Kesepakatan Dagang Trump 2025 Dinilai Berat Sebelah, UMKM Indonesia Bisa Kena Imbas

Kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat yang diumumkan pada pertengahan 2025 di bawah pemerintahan Donald Trump menuai sorotan

Oct 20, 2025 - 11:55
 0  3
Kesepakatan Dagang Trump 2025 Dinilai Berat Sebelah, UMKM Indonesia Bisa Kena Imbas

Eksplora.id - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat yang diumumkan pada pertengahan 2025 di bawah pemerintahan Donald Trump menuai sorotan. Dalam kesepakatan itu, Indonesia setuju menurunkan sejumlah hambatan perdagangan, sementara Amerika Serikat tetap mengenakan tarif impor sekitar 19 persen untuk produk ekspor Indonesia.

Banyak pihak menilai kesepakatan ini tidak imbang, karena manfaatnya belum terasa bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), yang justru berpotensi tertekan akibat persaingan produk asing.


Tarif 19 Persen Dinilai Memberatkan

Dilansir dari Reuters, pemerintah Indonesia menyebut kesepakatan ini merupakan hasil negosiasi panjang yang berhasil menekan tarif dari ancaman awal sebesar 32 persen menjadi 19 persen. Namun, para pengamat melihat angka tersebut masih cukup tinggi bagi pelaku UMKM yang memiliki margin keuntungan kecil.

Menurut laporan dari The Transnational Institute (TNI), Amerika Serikat mendapatkan lebih banyak keuntungan karena Indonesia harus membuka akses pasar dan menghapus beberapa aturan proteksi lokal yang selama ini melindungi industri dalam negeri.


UMKM Berisiko Tersingkir

Sektor yang paling rentan terkena dampak adalah UMKM di bidang tekstil, kerajinan, dan makanan olahan, yang selama ini menjadi andalan ekspor ke AS. Biaya tambahan dari tarif tinggi membuat produk mereka sulit bersaing di pasar internasional.

Selain itu, masuknya produk impor dari AS ke Indonesia tanpa banyak hambatan juga bisa memperketat persaingan di pasar domestik. Banyak pelaku UMKM khawatir harga produk mereka akan kalah murah dibandingkan produk impor massal.


Perlu Perlindungan dan Dukungan Pemerintah

Ekonom menilai, pemerintah perlu menyiapkan langkah konkret untuk membantu UMKM beradaptasi dengan situasi baru ini — mulai dari pelatihan ekspor, insentif biaya logistik, hingga memperluas pasar ke negara lain.

“Kesepakatan ini bisa jadi pedang bermata dua. Kalau UMKM tidak dipersiapkan, mereka justru bisa kalah bersaing di rumah sendiri,” dikutip dari analisis Project Syndicate.


Kesepakatan dagang 2025 memang membuka peluang baru bagi hubungan perdagangan Indonesia-AS. Namun, tanpa perlindungan yang memadai bagi pelaku usaha kecil, kesepakatan ini bisa menjadi tantangan berat. UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional perlu dipastikan tetap kuat di tengah arus globalisasi yang makin cepat.

Baca juga artikel lainnya :

trump-naikkan-tarif-pengiriman-barang-indonesia-kena-32%