Pemerintah Yakin Target 19 Juta Lapangan Kerja Bisa Tercapai, Menaker: “Kita Harus Optimis!”

Menaker Yassierli menyebut pemerintah optimistis bisa menciptakan 19 juta lapangan kerja hingga 2029. Program hilirisasi, UMKM, dan ekonomi digital jadi motor penggerak utama.

Oct 22, 2025 - 08:48
Oct 22, 2025 - 08:49
 0  7
Pemerintah Yakin Target 19 Juta Lapangan Kerja Bisa Tercapai, Menaker: “Kita Harus Optimis!”
sumber foto : gg

Eksplora.id - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan keyakinannya bahwa target pemerintah untuk membuka 19 juta lapangan kerja baru dapat direalisasikan dalam empat tahun ke depan.
Optimisme tersebut disampaikan dalam wawancara di kantor Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), Jakarta, Senin (21/10).

“Kita masih dalam proses. Tahun ini kita lihat berapa jumlah penyerapan tenaga kerja. Kalau target 19 juta itu dibagi lima tahun, saya tetap optimis bisa tercapai,” ujar Yassierli.

Menurutnya, dalam satu tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, berbagai insentif dan inisiatif ekonomi baru telah diluncurkan untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan nasional.

“Baru satu tahun berjalan, tapi tren inisiatif yang muncul luar biasa. Saya yakin ini akan membuka banyak lapangan kerja,” katanya.


Menunggu Data Resmi dari BPS

Meski optimistis, Yassierli menekankan pentingnya menunggu hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan data yang valid mengenai perkembangan lapangan kerja di Indonesia.

“Lebih baik kita tunggu hasil survei resmi. Dari situ baru terlihat berapa peningkatan tenaga kerja setiap tahun, baik di sektor formal maupun informal,” ujarnya.
“Tidak perlu menduga-duga. Nanti datanya akan menjadi acuan yang valid. Yang penting, tetap optimis,” tegasnya.


Strategi Pemerintah Wujudkan Target 19 Juta Pekerjaan

Target penciptaan 19 juta lapangan kerja hingga 2029 merupakan komitmen besar yang telah dicanangkan oleh pemerintahan saat ini.
Untuk mencapainya, pemerintah menjalankan sejumlah program prioritas, di antaranya:

  • Hilirisasi industri di sektor pertambangan, pertanian, perikanan, dan digital.

  • Pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa untuk membuka pusat ekonomi baru di daerah.

  • Dukungan terhadap UMKM, mulai dari akses permodalan, pelatihan, hingga digitalisasi pemasaran.

  • Penguatan ekonomi kreatif dan startup lokal sebagai ruang bagi tenaga kerja muda.

Selain itu, program seperti Koperasi Desa Merah Putih dan pengembangan ekonomi maritim juga berpotensi menjadi penyumbang besar dalam penyerapan tenaga kerja di tingkat desa.


Dampak bagi Dunia Usaha dan Generasi Muda

Peluang yang Terbuka

  • Proyek hilirisasi dan industri padat karya akan memperluas kesempatan kerja baru.

  • UMKM dan koperasi menjadi motor utama penciptaan lapangan kerja di daerah.

  • Ekonomi digital membuka peluang besar bagi generasi muda yang inovatif dan adaptif.

Tantangan yang Harus Dihadapi

  • Pemerintah harus memastikan pekerjaan yang tercipta berkualitas dan berupah layak.

  • Transformasi digital menuntut peningkatan keterampilan tenaga kerja.

  • Diperlukan sinergi kuat antara kebijakan investasi, pendidikan, dan ketenagakerjaan.


Menuju 2029: Optimisme dan Realita

Yassierli menegaskan bahwa target penciptaan 19 juta lapangan kerja bukan sekadar angka, melainkan komitmen nyata untuk memperkuat perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan hilirisasi, pemerataan pembangunan, dan pemberdayaan UMKM diharapkan menjadi fondasi utama ekonomi produktif yang berkelanjutan.

Bagi dunia usaha dan pencari kerja, ini saat yang tepat untuk beradaptasi dan memanfaatkan peluang.
Peningkatan keterampilan, inovasi, serta kerja sama lintas sektor akan menjadi kunci sukses menuju Indonesia yang lebih sejahtera.***

Baca juga artikel lainnya :

work-life-balance-vs-hustle-culture-generasi-muda-di-persimpangan-karier