99% Bakteri Mati dalam 3 Menit di Talenan Kayu, Talenan Plastik Justru Jadi Sarang Baru

Studi University of Wisconsin membuktikan 99% bakteri seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli mati dalam 3 menit di talenan kayu, sementara di talenan plastik justru berkembang biak.

Dec 9, 2025 - 22:09
 0  9
99% Bakteri Mati dalam 3 Menit di Talenan Kayu, Talenan Plastik Justru Jadi Sarang Baru
Sumber foto : Istock

Eksplora.id - Selama ini banyak orang percaya bahwa talenan plastik lebih higienis dibandingkan talenan kayu. Alasannya sederhana: plastik terlihat lebih modern, tidak berpori, dan mudah dicuci. Namun sebuah penelitian terkenal dari University of Wisconsin justru menunjukkan fakta yang sangat berbeda dan cukup mengejutkan bagi dunia kuliner maupun kesehatan rumah tangga.

Temuan Penting dari University of Wisconsin

Penelitian ini dilakukan oleh dua ahli mikrobiologi pangan, Dean O. Cliver dan Nicky Lin dari University of Wisconsin–Madison. Dalam risetnya, mereka menempatkan tiga bakteri berbahaya pada talenan kayu dan talenan plastik: Salmonella, Listeria, dan E. coli. Ketiganya adalah bakteri penyebab keracunan makanan yang umum ditemukan pada daging mentah, sayuran terkontaminasi, dan produk pangan lainnya.

Hasilnya sangat mencolok. Pada talenan kayu, 99% bakteri mati hanya dalam waktu 3 menit, bahkan tanpa perlakuan khusus seperti dicuci menggunakan sabun atau air panas. Bakteri yang tersisa pun tidak mampu berpindah dari permukaan kayu ke bahan makanan lain. Sebaliknya, ketika percobaan dilakukan pada talenan plastik, bakteri ternyata tidak mati, bahkan lebih mudah berkembang biak, terutama pada talenan plastik yang permukaannya mulai tergores akibat penggunaan rutin.

Mengapa Kayu Justru Lebih Aman?

Temuan ini mendorong para peneliti mencari alasan mengapa kayu dapat “membunuh” bakteri secara alami. Ternyata, kayu memiliki kemampuan menarik kelembaban serta cairan ke bagian dalam seratnya. Ketika bakteri ikut terserap bersama cairan tersebut, mereka tidak mampu bertahan hidup karena kehilangan kelembaban dan nutrisi. Dengan kata lain, struktur alami kayu berfungsi seperti “perangkap” yang membuat bakteri mati secara perlahan.

Sebaliknya, talenan plastik memiliki permukaan yang tampak bersih dan tidak berpori, tetapi dalam penggunaan sehari-hari plastik akan tergores oleh pisau. Goresan-goresan kecil inilah yang menjadi tempat bakteri bersembunyi, bertahan hidup, dan berkembang biak. Meskipun talenan plastik dicuci, bakteri masih dapat bertahan di celah-celah yang tidak terjangkau sabun maupun spons.

Risiko Talenan Plastik di Dapur Modern

Studi lanjutan menunjukkan bahwa talenan plastik yang sudah lama dipakai dapat mengandung jumlah bakteri yang signifikan, terutama jika digunakan untuk memotong daging mentah. Celah goresan pada plastik sulit sepenuhnya dibersihkan, dan ketika plastik dihangatkan—misalnya karena terkena air panas—goresan tersebut justru dapat membuka ruang baru yang memudahkan bakteri berkembang.

Dalam jangka panjang, penggunaan talenan plastik yang sudah rusak dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang pada bahan makanan lain, terutama sayuran mentah atau buah yang tidak dimasak.

Apa Artinya untuk Dapur Rumah dan Industri Kuliner?

Hasil penelitian ini bukan hanya relevan untuk rumah tangga, tetapi juga restoran, katering, dan UMKM kuliner. Banyak industri food service mengganti talenan secara rutin karena kekhawatiran soal higienitas plastik. Dengan temuan ilmiah ini, banyak ahli justru merekomendasikan talenan kayu berkualitas, khususnya yang terbuat dari hardwood seperti maple atau teak.

Namun, penggunaan talenan kayu tetap perlu disertai kebiasaan bersih: mencuci setelah digunakan, mengeringkannya sepenuhnya, serta mengganti talenan jika sudah retak atau terbelah.

Kayu Lebih Aman, Plastik Perlu Diwaspadai

Penelitian dari University of Wisconsin memberikan fakta ilmiah yang mengubah cara pandang banyak orang tentang kebersihan talenan. Kayu bukan hanya estetis dan tradisional, tetapi justru memiliki kemampuan alami membunuh bakteri berbahaya. Sementara talenan plastik yang tampak modern dan higienis ternyata dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, apalagi setelah permukaannya tergores.

Memahami temuan ini dapat membantu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner membuat keputusan yang lebih aman untuk kesehatan dan keamanan pangan. Terkadang, jawaban paling higienis justru berasal dari material yang telah digunakan masyarakat sejak ratusan tahun lalu: kayu.**

Baca juga artikel lainnya :

genjer-sayuran-air-gulma-sawah-yang-kaya-manfaat-kesehatan