Cleo Catat Penjualan Rp2,09 Triliun pada Sembilan Bulan 2025, Tumbuh di Atas Rata-Rata Industri

Cleo membukukan penjualan Rp2,09 triliun pada sembilan bulan 2025, tumbuh 6% dan melampaui industri AMDK. Meski laba bersih turun 7,8%, Cleo terus ekspansi, menambah pabrik baru, dan meluncurkan produk ramah lingkungan Cleo Eco Lite.

Dec 6, 2025 - 16:54
 0  5
Cleo Catat Penjualan Rp2,09 Triliun pada Sembilan Bulan 2025, Tumbuh di Atas Rata-Rata Industri
sumber foto : gg

Eksplora.id - Cleo kembali menunjukkan kinerjanya sebagai salah satu pemain kuat di industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan membukukan penjualan sebesar Rp2,09 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Angka ini naik 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di Rp1,97 triliun. Pertumbuhan ini bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan historis industri AMDK yang berkisar sekitar 5%, menegaskan posisi Cleo sebagai brand yang mampu berkembang stabil di tengah kompetisi ketat.

Meski berhasil mengerek pendapatan, tantangan tetap hadir pada sisi profitabilitas. Laba bersih Cleo tercatat Rp305,12 miliar, menurun 7,8% dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp330,95 miliar. Penurunan ini disebut sebagai dampak dari strategi ekspansi agresif dan inovasi produk yang menuntut investasi besar di tahap awal.

Pertumbuhan Ditopang Segmen Botol yang Naik 7%

Kontributor terbesar pendapatan Cleo tetap datang dari segmen AMDK botol, yang pada periode ini mencatat penjualan Rp1,15 triliun, tumbuh 7% secara tahunan. Produk botol Cleo menjadi pilihan konsumen untuk konsumsi harian karena dianggap praktis dan mudah dijangkau di berbagai kanal distribusi.

Sementara itu, segmen non botol—yang mencakup galon dan varian isi ulang—tercatat tumbuh 4% menjadi Rp897,02 miliar. Meskipun pertumbuhannya lebih lambat dibanding segmen botol, Cleo menilai kategori ini tetap penting karena terkait kebutuhan rumah tangga dan pelanggan tetap dalam jangka panjang.

Ekspansi Agresif dan Inovasi Produk Baru: Cleo Eco Lite

Di tengah upaya memperkuat pangsa pasar, Cleo terus menghadirkan inovasi. Salah satu peluncuran terbarunya adalah Cleo Eco Lite, kemasan air minum yang dibuat lebih ringan dan lebih ramah lingkungan. Varian ini hadir sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu keberlanjutan serta kebutuhan industri untuk mengurangi penggunaan plastik.

Kemasan ringan ini bukan hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga menekan beban logistik sehingga membantu efisiensi distribusi. Meski inovasi ini membutuhkan investasi besar, perusahaan optimistis Eco Lite akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pada tahun-tahun berikutnya.

Ekspansi Pabrik Jadi Mesin Utama Pertumbuhan Masa Depan

Hingga saat ini, Cleo telah memiliki 32 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ekspansi kapasitas menjadi fokus utama perusahaan, terutama untuk meningkatkan distribusi ke wilayah-wilayah yang pertumbuhannya tinggi.

Perusahaan juga menargetkan tiga pabrik baru yang saat ini dalam tahap persiapan untuk mulai beroperasi pada 2026. Penambahan ini diharapkan dapat memperkuat produksi sekaligus meningkatkan penetrasi pasar di area yang sebelumnya belum terlayani secara optimal.

Laba Tertekan, Namun Cleo Tetap Optimistis

Penurunan laba bersih hingga 7,8% memang menjadi catatan penting. Namun manajemen Cleo menegaskan bahwa tekanan ini merupakan konsekuensi jangka pendek dari strategi ekspansi dan inovasi yang berjalan secara agresif. Dengan meningkatnya kapasitas dan hadirnya produk baru yang lebih ramah lingkungan, Cleo memperkirakan margin akan kembali membaik seiring meningkatnya volume produksi dan distribusi.

Di tengah tantangan industri AMDK yang semakin kompetitif, Cleo menunjukkan kemampuan bertahan dan beradaptasi melalui peningkatan pendapatan yang solid. Dengan fokus pada keberlanjutan, efisiensi operasional, dan perluasan kapasitas, perusahaan tetap berada di jalur positif untuk pertumbuhan jangka panjang.**

Baca juga artikel lainnya :

bpkn-telusuri-dugaan-aqua-gunakan-air-sumur-bor