Petani Desa Konga Sulap Sekam Padi Jadi Produk Ekspor

Desa Konga, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, merupakan daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Mar 5, 2025 - 22:51
 0  21
Petani Desa Konga Sulap Sekam Padi Jadi Produk Ekspor
sumber foto : gg

Eksplora.id - Desa Konga, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, merupakan daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Salah satunya adalah Agus, seorang petani padi yang telah bertahun-tahun mengandalkan hasil pertaniannya sebagai sumber penghidupan. Dalam satu tahun, ia mampu melakukan panen hingga tiga kali berkat kondisi tanah yang subur dan teknik bertani yang semakin berkembang.

Namun, ada satu masalah yang dulu dihadapi oleh Agus dan petani lainnya—limbah sekam padi. Setiap kali panen, ia harus menghadapi tumpukan sekam yang tidak terpakai. Awalnya, sekam tersebut hanya dibuang begitu saja atau dibakar, yang justru mencemari lingkungan. Namun, perubahan besar terjadi ketika Agus menemukan potensi besar dari limbah ini.

Mengubah Sampah Sekam Menjadi Arang Berkualitas

Alih-alih membuang sekam, Agus mulai mencari cara untuk memanfaatkannya. Setelah melakukan riset dan belajar dari berbagai sumber, ia menemukan bahwa sekam padi dapat diolah menjadi arang sekam atau briket yang memiliki banyak kegunaan.

Proses pembuatan arang sekam ini cukup sederhana namun membutuhkan ketekunan. Pertama, sekam padi dikumpulkan dan dikeringkan agar kadar airnya berkurang. Selanjutnya, sekam dibakar dengan teknik pirolisis, yaitu pembakaran dengan oksigen terbatas sehingga menghasilkan arang yang berkualitas tinggi. Setelah itu, arang sekam bisa diolah lebih lanjut menjadi briket dengan cara dicampur dengan bahan perekat alami, dicetak, dan dikeringkan sebelum siap dipasarkan.

Keunggulan arang sekam ini terletak pada sifatnya yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan arang kayu. Briket dari sekam padi memiliki daya bakar yang lebih lama, menghasilkan panas yang stabil, dan tidak menghasilkan asap berlebihan. Inilah yang membuatnya sangat diminati di pasar internasional.

Pasar Ekspor yang Menjanjikan

Seiring waktu, produk arang sekam yang dihasilkan Agus mulai menarik perhatian pembeli dari luar negeri. Saat ini, briket sekam padi dari Desa Konga telah diekspor ke berbagai negara seperti India, beberapa negara di Asia, Arab, hingga Amerika. Permintaan terus meningkat karena briket sekam menjadi alternatif energi yang lebih murah dan berkelanjutan, terutama di negara-negara yang memiliki kesadaran tinggi terhadap isu lingkungan.

Selain untuk bahan bakar alternatif, arang sekam juga memiliki berbagai manfaat lain yang membuatnya semakin diminati:

  1. Media Tanam
    Arang sekam memiliki porositas tinggi yang baik untuk sirkulasi udara dan air dalam tanah, menjadikannya pilihan ideal sebagai media tanam bagi petani dan penghobi tanaman.

  2. Pupuk Organik
    Kandungan karbon dalam arang sekam dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan membantu mempertahankan kelembaban dan menyediakan nutrisi bagi tanaman.

  3. Bahan Industri
    Di sektor industri, arang sekam sering digunakan dalam produksi karbon aktif untuk keperluan filtrasi air dan udara, serta dalam industri farmasi dan kosmetik.

Peluang Ekonomi Bagi Desa Konga

Keberhasilan Agus dalam mengubah limbah sekam menjadi produk bernilai jual tinggi tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kini, beberapa petani lain mulai mengikuti jejaknya dengan mengolah sekam padi menjadi arang sekam. Bahkan, ada rencana untuk membentuk kelompok usaha bersama guna meningkatkan produksi dan memperluas pasar.

Dengan inovasi ini, Desa Konga yang sebelumnya hanya dikenal sebagai desa pertanian kini mulai berkembang menjadi pusat produksi briket sekam. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, pemanfaatan limbah pertanian ini juga membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas dari pembakaran sampah yang mencemari udara.

Keberhasilan Agus menjadi bukti bahwa dengan kreativitas dan ketekunan, sesuatu yang awalnya dianggap sampah bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Inovasi ini pun bisa menjadi inspirasi bagi petani di daerah lain untuk lebih bijak dalam memanfaatkan limbah pertanian mereka.

Baca juga artikel lainnya :

coco fiber potensi ekspor serat sabut kelapa ke pasar mancanegara