Mahasiswa UNIKOM Raih Emas WorldSkills Asia 2025 di Taipei, Harumkan Nama Indonesia
Mahasiswa UNIKOM Rash Asyari Amyris Thalib meraih emas WorldSkills Asia 2025 bidang IT Network Systems di Taipei, melanjutkan prestasi emas ASEAN 2025.
Eksplora.id - Mahasiswa UNIKOM Rash Asyari Amyris Thalib meraih emas WorldSkills Asia 2025 bidang IT Network Systems di Taipei, melanjutkan prestasi emas ASEAN 2025.
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Indonesia di kancah internasional. Rash Asyari Amyris Thalib, mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), berhasil meraih medali emas pada ajang WorldSkills Asia Taipei 2025 untuk bidang IT Network Systems. Pengumuman kemenangan ini disampaikan secara resmi pada Selasa, 2 Desember 2025, sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru di bidang teknologi jaringan di tingkat Asia.
Keberhasilan ini bukan pencapaian tunggal. Sebelumnya, Rash juga meraih medali emas WorldSkills ASEAN 2025 di Manila, menjadikannya salah satu talenta muda Indonesia dengan prestasi beruntun di kompetisi keterampilan paling bergengsi di kawasan.
WorldSkills Asia: Ajang Bergengsi Talenta Teknologi
WorldSkills Asia dikenal sebagai kompetisi keterampilan tingkat tinggi yang mempertemukan peserta terbaik dari berbagai negara Asia. Bidang IT Network Systems menjadi salah satu kategori paling menantang karena menguji kemampuan teknis yang kompleks, mulai dari perancangan jaringan, administrasi sistem, keamanan jaringan, hingga pemecahan masalah dalam skenario dunia nyata.
Peserta dituntut tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengeksekusi solusi secara cepat, presisi, dan sesuai standar internasional. Keberhasilan Rash menaklukkan kompetisi ini menjadi bukti bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju di bidang teknologi informasi.
Konsistensi Prestasi dari ASEAN hingga Asia
Kemenangan di WorldSkills Asia 2025 melanjutkan catatan emas Rash setelah sebelumnya menjuarai WorldSkills ASEAN 2025 di Manila. Konsistensi ini menunjukkan bahwa keberhasilan tersebut bukan kebetulan, melainkan hasil dari persiapan jangka panjang dan disiplin tinggi.
Dua medali emas dari dua ajang internasional berbeda dalam tahun yang sama memperlihatkan kemampuan Rash dalam menjaga performa di bawah tekanan tinggi, sekaligus menyesuaikan diri dengan standar penilaian yang lebih ketat di level Asia.
Peran Pembinaan Intensif UNIKOM
Menurut laporan resmi UNIKOM, prestasi Rash tidak lepas dari proses pembinaan intensif yang terstruktur dan berkelanjutan. Program ini dipimpin oleh Angga Friyanto, Ketua Divisi International Program Class & Training UNIKOM sekaligus Chief Expert IT Network Systems Administration.
Pembinaan difokuskan pada penguasaan administrasi sistem dan jaringan berstandar internasional, termasuk simulasi kompetisi, studi kasus industri global, serta penguatan problem solving dalam kondisi terbatas waktu. Pendekatan ini dirancang agar peserta tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki ketahanan mental dan kemampuan analisis yang matang.
Angga menegaskan bahwa pembinaan WorldSkills bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan pembentukan karakter profesional yang siap terjun ke industri global.
Bukti Kualitas Pendidikan Vokasi Indonesia
Keberhasilan Rash Asyari Amyris Thalib menjadi indikator penting bahwa pendidikan vokasi dan teknologi di Indonesia semakin kompetitif. UNIKOM sebagai institusi pendidikan berhasil membuktikan bahwa dengan kurikulum yang tepat, pendampingan ahli, dan komitmen mahasiswa, talenta lokal mampu bersaing di level dunia.
Prestasi ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta pengembangan talenta digital Asia, sejalan dengan kebutuhan industri terhadap tenaga ahli jaringan dan sistem informasi yang terus meningkat.
Inspirasi bagi Generasi Muda Indonesia
Capaian Rash di WorldSkills Asia 2025 diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa di bidang teknologi informasi dan jaringan. Prestasi ini membuktikan bahwa kerja keras, fokus, dan pembinaan yang tepat dapat membuka jalan menuju panggung internasional.
Lebih dari sekadar medali, kemenangan ini adalah simbol bahwa anak muda Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di era transformasi digital global. Dengan dukungan pendidikan, pelatihan, dan ekosistem yang kuat, Indonesia berpeluang melahirkan lebih banyak talenta berprestasi di masa depan.**
Baca juga artikel lainnya :

