Ratu Kalinyamat: Dari Dongeng Rakyat Menjadi Pahlawan Nasional Asal Jepara
Selama ini, Jepara dikenal luas sebagai Bumi Kartini, tempat lahirnya tokoh emansipasi wanita Indonesia, R.A. Kartini. Namun, jauh sebelum Kartini lahir, kota ukir ini telah melahirkan srikandi hebat lainnya yang tak kalah berpengaruh dalam sejarah Nusantara: Ratu Kalinyamat.

Eksplora.id - Selama ini, Jepara dikenal luas sebagai Bumi Kartini, tempat lahirnya tokoh emansipasi wanita Indonesia, R.A. Kartini. Namun, jauh sebelum Kartini lahir, kota ukir ini telah melahirkan srikandi hebat lainnya yang tak kalah berpengaruh dalam sejarah Nusantara: Ratu Kalinyamat. Sosok perempuan tangguh ini baru saja diakui secara resmi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2023, setelah bertahun-tahun dianggap hanya sebagai tokoh legenda dalam cerita rakyat.
Siapa Ratu Kalinyamat?
Ratu Kalinyamat, atau yang memiliki nama asli Retno Kencono, adalah penguasa Jepara yang memerintah antara tahun 1549 hingga 1579. Ia merupakan putri dari Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak dan istri dari Sultan Hadirin. Setelah kematian suaminya akibat konflik politik internal, Retno Kencono memilih meninggalkan kekuasaan di Demak dan menetap di Jepara, tempat ia mendirikan pemerintahan sendiri dengan gelar Ratu Kalinyamat.
Di bawah kepemimpinannya, Jepara berkembang menjadi kekuatan maritim yang disegani. Ia dikenal sebagai pemimpin berani, tangguh, dan gigih melawan penjajahan, terutama terhadap kolonial Portugis yang saat itu menguasai kawasan strategis seperti Malaka.
Dulu Dianggap Mitos, Kini Terbukti Sejarah
Untuk waktu yang cukup lama, keberadaan Ratu Kalinyamat hanya dianggap sebagai bagian dari legenda rakyat Jepara. Banyak yang meragukan keabsahan kisah-kisah heroiknya karena minimnya bukti tertulis dalam literatur sejarah lokal. Namun, persepsi ini berubah ketika ditemukan bukti primer dari bangsa Portugis, yang menuliskan keberadaan dan kekuatan Ratu Kalinyamat secara eksplisit.
Dalam buku “Da Ásia” karya João de Barros dan Diogo do Couto, Ratu Kalinyamat disebut dengan nama “Rainha de Japara, Senhora poderosa e rica” yang berarti Ratu Jepara, wanita kaya dan sangat kuat. Penyebutan itu memperkuat fakta bahwa Jepara pada masa kepemimpinan Ratu Kalinyamat merupakan kerajaan maritim yang besar, kaya, dan disegani oleh bangsa Eropa.
Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023
Setelah berbagai upaya akademik dan penggalian bukti sejarah, pada November 2023, pemerintah Indonesia resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Ratu Kalinyamat. Penetapan ini menjadi pengakuan atas peran besarnya dalam menjaga kedaulatan wilayah Nusantara dan membangun kekuatan maritim yang tangguh di abad ke-16.
Keputusan ini juga menjadi penegasan bahwa perjuangan perempuan dalam sejarah bangsa Indonesia bukan hanya dimulai dari era Kartini, melainkan telah berlangsung jauh sebelumnya.
Dimakamkan di Komplek Masjid Mantingan, Jepara
Ratu Kalinyamat dimakamkan di kompleks Masjid Mantingan, salah satu masjid tertua di Jepara yang memiliki nilai sejarah dan arsitektur tinggi. Masjid ini juga menjadi salah satu destinasi wisata religi dan sejarah di Jawa Tengah, tempat masyarakat dapat mengenang perjuangan sang Ratu sekaligus menikmati kekayaan budaya Jepara.
Warisan Ratu Kalinyamat Bagi Generasi Muda
Pengakuan atas jasa Ratu Kalinyamat bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Jepara, tetapi juga pelajaran penting bagi generasi muda Indonesia. Ia adalah simbol kekuatan, keberanian, dan kepemimpinan perempuan yang mampu berdiri sejajar dengan para pemimpin besar di masanya.
Kini, Ratu Kalinyamat tidak lagi sekadar tokoh dalam dongeng. Ia adalah nyata, tercatat dalam sejarah dunia, dan kini diakui sebagai Pahlawan Nasional asal Jepara, pelengkap kisah heroik Bumi Kartini yang ternyata menyimpan lebih dari satu srikandi agung.
Baca juga artikel lainnya :
marie thomas dokter perempuan pertama di indonesia asli minahasa