Sampah Bantargebang Ditargetkan Musnah Dua Tahun Lagi, Ini Strategi Zulhas

Menko Pangan Zulkifli Hasan menargetkan TPST Bantargebang bersih dari sampah dalam dua tahun melalui investasi Danantara dan teknologi waste to energy yang mengubah sampah menjadi listrik.

Dec 21, 2025 - 12:34
 0  2
Sampah Bantargebang Ditargetkan Musnah Dua Tahun Lagi, Ini Strategi Zulhas
sumber foto : wikipedia

Eksplora.id - Pemerintah kembali menunjukkan keseriusannya dalam menangani persoalan sampah perkotaan yang selama ini menjadi masalah kronis di berbagai daerah. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menargetkan tumpukan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, dapat dituntaskan dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Target tersebut bukan sekadar janji politik, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang modern, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi.

Bantargebang selama puluhan tahun dikenal sebagai simbol krisis sampah Jakarta dan sekitarnya. Setiap hari, ribuan ton sampah masuk ke kawasan tersebut, menimbulkan dampak lingkungan, kesehatan, hingga sosial bagi masyarakat sekitar. Dengan target baru ini, pemerintah ingin mengakhiri ketergantungan pada sistem penumpukan sampah dan beralih ke teknologi pengolahan yang lebih maju.


Peran Danantara dan Teknologi Waste to Energy

Target penghapusan sampah di Bantargebang erat kaitannya dengan proyek strategis Danantara yang akan menggarap investasi pengolahan sampah menjadi energi listrik atau waste to energy (WTE). Teknologi ini memungkinkan sampah yang sebelumnya menjadi beban lingkungan diolah menjadi sumber energi baru, sehingga memiliki nilai tambah sekaligus mengurangi volume sampah secara signifikan.

Menurut Zulhas, pendekatan WTE merupakan solusi jangka panjang untuk persoalan sampah di kota-kota besar. Alih-alih hanya memindahkan atau menimbun sampah, teknologi ini memproses limbah padat menjadi listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dengan demikian, pengelolaan sampah tidak lagi dipandang sebagai biaya semata, melainkan sebagai sektor potensial yang mendukung ketahanan energi dan ekonomi hijau.

Investasi Danantara diharapkan mampu menghadirkan infrastruktur, teknologi, serta manajemen pengelolaan sampah yang terintegrasi. Pemerintah menilai langkah ini krusial untuk memutus siklus penumpukan sampah yang terus berulang dari tahun ke tahun.


Pernyataan Tegas Zulhas Soal Tenggat Waktu

Dalam pernyataannya, Zulhas menegaskan keyakinannya bahwa persoalan sampah di Bantargebang dapat dituntaskan dalam dua tahun. Ia bahkan menyebut bahwa setelah Bantargebang, kota-kota lain dengan masalah serupa juga akan menyusul. Optimisme ini disampaikan sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat dalam mendukung daerah menghadapi persoalan lingkungan yang kompleks.

Zulhas menilai bahwa selama ini masalah sampah kerap berlarut-larut karena pendekatan yang tidak menyeluruh. Dengan dukungan investasi, teknologi, dan kebijakan yang tepat, ia meyakini persoalan tersebut bisa diselesaikan secara bertahap namun pasti. Target dua tahun menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah dalam merealisasikan transformasi pengelolaan sampah nasional.


Dampak Bagi Lingkungan dan Masyarakat

Jika target ini tercapai, dampaknya akan sangat besar, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi masyarakat sekitar TPST Bantargebang. Berkurangnya timbunan sampah berarti penurunan pencemaran udara, tanah, dan air, serta peningkatan kualitas hidup warga. Selain itu, proyek WTE juga berpotensi membuka lapangan kerja baru dan mendorong transfer teknologi di sektor pengelolaan limbah.

Lebih jauh, keberhasilan Bantargebang dapat menjadi model nasional bagi kota-kota lain di Indonesia. Dengan urbanisasi yang terus meningkat, tantangan sampah akan semakin besar jika tidak ditangani dengan pendekatan inovatif. Pemerintah berharap proyek ini menjadi titik balik menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan.


Menuju Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan

Target penghapusan sampah di Bantargebang dalam dua tahun mencerminkan perubahan paradigma pemerintah dalam memandang persoalan sampah. Dari sekadar masalah kebersihan, sampah kini dilihat sebagai sumber daya yang dapat diolah dan dimanfaatkan. Melalui sinergi antara pemerintah, investor seperti Danantara, dan teknologi waste to energy, Indonesia diharapkan mampu mengejar ketertinggalan dalam pengelolaan sampah perkotaan.

Meski tantangannya tidak kecil, langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin bergerak cepat dan terukur. Jika konsisten dijalankan, target Zulhas bukan hanya akan mengubah wajah Bantargebang, tetapi juga membuka babak baru dalam pengelolaan sampah nasional yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.**

Baca juga artikel lainnya :

skema-kredit-himbara-untuk-pembangunan-dapur-mbg-ini-penjelasan-lengkapnya