Indonesia dan Australia Sepakati Kerja Sama Baru di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kesepakatan penting antara Indonesia dan Australia di bidang pertahanan dan keamanan. Kerja sama ini memperkuat kemitraan strategis kedua negara untuk menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan Indo-Pasifik.

Nov 13, 2025 - 05:53
 0  2
Indonesia dan Australia Sepakati Kerja Sama Baru di Bidang Pertahanan dan Keamanan
sumber foto : gg

Eksplora.id – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia dan Australia telah mencapai kesepakatan penting dalam bidang pertahanan dan keamanan. Kesepakatan ini menjadi babak baru dalam hubungan kedua negara yang menandai semakin eratnya kemitraan strategis antarnegara tetangga di kawasan Indo-Pasifik.

“Kita telah melakukan diskusi yang sangat baik, dan saya rasa kita telah mencapai kesepakatan penting, perjanjian penting antara Australia dan Indonesia, yang berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang erat di bidang pertahanan dan keamanan,” ujar Presiden Prabowo usai meninjau Kapal HMAS Canberra di Garden Island Naval Base, Sydney, Rabu (12/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo disambut oleh sejumlah pejabat tinggi militer Australia. Pertemuan ini bukan hanya simbol persahabatan, tetapi juga bentuk komitmen nyata kedua negara untuk memperkuat stabilitas dan keamanan kawasan.

Tonggak Baru Hubungan Strategis

Kerja sama pertahanan Indonesia dan Australia sebenarnya telah memiliki sejarah panjang. Dimulai sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 1995, hubungan tersebut terus berkembang dan diperkuat melalui Lombok Treaty pada tahun 2006 yang menjadi dasar bagi kerja sama keamanan yang saling menghormati kedaulatan masing-masing.

Pada 2024, kedua negara menandatangani Defence Cooperation Agreement (DCA) yang memperdalam kolaborasi dalam berbagai aspek pertahanan, termasuk pelatihan militer, pertukaran informasi intelijen, serta pengembangan industri pertahanan. Kesepakatan baru yang dicapai kali ini menjadi tindak lanjut konkret dari DCA, dengan fokus pada peningkatan interoperabilitas dan kesiapsiagaan bersama menghadapi tantangan keamanan regional.

Fokus pada Stabilitas Kawasan

Melalui kesepakatan ini, Indonesia dan Australia akan memperkuat koordinasi dalam menghadapi isu-isu keamanan di kawasan Indo-Pasifik, seperti penanggulangan terorisme, keamanan maritim, dan potensi ancaman siber. Kedua negara juga berkomitmen mendukung perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan serta memperkuat kapasitas pasukan penjaga perdamaian.

“Kerja sama ini bukan hanya untuk kepentingan dua negara, tetapi juga untuk menjaga kawasan kita agar tetap damai, stabil, dan sejahtera,” kata Prabowo.

Pemerintah Australia menyambut baik langkah tersebut dan menilai bahwa kolaborasi dengan Indonesia adalah kunci bagi stabilitas kawasan. Dengan posisi geografis yang strategis dan peran penting dalam ASEAN, Indonesia dianggap sebagai mitra vital dalam menjaga keseimbangan keamanan regional.

Penguatan Industri Pertahanan

Selain aspek militer, kerja sama ini juga membuka peluang besar di sektor industri pertahanan. Kedua negara berencana memperluas produksi bersama dan berbagi teknologi dalam pengembangan alutsista, serta memperkuat jaringan logistik dan pelatihan personel.

Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional, sekaligus memperdalam hubungan ekonomi strategis antara Jakarta dan Canberra.

Komitmen Menuju Masa Depan Bersama

Kesepakatan baru ini diharapkan menjadi dasar bagi kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan. Bagi Indonesia, kerja sama ini menunjukkan posisi strategisnya sebagai kekuatan regional yang aktif berperan dalam menjaga perdamaian dunia.

Sementara bagi Australia, kemitraan dengan Indonesia dianggap sebagai langkah penting dalam memperluas diplomasi pertahanannya di Asia Tenggara.

Dengan semangat persahabatan dan saling percaya, Indonesia dan Australia kini melangkah bersama menuju masa depan kawasan yang lebih aman dan stabil.***

Baca juga artikel lainnya :

tuvalu-negara-kecil-di-pasifik-yang-terancam-tenggelam