Inovasi Pertanian Jepang di Tengah Isu Krisis Beras

Saat krisis pasokan beras menjadi isu global, perusahaan Jepang Pasona Inc menghadirkan inovasi menanam padi di dalam gedung perkantoran dengan teknologi artificial sun dan lingkungan terkontrol.

Dec 20, 2025 - 01:59
 0  2
Inovasi Pertanian Jepang di Tengah Isu Krisis Beras
sumber foto : gg

Eksplora.id - Di saat banyak negara menghadapi persoalan pasokan beras dan ketahanan pangan, sebuah perusahaan asal Jepang justru menghadirkan solusi yang tak biasa. Pasona Inc, perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya manusia dan inovasi sosial, berhasil menanam padi langsung di dalam gedung perkantoran mereka. Inovasi ini memanfaatkan teknologi pencahayaan buatan yang berfungsi sebagai artificial sun atau matahari buatan, lengkap dengan sistem pengaturan lingkungan yang presisi.

Langkah ini menjadi sorotan karena dilakukan di ruang tertutup, jauh dari sawah konvensional, namun tetap mampu menghasilkan padi yang sehat dan layak konsumsi. Di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan lahan pertanian, pendekatan ini dinilai sebagai terobosan yang patut diperhitungkan.

Menanam Padi di Dalam Gedung dengan Lingkungan Terkontrol

Pasona Inc tidak sekadar menanam padi secara simbolis. Mereka menggunakan benih berkualitas tinggi yang ditanam dalam controlled environments, di mana suhu, kelembapan, cahaya, dan nutrisi diatur secara optimal. Lampu khusus berfungsi menggantikan sinar matahari, memastikan proses fotosintesis tetap berjalan maksimal.

Hasilnya, tanaman padi tumbuh dengan warna hijau kekuningan yang indah, menyerupai padi yang ditanam di sawah terbuka. Secara visual, area tanam ini juga memberikan suasana alami di tengah gedung perkantoran modern, menciptakan keseimbangan antara teknologi dan alam.

Dari Kantor ke Meja Makan Karyawan

Yang membuat inovasi ini semakin menarik, hasil panen padi tersebut tidak dijual ke pasar komersial, melainkan dikonsumsi bersama oleh para karyawan Pasona Inc. Proses panen dilakukan secara gotong royong, melibatkan para pekerja kantor yang sehari-harinya jauh dari aktivitas pertanian.

Model ini tidak hanya menghasilkan bahan pangan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pertanian dan ketahanan pangan. Karyawan diajak merasakan langsung proses menanam, merawat, hingga memanen padi, sehingga tercipta hubungan emosional dengan makanan yang mereka konsumsi.

Respons Publik: Mahal atau Justru Solusi Masa Depan?

Inovasi ini ramai dibicarakan di media sosial. Seorang netizen di platform X menuliskan bahwa selalu ada dua cara pandang terhadap terobosan seperti ini. Menurutnya, orang yang berpikiran negatif akan langsung menilai bahwa biaya inovasi ini mahal dan tidak praktis. Namun, orang yang berpikiran positif justru akan bertanya bagaimana cara menurunkan biaya agar teknologi ini bisa diterapkan secara lebih luas.

Pendapat tersebut mendapat banyak respons dan dukungan. Banyak warganet menilai bahwa pendekatan seperti ini membuka diskusi penting tentang masa depan pertanian, khususnya di wilayah perkotaan yang minim lahan.

Menarik Minat Generasi Muda pada Dunia Pertanian

Selain aspek produksi pangan, inovasi Pasona Inc juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Dengan menghadirkan pertanian di ruang kerja modern, minat generasi muda perkotaan terhadap dunia pertanian perlahan tumbuh. Pertanian tidak lagi dipandang sebagai sektor tradisional yang tertinggal, melainkan sebagai bidang yang bisa berpadu dengan teknologi tinggi dan lingkungan kerja modern.

Kegiatan menanam dan memanen bersama juga memperkuat rasa kebersamaan antar karyawan. Hasil panen yang dinikmati bersama menjadi simbol kolaborasi dan keberlanjutan, bukan sekadar efisiensi bisnis.

Inspirasi Global di Tengah Tantangan Ketahanan Pangan

Apa yang dilakukan Pasona Inc menunjukkan bahwa solusi ketahanan pangan tidak selalu harus datang dari perluasan lahan atau peningkatan produksi konvensional. Dengan inovasi teknologi dan perubahan cara pandang, ruang-ruang yang selama ini dianggap tidak produktif dapat disulap menjadi sumber pangan.

Di tengah isu krisis beras dan ketergantungan pada impor di berbagai negara, konsep pertanian dalam gedung ini bisa menjadi inspirasi global. Meski belum tentu langsung diterapkan secara massal, pendekatan ini membuka jalan bagi diskusi yang lebih luas tentang masa depan pangan, kota berkelanjutan, dan peran teknologi dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia.**

Baca juga artikel lainnya :

tikus-sawah-sebagai-sumber-protein-dan-peluang-ekonomi