Pemancing Indonesia Raih Juara 2 Dunia di Rosatom International Fishing Tournament 2025

Dua pemancing asal Kendari, Sulawesi Tenggara — Aiptu Hamzah Basri dan Mulyadi Umar — sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih juara 2 di ajang Rosatom International Fishing Tournament 2025 di Mersin, Turki.

Oct 28, 2025 - 10:04
 0  5
Pemancing Indonesia Raih Juara 2 Dunia di Rosatom International Fishing Tournament 2025
sumber foto : gg

Eksplora.id - Kabar membanggakan datang dari dunia olahraga ekstrem air. Dua pemancing asal Kendari, Sulawesi Tenggara, berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Mereka adalah Aiptu Hamzah Basri dan Mulyadi Umar, yang sukses meraih posisi juara 2 dalam ajang Rosatom International Fishing Tournament 2025 yang digelar di Mersin, Turki.

Turnamen bergengsi ini diikuti oleh pemancing profesional dari tujuh negara di berbagai benua, menjadikannya salah satu ajang kompetisi memancing paling bergengsi di dunia. Prestasi tim Indonesia ini menjadi bukti bahwa keahlian nelayan dan pemancing Tanah Air mampu bersaing di level global.


Kompetisi Ketat dengan Standar Dunia

Ajang Rosatom International Fishing Tournament bukan sekadar lomba adu tangkap ikan biasa. Kompetisi ini menguji berbagai aspek profesionalisme pemancing, mulai dari teknik, kecepatan, hingga total berat tangkapan ikan yang diperoleh dalam waktu terbatas.

Aiptu Hamzah dan Mulyadi Umar tampil luar biasa dengan strategi khas pemancing Indonesia: mengandalkan kejelian membaca arus laut, memilih umpan alami, serta menjaga kestabilan mental di tengah tekanan kompetisi internasional.

“Persiapan kami tidak main-main. Kami belajar dari karakteristik perairan tropis dan beradaptasi dengan kondisi laut Mediterania yang berbeda,” ujar Hamzah Basri setelah menerima penghargaan di Turki.


Strategi Khas Indonesia yang Bikin Kagum Dunia

Tim dari Kendari membawa semangat gotong royong dan teknik tradisional yang diadaptasi secara modern. Mereka mengandalkan umpan alami, teknik jigging presisi, serta sinkronisasi tim untuk mengefisienkan waktu lempar dan tarik kail.

Hasilnya? Mereka berhasil menyalip beberapa tim dari Eropa dan Asia Tengah, yang dikenal memiliki peralatan modern dan pengalaman panjang di turnamen serupa.
Kemenangan ini sekaligus menjadi simbol keunggulan teknik lokal Indonesia yang dikombinasikan dengan ketekunan dan kerja keras.


Bangga Bawa Nama Indonesia ke Kancah Dunia

Prestasi ini mendapat sambutan hangat dari komunitas pemancing nasional dan masyarakat Sulawesi Tenggara. Banyak yang menilai keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa potensi sumber daya manusia daerah mampu bersaing di panggung dunia, asal diberi dukungan dan kesempatan.

“Ini bukan sekadar kemenangan individu, tapi kemenangan untuk Indonesia. Kami ingin membuktikan bahwa dari laut Kendari, kita bisa menembus dunia,” ujar Mulyadi Umar dengan penuh semangat.


Harapan untuk Dunia Mancing Indonesia

Keberhasilan Aiptu Hamzah dan Mulyadi di Turki membuka peluang besar bagi pemancing Indonesia untuk tampil di ajang internasional lain. Turnamen ini juga menjadi cerminan potensi wisata bahari dan olahraga mancing di Indonesia yang masih bisa dikembangkan menjadi industri besar.

Dengan garis pantai lebih dari 81.000 kilometer, Indonesia memiliki ekosistem laut yang kaya dan cocok menjadi tuan rumah turnamen memancing dunia di masa depan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahkan mendorong agar prestasi seperti ini bisa menjadi promosi wisata sportfishing Indonesia, dari Kendari hingga Raja Ampat.


Dari Kendari untuk Dunia

Kisah dua pemancing asal Kendari ini bukan sekadar cerita tentang memenangkan lomba. Ini adalah kisah tentang dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah anak bangsa yang mampu menembus batas dunia.

Dengan peralatan sederhana namun strategi matang, Aiptu Hamzah Basri dan Mulyadi Umar membuktikan bahwa keunggulan bukan soal siapa yang punya teknologi tercanggih, tapi siapa yang punya tekad paling kuat dan cinta pada lautnya.

Kemenangan mereka di Rosatom International Fishing Tournament 2025 menjadi bukti bahwa dari lautan Nusantara, lahir juara dunia sejati.***

Baca juga artikel lainnya :

dilarang-lupa-ulang-tahun-istri-di-samoa-mitos-atau-fakta