsistensi menjadi kunci,” ucapnya.


Barça Atlètic Tampil Ganas Meski Bermain 10 Pemain

Sementara tim utama menelan kekalahan, Barça Atlètic justru menunjukkan semangat luar biasa.
Dalam pertandingan melawan Poblense di Stadion Johan Cruyff, mereka berhasil menahan imbang 2-2 meski kehilangan Joan Anaya di menit ke-9 akibat kartu merah. Dua gol Barcelona Atlètic dicetak oleh Ureña, yang tampil gemilang sepanjang laga.

Pelatih tim muda tersebut memuji perjuangan para pemain muda La Masia.

“Kami bermain dengan hati dan semangat juang yang tinggi. Hasil ini terasa seperti kemenangan,” ujarnya.

Hasil ini menegaskan bahwa sistem pembinaan pemain muda Barcelona masih menjadi salah satu yang terbaik di dunia, dengan banyak talenta muda yang siap menembus tim utama.


Evaluasi Barcelona dan Harapan ke Depan

Kekalahan ini membuat Barcelona tertinggal dalam perburuan gelar La Liga. Real Madrid kini semakin kukuh di puncak klasemen, sementara Barcelona perlu segera melakukan evaluasi — terutama dalam hal penyelesaian akhir dan pertahanan.
Beberapa catatan penting untuk perbaikan tim:

  • Efektivitas peluang masih rendah meski penguasaan bola dominan.

  • Koordinasi lini belakang masih sering kehilangan fokus.

  • Pemain muda seperti Lamine Yamal dan Fermín López mulai menunjukkan potensi besar sebagai motor serangan masa depan.

Meski kalah, performa beberapa pemain muda menjadi sorotan positif. Semangat dan konsistensi mereka diharapkan mampu menjadi fondasi kebangkitan Barcelona di paruh kedua musim.


La Masia Jadi Sumber Harapan

Di tengah sorotan terhadap tim utama, performa luar biasa Barça Atlètic menjadi simbol harapan. Regenerasi dari akademi La Masia terbukti berjalan sukses, dan menjadi modal penting untuk masa depan klub.
Semangat pantang menyerah yang mereka tunjukkan menjadi pesan moral bagi seluruh elemen Blaugrana: bahwa karakter dan mentalitas juara lahir dari proses panjang, bukan hanya kemenangan sesaat.


Meski hasil El Clásico kali ini tidak berpihak kepada Barcelona, namun optimisme masih menyala.
Dengan pembenahan taktik, peningkatan mental bertanding, dan dukungan dari talenta muda La Masia, Barcelona diyakini bisa bangkit kembali.
Untuk sementara, Real Madrid boleh berbangga — tapi perjalanan panjang La Liga masih terbuka lebar.***

Baca juga artikel lainnya :

dampak-besar-sepakbola-terhadap-perkembangan-ekonomi