Eiger Adventure: Dari Garasi Kecil di Bandung hingga Menembus Pasar Dunia
Eiger Adventure, merek outdoor asal Indonesia, tumbuh dari industri rumahan di Bandung hingga menembus pasar dunia. Simak perjalanan lengkap Eiger dari 1979 sampai ekspansi global ke Swiss.
Eksplora.id - Eiger Adventure adalah salah satu bukti bahwa merek Indonesia mampu mendunia dengan identitas yang kuat, kualitas produk yang kompetitif, serta konsistensi inovasi yang tak pernah berhenti. Berawal dari industri rumahan di Bandung, merek perlengkapan kegiatan luar ruang ini kini menjelma menjadi ikon kebanggaan nasional dengan jaringan toko di dalam dan luar negeri. Perjalanan lebih dari tiga dekade ini bukan hanya kisah bisnis, tetapi kisah ketahanan, inovasi, dan tekad untuk membawa nama Indonesia ke puncak dunia outdoor.
Akar Perjalanan: Dari Tas Rumahan hingga Nama Eiger (1979–1989)
Kisah Eiger dimulai ketika Ronny Lukito memulai usaha pembuatan tas sederhana pada tahun 1979 dengan merek “Butterfly.” Di masa itu, Ronny memproduksi tas di rumah, mengandalkan kreativitas dan ketekunan sebagai modal utama. Setelah melalui beberapa pergantian merek, nama Eiger akhirnya resmi diperkenalkan pada tahun 1989.
Nama Eiger diambil dari Gunung Eiger di Pegunungan Alpen, Swiss—sebuah gunung ikonik bagi para pendaki dunia. Inspirasi ini menggambarkan semangat tantangan, keberanian, dan tekad untuk terus melangkah, nilai-nilai yang kemudian menjadi DNA merek Eiger hingga kini.
Mendirikan Pondasi Bisnis: PT Eigerindo MPI dan Toko Pertama (1995)
Langkah besar terjadi pada tahun 1995 ketika PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI) resmi didirikan. Di tahun yang sama, Eiger membuka toko pertamanya di Jalan Cihampelas, Bandung. Kehadiran toko ini menandai era baru bagi Eiger, yang mulai membangun hubungan lebih dekat dengan komunitas pecinta alam serta memperkuat identitas sebagai brand outdoor lokal.
Krisis 1998: Ujian Berat yang Menguatkan
Krisis moneter 1998 menjadi babak paling kelam sekaligus paling menentukan. Eiger menghadapi penyitaan aset dan tekanan finansial besar. Namun, di tengah situasi sulit tersebut, perusahaan memilih mempertahankan karyawan—keputusan yang sangat jarang terjadi kala itu.
Ronny Lukito dan tim bekerja keras untuk mempertahankan operasional. Setelah perjalanan panjang, seluruh kewajiban berhasil diselesaikan pada tahun 2003. Dari titik ini, Eiger memasuki fase kebangkitan baru dengan fondasi yang jauh lebih kuat.
Konsolidasi, Pendakian Gunung Eiger, dan Ekspansi Nasional (2000–2015)
Masuk era 2000-an, perusahaan memulai konsolidasi internal dan memperkuat sistem operasional. Pada tahun 2002, Ronny Lukito mencapai salah satu mimpinya: mendaki puncak Gunung Eiger di Swiss. Peristiwa ini tidak hanya simbolis, tetapi menegaskan komitmen Eiger terhadap perjalanan yang menginspirasi nama merek mereka.
Setelah itu, Eiger fokus membangun jaringan distribusi di seluruh Indonesia serta meningkatkan kapasitas produksi sehingga merek ini dapat hadir lebih dekat dengan konsumen dari berbagai daerah.
Pada 2015, Eiger mulai membuka flagship store di kota-kota besar. Flagship pertama di Jalan Sumatera, Bandung, memberikan pengalaman belanja immersive yang menggabungkan edukasi outdoor dan showcase produk premium.
Inovasi Produk Tropis dan Transformasi Digital (2016–sekarang)
Tahun 2016 menandai titik penting lainnya: Eiger mulai memprioritaskan riset dan pengembangan produk yang dirancang khusus untuk iklim tropis Indonesia. Dalam dunia industri outdoor global yang didominasi produk berstandar empat musim, langkah ini menempatkan Eiger pada posisi unik—brand yang benar-benar memahami kebutuhan petualang Indonesia.
Memasuki era 2019 dan seterusnya, Eiger semakin agresif dalam digitalisasi, memperluas kategori produk ke segmen riding, lifestyle, hingga urban mobility. Selain itu, perusahaan menunjukkan komitmen kuat pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), termasuk penggunaan bahan daur ulang dan inisiatif konservasi alam.
Menembus Pasar Dunia: Eiger Hadir di Swiss
Kesuksesan Eiger tidak berhenti di pasar domestik. Setelah melewati berbagai tantangan dan transformasi, Eiger akhirnya berhasil menembus pasar internasional. Puncaknya adalah pembukaan toko resmi di Swiss, negara yang menjadi sumber inspirasi nama merek. Kehadiran toko ini bukan hanya pencapaian bisnis, tetapi simbol bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global outdoor yang sangat kompetitif.
Kini, Eiger terus memperluas jaringan internasional dan membawa misi untuk menunjukkan kualitas produk Indonesia di panggung dunia.***
Baca juga artikel lainnya :

