Ekspor Emas & Batu Bara Diperketat, Pemerintah Dorong Hilirisasi Nasional
Pemerintah memperketat ekspor emas dan batu bara. Menteri Keuangan Purbaya melarang total ekspor emas di bawah 99% guna dorong hilirisasi, bangun bullion bank, dan perkuat kemandirian ekonomi nasional.
Eksplora.id - Pemerintah Indonesia resmi memperketat regulasi ekspor emas dan batu bara sebagai langkah strategis memperkuat industri pengolahan dalam negeri sekaligus membangun ekosistem bullion bank nasional. Kebijakan baru ini diumumkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR pada Senin (8/12/2025), dan menandai era baru pengelolaan komoditas strategis Indonesia.
Dalam pernyataannya, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah melarang total ekspor emas dengan kadar kemurnian di bawah 99 persen. Artinya, seluruh bentuk emas mentah, dore, atau yang masih mengandung impuritas wajib diolah dan dimurnikan terlebih dahulu di fasilitas pengolahan dalam negeri sebelum memasuki pasar internasional. Hanya emas dengan kualitas sangat tinggi yang dapat diekspor, sehingga nilai tambah ekonominya tetap berputar di Indonesia, bukan di luar negeri.
Dorongan Hilirisasi untuk Kemandirian Ekonomi
Kebijakan ini tidak berdiri sendiri. Pemerintah tengah mempercepat pembangunan industri pengolahan logam mulia yang terintegrasi, termasuk mendorong tumbuhnya bullion bank domestik. Dengan semakin banyaknya pemurnian emas dilakukan di dalam negeri, cadangan emas nasional akan lebih mudah dikelola, diawasi, dan dimanfaatkan untuk penguatan stabilitas keuangan.
Hilirisasi emas juga membuka peluang besar bagi industri turunan seperti perhiasan, manufaktur teknologi, hingga produk investasi berbasis emas. Purbaya menilai bahwa Indonesia terlalu lama bergantung pada ekspor bahan mentah, sehingga nilai ekonominya lebih banyak dinikmati negara lain yang melakukan pemurnian. Melalui kebijakan baru ini, pemerintah ingin membalik situasi dan menjadikan komoditas strategis benar-benar menjadi kekuatan perekonomian bangsa.
Dampak pada Pelaku Industri dan Ekonomi Nasional
Dari sisi industri, perubahan ini mendorong perusahaan tambang untuk segera meningkatkan kapasitas pemurnian dan memperluas kerja sama dengan smelter dalam negeri. Pemerintah juga berkomitmen memberikan dukungan regulasi agar pembangunan fasilitas pengolahan baru dapat berjalan lebih cepat. Dalam jangka panjang, Indonesia berpotensi menjadi pusat pemurnian logam mulia terbesar di Asia Tenggara.
Kebijakan ini juga diharapkan memperkuat posisi Indonesia di pasar global, terutama karena permintaan emas murni terus meningkat untuk kebutuhan investasi dan industri teknologi. Semakin banyak emas berkualitas tinggi yang diproduksi di dalam negeri, semakin besar pula peluang Indonesia memiliki peran strategis dalam rantai pasok global.
Pengawasan Ekspor Komoditas Batu Bara
Selain emas, Pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap ekspor batu bara. Fokusnya adalah memastikan pemenuhan kebutuhan dalam negeri sesuai Domestic Market Obligation (DMO) serta mendorong percepatan pembangunan industri hilir seperti gasifikasi, pembuatan metanol, dan produk energi ramah lingkungan lainnya.
Dengan kontrol ekspor yang lebih kuat, pemerintah berharap industri tidak hanya bergantung pada penjualan batu bara mentah, tetapi mulai mengembangkan produk bernilai tinggi yang memberikan multiplier effect bagi ekonomi nasional.
Emas Kita, Kekuatan Kita
Langkah ini sejalan dengan visi besar pemerintah: mengurangi ekspor bahan mentah, membangun industri pengolahan, dan memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia. Emas sebagai salah satu komoditas paling strategis diyakini dapat menjadi tulang punggung stabilitas keuangan nasional apabila dikelola dengan sistem yang lebih terintegrasi.
“Emas kita harus menjadi kekuatan kita,” tegas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Dengan kebijakan baru ini, Indonesia bergerak menuju tata kelola komoditas yang lebih adil, berdaya saing, dan berpihak pada kepentingan bangsa.**
Baca juga artikel lainnya :
presiden-prabowo-resmikan-bank-emas-pertama-di-indonesia-terobosan-atau-tantangan-baru

