Zontes Hadir dengan Tiga Model Baru: 368E, 368K & 368G — Skuter Premium dari China Tantang Pasar Tanah Air
Produsen motor asal China, Zontes, resmi meluncurkan tiga model baru yakni 368E, 368K, dan 368G di Indonesia. Dengan mesin 368 cc satu silinder bertenaga hampir 39 hp, ketiga model ini dilengkapi fitur premium seperti TFT display, keyless, dual channel ABS, TPMS, dashcam depan-belakang (368G), hingga windshield elektrik. Harga dibanderol cukup tinggi: Rp 138 juta (368K) dan Rp 156,5 juta (368G). Meski unggul di performa dan fitur, tantangan Zontes terletak pada jaringan after sales, ketersediaan spare part, serta nilai jual kembali di Indonesia.
Eksplora.id – Produsen sepeda motor asal China, Zontes (Guangdong Tayo Motorcycle Technology Co., Ltd), kembali mengepakkan sayapnya. Setelah sukses di beberapa pasar Eropa dan Asia, mereka meluncurkan tiga model skuter premium sekaligus: Zontes 368E, 368K, dan 368G. Ketiganya membawa spesifikasi tinggi dan fitur canggih, menargetkan konsumen yang menginginkan performa, teknologi, dan gaya lebih dalam satu paket.
Brand & Latar Belakang
Zontes adalah merek sepeda motor dari China yang kini mulai ekspansi ke banyak negara termasuk pasar Asia Tenggara. Merek ini dikenal berani bermain di desain futuristik dan fitur-fitur yang cukup premium di kelasnya, meski harga masih tetap kompetitif.
Varian yang Diluncurkan & Harganya
Ketiga varian baru ini memiliki perbedaan terutama pada fitur dan spesifikasi mesin, tapi berbagi DNA desain dan teknologi:
1. Zontes 368K
- Harga: Rp 138 juta
- Mesin: 368 cc, 1 silinder, 36 hp
- Fitur: TFT Display, Keyless, ABS dual channel, Electric Windshield
- Kelebihan: Cocok untuk harian dan touring ringan
- Kekurangan: Harga tinggi dibanding kompetitor Jepang
2. Zontes 368E
- Harga: Rp 145 juta (perkiraan)
- Mesin: 368 cc, 1 silinder, 36 hp
- Fitur: Desain elegan, TFT Display, Keyless, ABS, Mode Berkendara
- Kelebihan: Gaya lebih modern, cocok untuk perkotaan premium
- Kekurangan: Lebih mahal dari 368K, konsumsi BBM 28–30 km/liter
3. Zontes 368G
- Harga: Rp 156,5 juta
- Mesin: 368 cc, 1 silinder, 36 hFitur: Dashcam depan-belakang, TFT Display, Keyless, ABS, TPMS, Windshield elektrik
- Kelebihan: Fitur paling lengkap, cocok touring jarak jauh
- Kekurangan: Harga paling tinggi, after sales terbatas
Spesifikasi Mesin & Fitur Utama
Spesifikasi Mesin
- Ketiga model (368E / 368K / 368G) memakai mesin berkapasitas sekitar 368 cc, satu silinder, DOHC / atau konfigurasi setara, dengan sistem pendingin cair.
- Tenaga maksimum yang dapat dihasilkan sekitar 38,7–38,8 hp, dan torsi puncak ~ 40 Nm.
Fitur Utama
Beberapa fitur unggulan yang ditawarkan oleh varian-varian ini:
- Layar TFT (ukuran lebih besar dan full color pada 368G) untuk dashboard instrumen.
- Keyless ignition (sistem kunci tanpa anak kunci konvensional).
- Dual Channel ABS untuk pengereman depan dan belakang.
- Fitur keamanan tambahan seperti Dual Dashcam (pada 368G) depan-belakang.
- TPMS (Tire Pressure Monitoring System) pada 368G.
