Dari Utang Rp35 Miliar, Kini Jadi Kota Termaju Kedua di Lampung: Kisah Transformasi Kota Metro

Kota Metro Lampung membuktikan bahwa keterbatasan bukan akhir. Meski pernah disebut daerah termiskin dengan utang Rp35 miliar, wilayah seluas 73,21 km² ini kini menjadi kota termaju nomor dua di Provinsi Lampung berkat kepemimpinan visioner dan semangat kolaborasi warganya.

Oct 28, 2025 - 08:53
 0  8
Dari Utang Rp35 Miliar, Kini Jadi Kota Termaju Kedua di Lampung: Kisah Transformasi Kota Metro
sumber foto : wikipedia

Eksplora.id - Kota Metro Lampung membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang. Meski pernah disebut daerah termiskin dengan utang Rp35 miliar, kini Metro berubah menjadi kota termaju kedua di Provinsi Lampung berkat kepemimpinan visioner dan kolaborasi warganya.


Perubahan besar tengah terjadi di Kota Metro, Lampung. Wilayah seluas 73,21 kilometer persegi yang dulu sempat dikenal sebagai daerah termiskin di provinsi ini, kini berhasil mencetak prestasi luar biasa. Di bawah kepemimpinan kepala daerah yang berani dan transparan, Metro menjelma menjadi kota termaju nomor dua di Provinsi Lampung, hanya berada di bawah Bandar Lampung.

Beberapa tahun lalu, Kota Metro menghadapi kondisi keuangan yang berat. Pemerintah daerah saat itu menanggung utang hingga Rp35 miliar dan berjuang keras menstabilkan ekonomi yang terpuruk. Namun, alih-alih menyerah, pemerintah dan masyarakat Metro memilih untuk bangkit bersama.


Transformasi Cepat di Tengah Keterbatasan

Dalam lima tahun terakhir, wajah Kota Metro berubah drastis. Pemerintah fokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik berbasis digital.
Melalui program “Metro Cerdas”, kualitas pendidikan meningkat tajam, sementara fasilitas kesehatan diperkuat hingga ke tingkat kelurahan.

“Metro ini bukan kota besar, tapi kami ingin menjadikannya kota yang maju dengan hati. Fokus kami bukan sekadar bangunan fisik, tapi juga membangun kualitas manusia,” ujar salah satu pejabat Pemerintah Kota Metro kepada media, Minggu (27/10/2025).

Program digitalisasi layanan publik menjadi tonggak utama reformasi birokrasi. Kini masyarakat dapat mengurus perizinan usaha, dokumen kependudukan, hingga pajak daerah secara daring. Langkah ini memangkas waktu, biaya, dan potensi kebocoran anggaran.


Ekonomi Lokal Jadi Penopang Utama

Keterbatasan sumber daya alam membuat Kota Metro berfokus pada sektor jasa dan ekonomi kreatif. Pemerintah daerah aktif menggandeng perguruan tinggi lokal untuk melahirkan wirausaha muda yang berbasis teknologi dan inovasi.

Selain itu, program pemberdayaan perempuan dan pemuda membuka banyak peluang di sektor UMKM. Produk unggulan seperti kuliner khas, kerajinan tangan, dan olahan herbal kini menjadi andalan ekonomi warga.

Menurut Dr. Dian Wulandari, ekonom dari Universitas Lampung, strategi Metro patut menjadi contoh nasional.

“Kunci keberhasilan Metro adalah fokus pada potensi lokal dan disiplin fiskal. Dengan anggaran terbatas, mereka memilih membangun hal yang langsung dirasakan masyarakat,” kata Dian.


Pemerataan dan Keberlanjutan Jadi PR Selanjutnya

Meski kini dikenal sebagai salah satu kota termaju di Lampung, Metro masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah pemerataan infrastruktur antarwilayah dan peningkatan ruang publik hijau yang masih minim.

Pemerintah setempat tengah menyiapkan skema investasi baru dengan melibatkan sektor swasta melalui kerja sama Public Private Partnership (PPP) agar pembangunan bisa berlanjut tanpa membebani APBD.

“Kami sadar tantangan ke depan tidak mudah. Tapi kami percaya, kalau pemerintah dan masyarakat terus bersatu, Metro bisa menjadi model kota maju yang humanis dan berkelanjutan,” kata pejabat Pemkot Metro lainnya.


Dari Daerah Termiskin Jadi Simbol Harapan

Kisah Kota Metro menjadi inspirasi bagi banyak daerah di Indonesia. Dari wilayah dengan utang Rp35 miliar dan sumber daya terbatas, kini Metro dikenal sebagai kota dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi kedua di Lampung.

Lebih dari sekadar capaian ekonomi, Metro membuktikan bahwa kemajuan sejati lahir dari kepemimpinan yang berani, kolaborasi masyarakat, dan penggunaan teknologi untuk kepentingan publik.

Transformasi ini menjadi bukti bahwa visi dan integritas jauh lebih berharga daripada modal besar.
Kota Metro menunjukkan bahwa ketika pemerintah bekerja dengan hati dan masyarakat bergerak bersama, keterbatasan justru bisa menjadi awal dari kemajuan.***

Baca juga artikel lainnya :

siswi-smp-di-bandar-lampung-putus-sekolah-karena-dua-tahun-dibully-sekolah-dinilai-abaikan-pengaduan