Nurhayati Subakat Sewa Pesawat untuk Kirim Bantuan ke Daerah Banjir Bandang di Sumatera
Nurhayati Subakat, pendiri Paragon dan Wardah, menyewa pesawat udara untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke daerah terdampak banjir bandang di Sumatera sebagai bentuk kepedulian nyata di tengah bencana.
Eksplora.id - Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera memicu gelombang solidaritas dari berbagai pihak. Di tengah kondisi darurat tersebut, sosok pendiri Paragon Technology and Innovation, Nurhayati Subakat, menunjukkan kepedulian luar biasa dengan langkah konkret yang jarang dilakukan. Melalui inisiatif pribadi dan perusahaan, Bu Nurhayati bahkan menyewa pesawat udara khusus untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat segera sampai ke daerah terdampak.
Langkah ini dilakukan karena akses darat menuju beberapa lokasi bencana terputus akibat rusaknya infrastruktur, longsor, serta genangan air yang belum surut. Dengan menggunakan jalur udara, distribusi bantuan dapat dilakukan lebih cepat, tepat sasaran, dan meminimalkan risiko keterlambatan bagi para korban yang sangat membutuhkan pertolongan.
Bantuan Kemanusiaan Dikirim Tanpa Menunggu
Bantuan yang dikirim mencakup kebutuhan pokok seperti makanan siap saji, air bersih, selimut, perlengkapan bayi, obat-obatan, hingga kebutuhan sanitasi. Seluruh logistik tersebut dikemas dan dipersiapkan dalam waktu singkat agar bisa segera diberangkatkan ke Sumatera.
Bagi Bu Nurhayati, kecepatan dalam merespons bencana merupakan hal krusial. Menurutnya, dalam situasi darurat, bantuan yang datang lebih cepat dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan meringankan penderitaan para korban. Karena itu, keputusan menyewa pesawat diambil tanpa banyak pertimbangan birokrasi yang berlarut-larut.
Filosofi Berbagi yang Konsisten
Aksi kemanusiaan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Nurhayati Subakat. Selama bertahun-tahun, ia dikenal sebagai figur pengusaha yang konsisten menempatkan nilai kemanusiaan, empati, dan kebermanfaatan sosial sebagai bagian dari prinsip hidup dan bisnisnya.
Melalui Paragon, perusahaan yang membawahi merek-merek besar seperti Wardah, Make Over, dan Emina, nilai kepedulian sosial selalu menjadi fondasi utama. Namun dalam situasi bencana ini, Bu Nurhayati menunjukkan bahwa kepedulian tidak berhenti pada kebijakan perusahaan, melainkan juga hadir sebagai panggilan pribadi untuk membantu sesama.
Inspirasi Bagi Dunia Usaha dan Masyarakat
Tindakan menyewa pesawat untuk distribusi bantuan menjadi simbol kuat bahwa peran pengusaha tidak hanya sebatas menggerakkan ekonomi, tetapi juga hadir sebagai penopang kemanusiaan di saat krisis. Langkah Bu Nurhayati mendapat apresiasi luas dari masyarakat karena menunjukkan bahwa solidaritas dapat diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar pernyataan.
Banyak pihak menilai aksi ini sebagai teladan bagi kalangan dunia usaha agar lebih aktif terlibat dalam penanganan bencana. Ketika sumber daya dimanfaatkan dengan niat tulus, dampaknya bisa dirasakan langsung oleh mereka yang paling membutuhkan.
Harapan untuk Korban dan Pemulihan Daerah
Selain pengiriman bantuan darurat, Bu Nurhayati juga menyampaikan harapan agar para korban banjir bandang diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi masa sulit. Ia berharap proses pemulihan dapat berjalan cepat, baik dari sisi infrastruktur maupun kehidupan sosial masyarakat terdampak.
Bencana memang tidak dapat dihindari, namun kepedulian dan solidaritas dapat mempercepat proses bangkit bersama. Aksi kemanusiaan seperti ini menjadi pengingat bahwa di tengah musibah, masih banyak tangan yang siap membantu dan hati yang tergerak untuk berbagi.**
Baca juga artikel lainnya :
mahasiswa-unikom-raih-emas-worldskills-asia-2025-di-taipei-harumkan-nama-indonesia

