Ketegangan Dagang AS-Kolombia Picu Lonjakan Harga Kopi Arabika Dunia

Ketegangan dagang AS-Kolombia memicu lonjakan harga kopi arabika ke US$4,30 per pon. Krisis pasokan dan tarif 50% dari AS perburuk pasar global.

Nov 12, 2025 - 18:39
 0  2
Ketegangan Dagang AS-Kolombia Picu Lonjakan Harga Kopi Arabika Dunia
sumber foto : gg

Eksplora.id - Ketegangan baru dalam perdagangan global kembali mengguncang pasar komoditas. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan akan mengenakan tarif impor baru terhadap produk kopi dari Kolombia, produsen arabika terbesar kedua di dunia. Kebijakan ini memicu kekhawatiran serius atas krisis pasokan dan melonjaknya harga kopi di pasar global.

Langkah tersebut muncul di tengah penguatan mata uang real Brasil, yang justru menekan daya saing ekspor kopi dari produsen terbesar dunia itu. Kombinasi dua faktor ini membuat harga kopi arabika melesat tajam, mendekati rekor tertingginya tahun ini.


Harga Kopi Tembus US$4,30 per Pon

Data terbaru menunjukkan harga kopi arabika di bursa berjangka ICE Futures US menembus US$4,30 per pon, mendekati rekor tertinggi yang pernah tercatat pada Februari lalu. Sejak Agustus, harga telah melonjak lebih dari 50%, menandai kenaikan paling tajam dalam satu dekade terakhir.

Analis pasar menyebut, lonjakan ini bukan hanya disebabkan oleh kebijakan perdagangan, tetapi juga oleh kekhawatiran terhadap krisis pasokan global yang terus memburuk sejak pertengahan tahun.

“Pasokan kopi arabika dunia sedang dalam tekanan besar. Ketika dua produsen terbesar menghadapi hambatan ekonomi dan politik, pasar menjadi sangat sensitif terhadap setiap perubahan,” ujar Carlos Mendez, analis komoditas dari Global Futures Group.


Stok Arabika di ICE Jatuh ke Level Terendah 19 Bulan

Kenaikan harga diperkuat oleh data stok kopi arabika di Intercontinental Exchange (ICE) yang menunjukkan penurunan tajam. Per akhir Oktober, total persediaan hanya mencapai 467 ribu karung, level terendah dalam 19 bulan terakhir.

Kondisi ini menunjukkan betapa ketatnya pasokan kopi global, terutama ketika musim panen di Amerika Selatan menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Curah hujan yang tidak menentu di Brasil dan Kolombia juga dilaporkan berdampak pada kualitas biji kopi.


Tarif 50% dari AS Ganggu Pasar dan Batalkan Kontrak

Situasi semakin rumit setelah AS berencana menetapkan tarif 50% terhadap impor kopi dari Brasil. Kebijakan ini diklaim sebagai upaya melindungi industri domestik, namun justru menimbulkan efek domino terhadap perdagangan global.

Beberapa importir besar di Amerika Serikat dikabarkan membatalkan kontrak pembelian baru karena biaya masuk yang melonjak drastis. Akibatnya, harga kopi arabika di tingkat global kembali meroket karena pasokan dari negara alternatif belum mampu menutup kekosongan pasar.

“Dengan tarif sebesar itu, pembeli di AS akan mencari pasokan dari negara lain. Tapi kualitas dan volume arabika Brasil dan Kolombia sulit digantikan,” kata Linda Hoffman, ekonom pertanian dari Bloomberg Intelligence.


Krisis Pasokan Bisa Berdampak ke Konsumen Dunia

Kenaikan harga di pasar berjangka sudah mulai dirasakan oleh pelaku industri kopi global, termasuk perusahaan-perusahaan besar seperti Starbucks dan Nestlé. Banyak dari mereka diperkirakan akan menaikkan harga jual dalam waktu dekat untuk menyesuaikan biaya produksi.

Bagi konsumen, situasi ini bisa berarti harga secangkir kopi yang lebih mahal, terutama di pasar utama seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.

“Kalau situasi tarif ini terus berlanjut, kita bisa melihat harga kopi di tingkat ritel naik hingga 20% dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Mendez menambahkan.


Pasar Global dalam Ketidakpastian

Lonjakan harga kopi arabika menjadi sinyal baru bahwa pasar komoditas dunia masih sangat rentan terhadap ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionis. Di saat permintaan global terus meningkat, gangguan dari sisi pasokan dan kebijakan perdagangan menambah ketidakpastian ekonomi internasional.

Dengan kondisi saat ini, investor dan pelaku pasar akan terus menanti langkah lanjutan dari pemerintah AS dan negara produsen kopi utama. Satu hal yang pasti — secangkir kopi dunia kini tak lagi terasa sesederhana biasanya.***

Baca juga artikel lainnya :

bapmericano-tren-unik-dari-korea-selatan-nasi-dan-kopi-hitam-jadi-satu-sajian-viral