Presiden Prabowo Siapkan Perombakan Besar BUMN Desember 2025, Fokus pada Efisiensi dan Daya Saing
Presiden Prabowo akan merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN pada Desember 2025. Langkah ini bertujuan merampingkan jumlah BUMN dan meningkatkan efisiensi nasional.
Eksplora.id – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada bulan Desember 2025 mendatang. Langkah ini disebut sebagai bagian dari agenda strategis pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, kinerja, dan daya saing perusahaan pelat merah di tengah tantangan ekonomi global.
Menurut sumber di lingkungan kementerian, sejumlah BUMN besar akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melakukan pergantian direksi dan komisaris. Di antara yang disebut akan mengalami perombakan adalah bank-bank anggota Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Selain sektor perbankan, perusahaan besar seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk juga dikabarkan akan menggelar RUPS dalam waktu yang hampir bersamaan.
Agenda Restrukturisasi BUMN
Rencana ini sejalan dengan pernyataan CEO Danantara Group, Rosan Roeslani, yang mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah memberi instruksi untuk melakukan restrukturisasi besar-besaran di tubuh BUMN.
“Presiden memerintahkan agar BUMN dirampingkan, dari yang sebelumnya berjumlah 1.044 perusahaan menjadi sekitar 230 hingga 340 perusahaan saja,” ujar Rosan dalam keterangannya.
Langkah perampingan ini bukan semata pengurangan jumlah, tetapi penyederhanaan struktur agar perusahaan negara lebih efisien, produktif, dan adaptif terhadap kebutuhan pasar global.
Fokus pada Efisiensi dan Daya Saing
Selama ini, BUMN dikenal memiliki peran vital dalam perekonomian nasional, namun juga menghadapi tantangan klasik berupa tumpang tindih fungsi, birokrasi panjang, serta kinerja keuangan yang tidak merata antar sektor.
Melalui kebijakan restrukturisasi ini, pemerintah ingin menciptakan BUMN yang lebih ramping namun kuat secara bisnis, dengan fokus pada profitabilitas, pelayanan publik, dan inovasi teknologi.
Analis ekonomi menilai bahwa langkah Prabowo ini merupakan kelanjutan dari reformasi BUMN yang sempat dimulai pada pemerintahan sebelumnya, namun dengan pendekatan yang lebih tegas dan terukur.
“Targetnya bukan hanya efisiensi, tapi juga meningkatkan daya saing BUMN di tingkat internasional. Prabowo ingin perusahaan negara bisa menjadi pemain besar di kawasan Asia,” ujar salah satu pengamat ekonomi di Jakarta.
Sinyal Rotasi Direksi dan Komisaris
Perombakan jajaran direksi dan komisaris di tubuh BUMN menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tengah mempersiapkan generasi baru pemimpin korporasi negara. Figur-figur dengan latar belakang profesional, teknokrat, dan berpengalaman di sektor swasta disebut akan masuk dalam komposisi baru kepemimpinan BUMN.
RUPS di lingkungan Himbara, PLN, dan Antam akan menjadi momen penting untuk melihat arah kebijakan baru di bawah pemerintahan Prabowo.
Menuju BUMN yang Modern dan Kompetitif
Langkah reformasi ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi ekonomi nasional yang lebih efisien dan mandiri, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan bisnis yang sehat dan transparan.
Jika berjalan sesuai rencana, Desember 2025 akan menjadi tonggak baru bagi transformasi BUMN Indonesia, menandai era baru di mana perusahaan pelat merah tidak hanya menjadi instrumen ekonomi negara, tetapi juga motor utama pembangunan dan inovasi nasional.***
Baca juga artikel lainnya :

