Bisnis Frozen Food Masih Menjanjikan: Pasar Tetap Tumbuh di Tengah Persaingan Ketat

Bisnis frozen food di Indonesia masih menunjukkan prospek cerah pada 2025. Didukung gaya hidup praktis dan tren konsumsi sehat, produk makanan beku tetap diminati meski persaingan makin ketat.

Oct 28, 2025 - 09:01
 0  5
Bisnis Frozen Food Masih Menjanjikan: Pasar Tetap Tumbuh di Tengah Persaingan Ketat
sumber foto : gg

Eksplora.id - Industri makanan beku atau frozen food di Indonesia masih menjadi salah satu sektor bisnis yang menjanjikan pada 2025. Di tengah perubahan tren konsumsi dan tingginya permintaan produk siap saji, pasar makanan beku justru terus tumbuh stabil dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan bahwa pertumbuhan industri makanan olahan, termasuk frozen food, mencapai rata-rata 7–9 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir.
Kenaikan ini dipicu oleh gaya hidup masyarakat modern yang semakin sibuk dan mengutamakan kepraktisan tanpa mengorbankan kualitas rasa maupun nilai gizi.


Pasar Frozen Food di Indonesia Masih Luas

Produk frozen food kini tidak lagi terbatas pada nugget ayam, sosis, atau bakso. Inovasi meluas ke berbagai jenis makanan, mulai dari seafood, sayur beku, makanan tradisional, hingga makanan sehat rendah kalori.

“Dulu orang menganggap makanan beku itu kurang segar, tapi sekarang justru dianggap lebih higienis dan praktis. Banyak keluarga muda dan pekerja kantoran memilih frozen food sebagai stok harian,” ujar Dewi Prasetyo, pengamat industri kuliner dari Food Innovation Center Indonesia, Minggu (27/10/2025).

Permintaan tinggi datang dari konsumen urban di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Namun menariknya, pasar di kota kecil dan daerah juga mulai berkembang, terutama sejak banyak pelaku UMKM masuk ke bisnis ini melalui platform digital.

Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop kini menjadi kanal utama penjualan frozen food, menggantikan model toko fisik yang dulu lebih dominan. Kemudahan pengiriman berkat kemasan vakum dan sistem cold chain membuat jangkauan penjualan semakin luas.


Daya Tarik Utama: Praktis dan Tahan Lama

Keunggulan utama frozen food terletak pada daya tahan yang panjang tanpa bahan pengawet berlebihan. Dengan teknologi pembekuan cepat (blast freezing), produk dapat bertahan hingga berbulan-bulan tanpa kehilangan rasa dan tekstur.

“Selain tahan lama, sekarang banyak produsen lokal yang mulai fokus ke kualitas bahan. Mereka menonjolkan label halal, tanpa MSG, dan rendah lemak — ini membuat konsumen makin percaya,” tambah Dewi.

Pandemi COVID-19 sempat menjadi titik kebangkitan besar industri frozen food, karena banyak orang memilih memasak di rumah. Namun setelah pandemi berakhir, kebiasaan itu tetap bertahan. Masyarakat kini menjadikan frozen food bukan lagi opsi darurat, tapi bagian dari pola konsumsi rutin.


Peluang UMKM Masih Terbuka Lebar

Salah satu keunggulan bisnis ini adalah modal awal yang fleksibel. Dengan investasi kecil, pelaku UMKM sudah bisa memproduksi makanan beku rumahan seperti risoles, dimsum, cireng isi, atau ayam geprek beku.

Menurut Asosiasi Produsen Pangan Olahan Indonesia (APPOI), sekitar 65 persen pelaku frozen food di Indonesia berasal dari UMKM. Mereka memanfaatkan teknologi pengemasan sederhana namun higienis untuk menembus pasar online.

“Selama punya produk yang enak, bersih, dan dikemas rapi, peluangnya besar. Sekarang yang penting itu branding dan kepercayaan konsumen,” kata Rini Agustina, pelaku usaha frozen food asal Bogor yang kini menjual 3.000 bungkus produk setiap bulan melalui media sosial.


Tantangan: Persaingan dan Distribusi Dingin

Meski pasarnya menjanjikan, bisnis frozen food tetap memiliki tantangan, terutama pada rantai distribusi dingin (cold chain) yang membutuhkan biaya tinggi. Tidak semua pelaku UMKM mampu menyediakan freezer berkapasitas besar atau pengiriman dengan suhu terjaga.

Selain itu, meningkatnya jumlah pemain baru membuat kompetisi semakin ketat. Karena itu, inovasi produk dan promosi digital menjadi kunci agar tidak tenggelam di tengah persaingan pasar.

“Pelaku usaha harus mulai berpikir bukan hanya menjual makanan, tapi menjual cerita. Misalnya tentang bahan lokal, gaya hidup sehat, atau makanan rumahan yang autentik. Itu yang membuat konsumen tertarik,” ujar Dewi menambahkan.


Pasar Tetap Cerah, Inovasi Jadi Kunci

Melihat tren yang ada, bisnis frozen food di Indonesia masih memiliki prospek cerah untuk beberapa tahun ke depan. Permintaan yang tinggi, kemudahan distribusi digital, dan kesadaran masyarakat akan makanan praktis menjadikan sektor ini tetap bertahan.

Namun agar bisa bertahan di tengah persaingan, pelaku usaha perlu fokus pada kualitas, inovasi, dan kepercayaan pelanggan.
Dengan strategi yang tepat, bisnis frozen food bukan hanya menguntungkan, tapi juga bisa menjadi sumber ekonomi berkelanjutan bagi ribuan pelaku UMKM di Indonesia.***

Baca juga artikel lainnya :

memanfaatkan-tren-frozen-food-bisnis-potensial-yang-bisa-anda-mulai-sekarang