- Lampu LED & fog light (terutama untuk 368G), USB charger, windshield bisa adjustable, mode berkendara seperti Eco / Sport di beberapa varian.
Performa & Konsumsi BBM
- Untuk 150M (varian skutik 150 cc dari Zontes) yang telah dirilis sebelumnya: konsumsi BBM dilaporkan efisien, meskipun angka pastinya tergantung kondisi jalan dan penggunaan.
- Untuk model 368G, menurut pengumuman dari dealer, dengan kapasitas tangki sekitar 17,5 liter dan estimasi konsumsi ~3,5 L per 100 km dalam kondisi ideal.
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan
- Fitur Melimpah: Banyak fitur premium yang biasanya hanya ada pada motor premium mahal – seperti ABS ganda, dashcam, TPMS, keyless – sudah disematkan.
- Desain Futuristik / Gaya Unik: Dari lekukan bodi hingga pencahayaan LED & DRL, tampilan cukup agresif dan menarik perhatian.
- Performa Tinggi di Kelas Besar: Mesin 368 cc dengan output hampir 40 hp memberikan performa yang memadai, baik untuk penggunaan kota dan touring ringan.
- Nilai Tambah Touring: Fitur seperti windscreen adjustable, kapasitas tangki besar, serta kenyamanan yang ditingkatkan membuat varian seperti 368G cocok untuk jarak jauh.
Kekurangan / Risiko
- Dukungan After Sales / Servis & Spare Part: Karena brand relatif baru di Indonesia, jaringan servis resmi dan ketersediaan suku cadang mungkin belum luas. Bisa mempengaruhi biaya pemeliharaan & perawatan jangka panjang.
- Nilai Jual Kembali: Produk baru dari merek asing yang belum terbukti di pasar lokal cenderung memiliki depresiasi yang lebih tinggi.
- Bobot & Ukuran: Mesin besar + fitur tambahan membuat berat motor cukup signifikan, yang dapat mempengaruhi handling di area sempit atau kemacetan.
- Konsumsi di Dunia Nyata: Estimasi konsumsi BBM bisa berbeda jauh dari klaim, terutama bila motor sering dipakai stop-and-go, beban penuh, atau penggunaan fitur berat seperti mode sport.
Analisis dan Prospek di Indonesia
Dengan banderol ~ Rp 138 juta untuk 368K dan Rp 156,5 juta untuk 368G, Zontes langsung menempatkan diri di segmen premium-skuter / maxi-skuter. Mereka akan bersaing bukan hanya dengan merek Jepang besar seperti Yamaha XMAX, Honda Forza, tetapi juga merek Eropa atau impor lainnya yang menawarkan kombinasi performa dan fitur tinggi.
Untuk bisa sukses di Indonesia, beberapa faktor penting:
- Kejelasan harga OTR di berbagai daerah (tidak hanya Jadetabek) agar konsumen di luar Jakarta juga tertarik.
- Peningkatan & transparansi infrastruktur after sales, garansi, dan layanan servis.
- Brand image & kepercayaan pengguna – kualitas kelistrikan, durability, dan pemakaian nyata harus terbukti.
- Kemampuan adaptasi regulasi lokal dan suku cadang lokal agar biaya operasional tetap wajar.
Zontes lewat varian 368E / 368K / 368G menegaskan bahwa mereka serius bermain di pasar skuter premium. Dengan mesin besar, fitur lengkap, dan tampilan futuristik, mereka menawarkan alternatif menarik bagi konsumen yang bosan dengan opsi yang ada.
Namun, tantangan besar tetap ada: harga tinggi, bobot & ukuran, serta kesiapan dukungan servis. Bagi pembeli yang mengutamakan prestise, performa dan teknologi, Zontes bisa jadi pilihan menarik. Tapi bagi mereka yang butuh motor ringan, gampang dirawat, atau berorientasi harga murah, ada baiknya mempertimbangkan keseluruhan biaya kepemilikan jangka panjang.
