Abi Ubah Warisan Rongsokan Jadi Pabrik Biji Plastik Beromzet Miliaran, Sekaligus Selamatkan Lingkungan

Keterbatasan modal tak menyurutkan semangat Abi, seorang pemuda asal Lampung, untuk mengubah usaha rongsokan milik ayahnya menjadi pabrik biji plastik berskala besar

Aug 5, 2025 - 06:03
 0  7
Abi Ubah Warisan Rongsokan Jadi Pabrik Biji Plastik Beromzet Miliaran, Sekaligus Selamatkan Lingkungan

Eksplora.id - Keterbatasan modal tak menyurutkan semangat Abi, seorang pemuda asal Lampung, untuk mengubah usaha rongsokan milik ayahnya menjadi pabrik biji plastik berskala besar. Bermodalkan kepercayaan, kerja keras, dan keberanian mengambil risiko, Abi kini berhasil mengelola usaha daur ulang yang tak hanya menguntungkan, tapi juga berdampak pada lingkungan dan sosial masyarakat.

Berawal dari Warisan Ayah, Tumbuh Jadi Pengusaha Muda Mandiri

Usaha ini bermula pada tahun 2008, saat sang ayah membuka lapak rongsokan sederhana. Abi yang masih remaja saat itu kerap melihat langsung bagaimana ayahnya memilah sampah plastik, besi, dan kardus untuk dijual kembali. Dari situ tumbuh ketertarikan dan rasa hormatnya terhadap kerja keras sang ayah.

Setelah ayahnya wafat, Abi memutuskan melanjutkan usaha tersebut di tahun 2015. Namun ia tak ingin berhenti sebagai pengepul. Abi melihat potensi besar dari limbah plastik yang selama ini dianggap tak bernilai. Ia mulai belajar tentang jenis-jenis plastik yang bisa didaur ulang dan bercita-cita memproduksi biji plastik sendiri.

Hijrah ke Jakarta, Jual Mobil Demi Mesin Daur Ulang

Demi memperdalam pemahaman tentang bisnis daur ulang, Abi hijrah ke Jakarta. Di sana, ia belajar langsung dari pabrik-pabrik besar, mengamati proses produksi mulai dari sortir, pencucian, pencacahan, hingga pelelehan plastik menjadi biji plastik siap jual.

Sekembalinya ke Lampung, ia memutuskan membeli mesin pencacah plastik. Modalnya didapat dari menjual satu-satunya mobil keluarga, sisanya ia cicil. Tanpa pengalaman operasional, ia belajar secara otodidak. Tahun pertama berjalan dengan kerugian, tapi Abi tidak menyerah. Tahun berikutnya, usaha mulai menunjukkan hasil.

Pernah Diremehkan, Tetap Yakin pada Mimpi

Abi memasarkan produknya secara door to door. Ia menawarkan hasil biji plastik ke berbagai pembeli, terutama di luar Lampung. Meski pernah diremehkan, bahkan dihina karena dianggap hanya “jual plastik”, Abi terus berjalan. Ia membawa contoh produk dan memberikan edukasi soal kualitas biji plastik—dari segi kelembutan, warna, hingga komposisi bahan.

“Pernah saya dihina, katanya jual plastik itu pekerjaan rendahan. Tapi saya yakin ini bisnis yang halal, bermanfaat, dan punya masa depan,” ujar Abi.

Perjuangan itu kini terbayar. Abi menjadi salah satu dari tiga pelaku usaha daur ulang besar di Lampung yang mampu memasok kebutuhan biji plastik ke berbagai daerah di Indonesia.

Membangun Sistem yang Memberdayakan 200 Orang

Yang membedakan bisnis Abi dengan lainnya adalah sistem kerjanya yang inklusif. Saat ini, usahanya menyerap lebih dari 200 tenaga kerja, khususnya ibu rumah tangga yang menjadi pemilah sampah plastik dari rumah mereka sendiri.

Abi tidak membangun pabrik sortir besar. Sebaliknya, ia mengirim plastik dari pengepul ke rumah-rumah warga untuk disortir berdasarkan jenis dan warna. Setelah disortir, plastik dikirim kembali ke pusat produksi untuk diolah. Warga dibayar berdasarkan berat plastik yang berhasil dipilah.

Plastik yang tidak memenuhi standar akan dibuang ke TPA, sementara sisanya akan diproses menjadi biji plastik siap jual. Sistem ini tidak hanya efisien, tapi juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk turut berperan dalam proses daur ulang.

Bisnis Ramah Lingkungan Tanpa “Uang Pensiun”

Abi menyadari bahwa bisnis ini tidak menawarkan jaminan masa depan seperti pekerjaan formal. Tapi bagi dirinya, tanggung jawab terhadap lingkungan dan manusia lebih penting dari sekadar uang pensiun.

“Ini bukan pekerjaan yang menjanjikan pensiun. Tapi selama saya bisa bermanfaat bagi lingkungan dan SDM yang saya libatkan, ini jauh lebih bernilai,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa sumber daya manusia adalah aset terbesar yang dimilikinya. Keberhasilan bisnisnya adalah keberhasilan bersama seluruh tim yang bekerja dengan hati.

Menginspirasi Generasi Muda dan Menjawab Tantangan Lingkungan

Kisah Abi menjadi bukti bahwa kesuksesan bisa dimulai dari nol. Ia membuktikan bahwa dari tumpukan sampah, bisa lahir bisnis miliaran yang tidak hanya berorientasi profit, tapi juga menjawab tantangan lingkungan dan sosial.

Bagi Abi, keberhasilan bukan diukur dari angka omset semata, tapi dari seberapa besar dampak positif yang bisa ia hasilkan bagi orang lain.

Kisah lengkap perjuangan dan strategi sukses Abi bisa disaksikan melalui Kepompong Channel, kanal YouTube yang menyajikan berbagai kisah inspiratif dari seluruh pelosok negeri.

Baca juga artikel lainnya : dari jalanan ke dealer mewah kisah joni si anak jalanan yang-kini-jadi-bos-honda-termuda