Mengapa Tonggeret Bisa Bersuara Nyaring? Rahasia “Penyanyi Alam” di Musim Panas
Tonggeret bersuara nyaring karena memiliki organ khusus bernama tymbal di perutnya. Suara ini digunakan jantan untuk menarik betina, terutama di musim panas.
Eksplora.id — Saat musim kemarau datang, suara nyaring tonggeret sering terdengar dari pepohonan. Suaranya bisa mendominasi siang hari, terdengar seperti dengungan panjang yang seolah tak pernah berhenti. Bagi sebagian orang, suara itu menjadi penanda musim panas telah tiba. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa tonggeret bisa bersuara begitu keras dan nyaring?
Suara dari Perut, Bukan dari Mulut
Tonggeret atau cicada bukanlah penyanyi sembarangan. Mereka tidak mengeluarkan suara lewat mulut seperti burung, melainkan melalui organ khusus bernama tymbal yang terletak di bagian perutnya.
Tymbal ini berbentuk seperti dua pelat tipis yang terbuat dari kitin, bahan keras yang juga membentuk cangkang serangga. Ketika otot di sekitar tymbal berkontraksi dengan sangat cepat — bisa mencapai ratusan kali per detik — pelat tersebut melengkung dan melenting kembali, menimbulkan getaran yang menghasilkan bunyi “trrrrrr” khas tonggeret.
Tubuh tonggeret berfungsi layaknya kotak resonansi alami. Rongga udara di dalam perutnya memperkuat suara yang dihasilkan, sehingga bisa terdengar sangat jauh, bahkan mencapai jarak lebih dari satu kilometer.
Hanya Si Jantan yang Bernyanyi
Sama seperti banyak makhluk lain di alam, hanya tonggeret jantan yang memiliki kemampuan bernyanyi. Suara yang mereka hasilkan adalah panggilan cinta untuk menarik perhatian betina.
Menariknya, setiap spesies tonggeret memiliki pola dan frekuensi suara yang berbeda. Ada yang berdengung panjang, ada pula yang berirama seperti getaran cepat. Hal ini penting agar tonggeret betina hanya mengenali suara jantan dari spesiesnya sendiri.
Betina tidak bersuara, tetapi akan memberikan sinyal kecil jika tertarik, misalnya dengan gerakan sayap sebagai respon. Dari situlah dimulai proses pertemuan dan perkawinan di antara mereka.
Mengapa Suaranya Ramai di Musim Kemarau?
Jika kamu merasa suara tonggeret paling sering terdengar saat cuaca panas, kamu tidak salah. Tonggeret memang lebih aktif di suhu tinggi. Suhu panas membuat otot-otot penggetar tymbal bekerja lebih cepat, menghasilkan suara yang makin kuat dan nyaring.
Selain itu, musim kemarau biasanya juga bertepatan dengan musim kawin tonggeret. Jadi, saat siang hari terik, pohon-pohon yang kamu lihat mungkin sedang “penuh konser cinta” dari ribuan tonggeret jantan yang berlomba memikat pasangan.
Seberapa Keras Suara Tonggeret?
Suara tonggeret bisa mencapai 100 hingga 120 desibel — setara dengan suara mesin gergaji atau konser musik rock. Itu sebabnya, di daerah dengan populasi tonggeret yang tinggi, suara mereka bisa begitu keras hingga menutupi percakapan manusia.
Beberapa spesies bahkan mampu mengubah arah dan intensitas suara dengan menggerakkan tubuh dan sayapnya, menciptakan efek gema alami. Selain memperkuat suara, kemampuan ini juga berfungsi untuk mengelabui pemangsa seperti burung atau kadal, agar sulit mengetahui dari mana sumber suara berasal.
Lebih dari Sekadar Suara
Meski sering dianggap berisik, suara tonggeret memiliki fungsi ekologis dan simbolik. Di banyak budaya Asia, termasuk Jepang dan Indonesia, tonggeret dianggap simbol pergantian musim dan ketenangan alam tropis.
Secara ekologis, suara tonggeret juga menjadi indikator lingkungan alami yang sehat. Mereka hanya hidup di tempat dengan pohon yang rindang dan udara bersih. Jika tonggeret menghilang, bisa jadi ada perubahan pada kualitas ekosistem sekitar.
Selain itu, setelah masa hidupnya yang singkat di atas tanah, bangkai tonggeret yang jatuh ke tanah menjadi sumber nutrisi alami bagi tumbuhan dan serangga lain, menjaga siklus kehidupan tetap berjalan.
Tonggeret berbunyi nyaring bukan tanpa alasan. Mereka melakukannya untuk berkomunikasi, mencari pasangan, dan menandai keberlangsungan hidup. Organ tymbal di perut mereka adalah alat musik alami yang luar biasa, mampu menghasilkan suara paling keras di antara serangga lain.
Suara itu bukan sekadar bunyi latar musim panas — ia adalah simfoni alam yang menunjukkan betapa canggih dan indahnya mekanisme kehidupan di dunia serangga.
Jadi, lain kali saat kamu mendengar suara tonggeret bersahut-sahutan di siang hari yang panas, jangan buru-buru merasa terganggu. Dengarkan sejenak — karena di balik suara nyaring itu, ada kisah cinta, perjuangan hidup, dan harmoni alam yang sedang berlangsung.***
Baca juga artikel lainnya :
katak-betina-pura-pura-mati-demi-menolak-kawin-fakta-aneh-tapi-nyata-dari-dunia-hewan

