Mobil Pelayanan Gizi di Batang Ketahuan Angkut Burung Merpati, Pemkab Lakukan Penyelidikan

Pemkab Batang selidiki mobil pelayanan gizi yang disalahgunakan untuk mengangkut burung merpati. Diduga membahayakan keamanan pangan anak sekolah.

Dec 1, 2025 - 18:09
 0  5
Mobil Pelayanan Gizi di Batang Ketahuan Angkut Burung Merpati, Pemkab Lakukan Penyelidikan
Sumber foto : Instagram

Eksplora.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyalahgunaan mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang seharusnya digunakan untuk distribusi Menu Begizi Seimbang (MBG) bagi anak sekolah dan ibu hamil. Mobil layanan gizi tersebut justru terlihat mengangkut sangkar dan burung merpati saat gelaran lomba burung di Desa Pesaren, Kecamatan Warungasem, pada Minggu (23/11).

Peristiwa ini viral setelah warga melihat mobil berpelat nomor B 9670 SCL, yang diketahui merupakan kendaraan milik Badan Gizi Nasional (BGN), digunakan untuk membawa peralatan lomba burung merpati. Padahal, kendaraan tersebut seharusnya steril dan khusus diperuntukkan untuk pelayanan kesehatan pangan.


Wakil Bupati: Sangat Berbahaya untuk Kesehatan Anak

Wakil Bupati Batang, Suyono, memberikan respon tegas setelah menerima laporan visual dari warga. Ia menegaskan bahwa mobil SPPG tidak boleh digunakan untuk kepentingan selain mengangkut makanan bergizi untuk anak sekolah dan ibu hamil.

Kendaraan itu semestinya menjadi armada steril yang digunakan untuk kepentingan kesehatan pangan. Jika dipakai membawa sangkar atau burung, risikonya sangat besar. Sisa kotoran atau kuman bisa mencemari menu MBG yang seharusnya aman bagi anak sekolah dan ibu hamil,” ujar Suyono, Senin (24/11).

Suyono menyebut bahwa terdapat ancaman kontaminasi bakteri dan parasit dari kotoran burung. Jika tidak segera dibersihkan secara menyeluruh, mobil dapat menjadi media penularan penyakit yang membahayakan kesehatan anak-anak.


Pemkab Batang Akan Lakukan Penelusuran

Menindaklanjuti temuan tersebut, Pemkab Batang akan melakukan penyelidikan untuk memastikan mobil tersebut berasal dari dapur pelayanan gizi mana.

Kami akan mencari tahu itu mobil dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi mana. Teguran lisan dan tertulis akan diberikan agar hal seperti ini tidak terulang lagi,” tegas Suyono.

Pemkab juga akan meminta klarifikasi kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap kendaraan tersebut, termasuk SOP penggunaan armada, alur pengawasan, dan pemeliharaannya.

Jika terbukti lalai atau sengaja melakukan penyalahgunaan fasilitas negara, sanksi disiplin dapat dijatuhkan sesuai aturan yang berlaku.


Kronologi Kejadian di Lapangan

Pada Minggu siang, 23 November, warga Desa Pesaren melihat mobil bertuliskan BGN tersebut berada di lokasi lomba burung merpati di Kecamatan Warungasem. Di dalam kendaraan terlihat sangkar burung dan perlengkapan terkait lomba.

Warga kemudian mendokumentasikan kejadian tersebut dan menyebarkannya ke media sosial. Foto dan video itu langsung mendapat perhatian publik karena mobil dengan logo pelayanan gizi seharusnya tidak digunakan untuk kegiatan non-kesehatan.

Beberapa warga mengaku khawatir jika armada yang dipakai untuk mengangkut makanan anak digunakan untuk membawa hewan, apalagi burung yang berpotensi membawa penyakit seperti salmonella atau parasit lainnya.


Risiko Kesehatan Jika Mobil Tidak Steril

Ahli gizi dan kesehatan masyarakat menyebutkan bahwa mobil layanan gizi harus memenuhi standar higienitas yang ketat. Apabila kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut hewan, maka berpotensi:

  • meningkatkan risiko kontaminasi silang

  • mempercepat penyebaran bakteri patogen

  • mengancam keamanan pangan MBG

  • mengurangi kualitas dan keamanan makanan yang didistribusikan

Dengan demikian, kejadian ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah untuk memperketat pengawasan armada pelayanan gizi.


Pemkab Diminta Perketat SOP dan Pengawasan

Sejumlah pemerhati kesehatan dan masyarakat Batang berharap agar Pemkab segera memperketat SOP pengelolaan armada, termasuk kebijakan peminjaman kendaraan, jadwal sterilisasi, dan pengawasan lapangan.

Kejadian seperti ini diharapkan tidak terulang mengingat keberadaan mobil SPPG sangat vital dalam program pemerintah untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan gizi anak sekolah di Kabupaten Batang.

Pemkab berkomitmen menindaklanjuti temuan ini dengan serius sebagai upaya menjaga keamanan pangan masyarakat dan menjaga kepercayaan publik terhadap program pelayanan gizi nasional**

Baca juga artikel lainnya :

bgn-ungkap-gejolak-harga-telur-dan-ayam-presiden-prabowo-instruksikan-perubahan-menu-mbg