Pelajar Wonosobo Diberi Satu Domba untuk Diternak, Guna Kurangi Main HP dan Bentuk Jiwa Wirausaha

Pemerintah Kabupaten Wonosobo meluncurkan program inovatif yang mengaitkan dunia pendidikan dengan peternakan. Dalam program yang digagas untuk siswa SD dan SMP, tiap murid akan diberi satu ekor domba sebagai bagian dari “beasiswa ternak”

Oct 27, 2025 - 23:30
 0  17
Pelajar Wonosobo Diberi Satu Domba untuk Diternak, Guna Kurangi Main HP dan Bentuk Jiwa Wirausaha
sumber foto : pinterest

Eksplora.id - Pemerintah Kabupaten Wonosobo meluncurkan program inovatif yang mengaitkan dunia pendidikan dengan peternakan. Dalam program yang digagas untuk siswa SD dan SMP, tiap murid akan diberi satu ekor domba sebagai bagian dari “beasiswa ternak”. Tujuannya: mengalihkan perhatian dari handphone (HP) dan membentuk tanggung jawab serta jiwa wirausaha sejak usia dini. 


Konsep Program: Belajar Lewat Bertindak

Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo, menjelaskan bahwa domba yang diberikan bukan semata hadiah, melainkan modal yang harus dirawat oleh siswa sebagai bagian dari beasiswa pendidikan.

“Misalnya siswa kelas 5 SD atau SMP kelas 1–2 bisa mendapatkan satu ekor domba sebagai tabungan pendidikan. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya bermain, tapi juga belajar bertanggung jawab dalam memelihara ternaknya,” kata Andang. 

Program ini dipandang sebagai jawaban terhadap fenomena siswa yang terlalu banyak menghabiskan waktu dengan HP, serta penurunan minat mereka terhadap aktivitas produktif dan fisik.


Fokus pada Domba Lokal “Dombos”

Domba yang dipakai dalam program ini adalah ras lokal unggulan Kabupaten Wonosobo, yaitu Domba Wonosobo atau dikenal pula sebagai “Dombos”. Domba ini memiliki nilai ekonomi dan budaya tinggi karena bulu lebat dan produksi daging yang baik. 
Melalui program ternak untuk pelajar ini, pihak pemerintah berharap generasi muda tidak hanya memiliki hewan peliharaan, tapi juga belajar tentang rantai produksi peternakan, nilai ekonomi, dan pengembangan usaha kecil.


Manfaat Pendidikan & Ekonomi

Program ini memiliki berbagai manfaat yang diharapkan:

  • Pengembangan karakter: siswa belajar disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras melalui tugas merawat domba.

  • Pendidikan alternatif: selain belajar di kelas, siswa terlibat aktivitas nyata yang memiliki hasil konkret.

  • Kemandirian ekonomi: sejak dini siswa dikenalkan pada usaha ternak — sebuah potensi wirausaha masa depan di sektor agribisnis.

  • Pengalihan dari HP: aktivitas fisik yang positif menggantikan kebiasaan bermain gadget berlebihan.

Seperti yang dikutip PopMama.com, program “beasiswa domba” ini tidak hanya bertujuan sebagai tabungan pendidikan tapi juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa melalui kegiatan beternak


Tantangan dan Langkah Pendukung

Meski ide ini mendapat sambutan positif, pelaksanaannya tentu tidak tanpa tantangan:

  • Perlunya pendampingan dan pelatihan cara merawat domba secara baik agar hewan tumbuh sehat dan program tidak berhenti hanya sebagai inisiatif semata.

  • Ketersediaan pakan dan fasilitas kandang yang memadai di rumah siswa atau fasilitas sekolah agar ternak dapat dikelola dengan baik.

  • Pemantauan hasil dan evaluasi jangka panjang agar program bisa berskala dan memberikan dampak nyata bagi siswa dan komunitas.

  • Integrasi dengan sistem pendidikan formal dan kerja sama dengan dinas peternakan agar program berjalan efektif.

Pemerintah Wonosobo dan pihak terkait dikabarkan tengah menyiapkan kerangka pendukung program ini agar tidak hanya “domba sebagai hadiah”, tetapi menjadi program berkelanjutan yang mendidik dan memberdayakan.


Program pemberian domba kepada siswa di Wonosobo menawarkan model baru dalam pendidikan: bukan hanya “belajar di sekolah”, tapi belajar melalui aktivitas nyata yang produktif.
Dengan fokus membangun karakter, mengurangi ketergantungan pada gadget, dan membuka mata siswa terhadap potensi agribisnis lokal, inisiatif ini patut diapresiasi.


Keberhasilan program akan sangat tergantung pada pelaksanaan yang baik, dukungan orang tua dan sekolah, serta keberlanjutan pendampingan. Jika dikelola dengan benar, program ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah-lain yang ingin menggabungkan pendidikan, tanggung jawab, dan wirausaha dalam satu langkah.***

Baca juga artikel lainnya :

lpdp-tidak-hanya-memberikan-beasiswa-kenali-dana-indonesiana-untuk-pelestarian-kebudayaan