Mantan Kepala Administrasi Umum Olahraga Cina Dijatuhi Hukuman Mati Bersyarat atas Kasus Suap
Mantan Kepala Administrasi Umum Olahraga Cina, Gou Zhongwen, dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan dua tahun setelah terbukti menerima suap lebih dari 236 juta yen dan menyalahgunakan kekuasaannya antara 2009–2024.
Eksplora.id - Mantan Kepala Administrasi Umum Olahraga Cina, Gou Zhongwen, dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan dua tahun setelah dinyatakan bersalah atas kasus suap dan penyalahgunaan kekuasaan. Jabatan yang pernah dipegang Gou setara dengan menteri olahraga, menjadikannya salah satu pejabat tingkat tinggi terbaru yang terjerat dalam kampanye antikorupsi besar-besaran di negara tersebut.
Vonis itu dibacakan oleh Pengadilan Menengah Rakyat Yancheng, Provinsi Jiangsu, pada Selasa waktu setempat. Putusan ini mengirimkan pesan tegas dari pemerintah Cina bahwa tindakan korupsi dalam skala besar tidak akan ditoleransi, terutama di lembaga-lembaga yang terkait dengan perencanaan olahraga nasional.
Menerima Suap Lebih dari Rp 557 Miliar
Dalam persidangan, Gou dinyatakan terbukti menerima suap sebesar lebih dari 236 juta yuan, atau setara Rp 557 miliar, dalam kurun waktu panjang antara tahun 2009 hingga 2024. Pengadilan mengungkapkan bahwa uang suap tersebut diterima dari berbagai pihak, baik individu maupun perusahaan yang memiliki kepentingan dalam sektor olahraga dan pembangunan fasilitas nasional.
Tidak hanya menerima suap, Gou juga terbukti menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya sebagai pejabat publik. Ia memanfaatkan jabatannya untuk memberikan keuntungan bisnis tertentu kepada pihak-pihak yang memiliki hubungan dekat dengannya, termasuk dalam proses persetujuan proyek olahraga dan pengadaan fasilitas. Tindakan tersebut dianggap merugikan negara serta mencederai integritas lembaga olahraga nasional Cina.
Penangguhan Dua Tahun dan Konsekuensi Hukuman
Walaupun dijatuhi hukuman mati, Gou mendapatkan penangguhan pelaksanaan selama dua tahun, sebuah prosedur umum dalam sistem hukum Cina. Dalam banyak kasus, hukuman mati bersyarat dapat diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup apabila terpidana menunjukkan perilaku baik selama masa penangguhan. Namun, perkara Gou dikategorikan sangat serius sehingga peluang perubahan hukuman diperkirakan sangat kecil.
Pengadilan juga menegaskan bahwa seluruh harta yang diperoleh dari tindak pidana korupsi akan disita negara. Selain itu, Gou dicabut hak politiknya seumur hidup, menandai akhir dari karier panjangnya di dunia pemerintahan Cina.
Bagian dari Kampanye Antikorupsi yang Berkelanjutan
Kasus Gou Zhongwen menambah daftar panjang pejabat tinggi Cina yang ditindak dalam kampanye besar-besaran melawan korupsi, yang digencarkan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Sektor olahraga nasional menjadi sorotan khusus setelah beberapa pejabatnya terseret kasus manipulasi, penggelapan dana, serta kolusi dalam penyelenggaraan kompetisi.
Sebagai mantan pejabat setingkat menteri, Gou sebelumnya memiliki peran penting dalam mengawasi program olahraga nasional, termasuk persiapan kompetisi internasional. Skandal ini tidak hanya mencoreng citra lembaga tersebut, tetapi juga menunjukkan tantangan besar yang masih dihadapi dalam upaya menciptakan tata kelola olahraga yang bersih dan transparan di Cina.**
Baca juga artikel lainnya :
dua-tersangka-ditahan-dalam-kasus-korupsi-dana-hibah-atlet-difabel-bekasi-kerugian-capai-rp71-miliar

