Dari Kulit Bawang Putih Lahir Inovasi Tinta Ramah Lingkungan Karya Anak Muda Indonesia

Inovasi ramah lingkungan datang dari Surabaya. Raihan Jouzu Syamsudin, siswa SMPN 57, sukses mengolah kulit bawang putih menjadi tinta spidol eco-friendly yang diminati pasar.

Dec 27, 2025 - 01:28
 0  3
Dari Kulit Bawang Putih Lahir Inovasi Tinta Ramah Lingkungan Karya Anak Muda Indonesia
Sumber foto : Instagram

Eksplora.id - Inovasi tidak selalu lahir dari laboratorium canggih atau teknologi mahal. Di tangan generasi muda Indonesia, bahkan limbah dapur seperti kulit bawang putih dapat diubah menjadi produk bernilai guna tinggi dan ramah lingkungan.

Hal inilah yang dibuktikan oleh Raihan Jouzu Syamsudin, siswa SMPN 57 Surabaya, yang berhasil menciptakan tinta spidol eco-friendly berbahan dasar kulit bawang putih. Temuan sederhana namun visioner ini menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan bisa dimulai sejak usia muda.

Limbah Dapur yang Dianggap Sepele

Kulit bawang putih selama ini identik sebagai sampah rumah tangga yang langsung dibuang. Padahal, kulit bawang putih mengandung pigmen alami dan senyawa organik yang berpotensi dimanfaatkan. Raihan melihat peluang ini dan mulai bereksperimen mengolah limbah tersebut menjadi tinta alternatif yang lebih aman bagi lingkungan.

Melalui proses pengeringan, ekstraksi warna, dan pencampuran dengan bahan alami lainnya, Raihan berhasil menghasilkan tinta spidol yang dapat digunakan secara fungsional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada tinta berbahan kimia sintetis.

Tinta Spidol Ramah Lingkungan

Tinta hasil inovasi Raihan tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga memiliki keunggulan ramah lingkungan. Berbahan dasar limbah organik, tinta ini lebih mudah terurai dan berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan yang selama ini dihasilkan dari produk alat tulis berbasis bahan kimia.

Menariknya, produk ini sudah mulai menarik perhatian dan diminati, membuktikan bahwa inovasi berkelanjutan memiliki pasar dan masa depan yang cerah.

Peran Anak Muda dalam Inovasi Berkelanjutan

Karya Raihan menjadi contoh nyata bahwa anak muda memiliki peran penting dalam menjawab tantangan lingkungan. Dengan kreativitas, kepekaan terhadap masalah sekitar, serta keberanian mencoba, inovasi sederhana dapat memberikan dampak besar.

Di tengah isu krisis lingkungan dan penumpukan sampah, temuan seperti ini menjadi pengingat bahwa solusi tidak selalu harus rumit. Terkadang, jawabannya justru tersembunyi di dapur rumah kita sendiri.

Inspirasi bagi Generasi Selanjutnya

Inovasi tinta dari kulit bawang putih ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Raihan, tetapi juga inspirasi bagi pelajar lain di Indonesia. Dengan dukungan pendidikan, lingkungan sekolah, dan apresiasi terhadap riset sederhana, lahirlah generasi inovator yang peduli bumi.

Dari limbah dapur menjadi produk ramah lingkungan, karya Raihan Jouzu Syamsudin membuktikan bahwa masa depan inovasi hijau Indonesia ada di tangan anak-anak muda hari ini.**DS

Baca juga artikel lainnya :

inovasi-pertanian-jepang-di-tengah-isu-krisis-beras