Pria di China Selundupkan 104 Ular Hidup di Dalam Celana, Petugas Bea Cukai Terkejut

Seorang pria di China tertangkap menyelundupkan 104 ular hidup di Pelabuhan Futian dengan menyembunyikannya di dalam celana. Aksi ini melanggar undang-undang biosekuriti dan perlindungan satwa liar.

Dec 31, 2025 - 19:12
 0  5
Pria di China Selundupkan 104 Ular Hidup di Dalam Celana, Petugas Bea Cukai Terkejut
Sumber foto : Instagram

Eksplora.id - Seorang pria di China tertangkap basah saat mencoba menyelundupkan ratusan ular hidup melalui Pelabuhan Futian, salah satu pintu perbatasan utama antara Hong Kong dan Shenzhen. Aksi nekat tersebut langsung menghebohkan petugas bea cukai karena metode penyelundupan yang digunakan tergolong ekstrem dan berbahaya.

Terungkap Saat Pemeriksaan Perbatasan

Insiden ini terungkap ketika petugas bea cukai Pelabuhan Futian melakukan pemeriksaan rutin terhadap penumpang yang masuk ke wilayah daratan China. Pria tersebut menunjukkan gerak-gerik mencurigakan, sehingga petugas memutuskan melakukan pemeriksaan lebih mendalam.

Hasilnya sungguh mengejutkan. Petugas menemukan enam kantong serut berbahan kanvas yang direkatkan menggunakan selotip di bagian dalam saku celana pelaku. Setelah dibuka, kantong-kantong tersebut ternyata berisi ular hidup.

Total 104 Ular Disembunyikan di Celana

Dari hasil penghitungan, total terdapat 104 ekor ular hidup yang diselundupkan. Ular-ular tersebut terdiri dari berbagai spesies ular tidak berbisa, di antaranya ular susu (milk snake) dan ular jagung (corn snake), yang sering diperdagangkan secara ilegal sebagai hewan eksotis.

Meski tidak berbisa, keberadaan ular-ular hidup tersebut tetap dianggap sangat berisiko, baik bagi pelaku, petugas, maupun ekosistem setempat jika sampai lolos ke alam liar.

Melanggar Undang-Undang Biosekuriti China

Pihak berwenang menegaskan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap undang-undang biosekuriti dan perlindungan satwa liar di China. Aturan tersebut dibuat untuk mencegah masuknya spesies asing yang dapat membawa penyakit, mengganggu keseimbangan ekosistem, atau dimanfaatkan dalam perdagangan satwa ilegal.

China dikenal memiliki regulasi ketat terkait lalu lintas satwa lintas negara, terutama setelah meningkatnya kesadaran global terhadap ancaman penyakit zoonosis dan kerusakan lingkungan.

Diduga Terkait Perdagangan Satwa Ilegal

Meski belum diumumkan secara resmi tujuan penyelundupan tersebut, pihak berwenang menduga ular-ular itu akan diperjualbelikan secara ilegal di pasar domestik. Ular jenis non-berbisa seperti milk snake dan corn snake cukup diminati kolektor hewan eksotis, sehingga memiliki nilai jual tinggi di pasar gelap.

Kasus ini kembali menyoroti maraknya perdagangan satwa liar ilegal yang masih terjadi meski pengawasan perbatasan semakin diperketat.

Proses Hukum dan Penanganan Ular

Pelaku kini diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan terancam sanksi pidana sesuai hukum yang berlaku. Sementara itu, seluruh ular yang disita telah diserahkan kepada otoritas terkait untuk diperiksa kesehatannya dan ditentukan penanganan selanjutnya.

Pihak bea cukai juga mengingatkan masyarakat agar tidak mencoba menyelundupkan satwa hidup dalam bentuk apa pun, karena selain melanggar hukum, tindakan tersebut berpotensi membahayakan keselamatan manusia dan lingkungan.**DS

Baca juga artikel lainnya :

katak-betina-pura-pura-mati-demi-menolak-kawin-fakta-aneh-tapi-nyata-dari-dunia-hewan