Duduk Terlalu Lama di Toilet Bisa Picu Berbagai Penyakit, Ini Penjelasannya
Duduk terlalu lama di toilet ternyata bisa memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari wasir hingga gangguan otot dan saraf. Simak penjelasan lengkap dampak buruk kebiasaan ini dan cara mencegahnya.
Eksplora.id - Bagi banyak orang, toilet bukan hanya tempat buang air, tetapi juga ruang “berhenti sejenak” dari aktivitas. Membawa ponsel, membaca berita, atau berselancar di media sosial membuat waktu di toilet terasa singkat, padahal tanpa disadari durasinya bisa mencapai 15–30 menit atau lebih.
Kebiasaan duduk terlalu lama di toilet inilah yang sering dianggap sepele, namun berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan jika dilakukan secara terus-menerus.
Tekanan Berlebih pada Area Anus dan Rektum
Saat duduk di toilet, terutama toilet duduk, posisi tubuh membuat area anus dan rektum berada dalam tekanan gravitasi. Semakin lama duduk, tekanan ini semakin besar.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah di sekitar anus membengkak. Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan risiko munculnya wasir (hemoroid), baik wasir dalam maupun wasir luar, yang ditandai dengan nyeri, gatal, hingga perdarahan saat buang air besar.
Memicu dan Memperparah Wasir
Wasir merupakan salah satu dampak paling umum dari kebiasaan duduk terlalu lama di toilet. Tanpa disadari, posisi duduk membuat aliran darah menumpuk di area panggul dan anus.
Jika kebiasaan ini disertai mengejan terlalu keras, risiko wasir akan semakin meningkat. Tidak hanya memicu wasir baru, duduk lama di toilet juga bisa memperparah kondisi wasir yang sudah ada.
Gangguan pada Otot Dasar Panggul
Duduk lama di toilet dapat memengaruhi otot dasar panggul, yaitu otot yang berperan penting dalam mengontrol buang air kecil dan buang air besar.
Tekanan yang terus-menerus pada area ini bisa menyebabkan otot menjadi lemah atau tegang berlebihan. Dalam jangka panjang, kondisi ini berisiko menimbulkan gangguan kontrol kandung kemih, sulit menahan buang air, atau rasa tidak tuntas setelah buang air besar.
Risiko Prolaps Rektum
Pada kasus tertentu, kebiasaan duduk terlalu lama di toilet dapat meningkatkan risiko prolaps rektum, yaitu kondisi ketika sebagian rektum menonjol keluar melalui anus.
Meskipun tergolong jarang, risiko ini lebih besar pada orang yang sering duduk lama, mengejan berlebihan, serta memiliki riwayat sembelit kronis.
Nyeri Punggung dan Gangguan Postur
Toilet bukan dirancang sebagai tempat duduk jangka panjang. Duduk terlalu lama dengan postur yang kurang ideal dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, leher, hingga bahu.
Jika dilakukan berulang setiap hari, kebiasaan ini dapat memicu gangguan postur tubuh dan ketegangan otot, terutama pada mereka yang sudah memiliki masalah tulang belakang.
Meningkatkan Risiko Infeksi dan Iritasi Kulit
Semakin lama seseorang duduk di toilet, semakin lama pula area kulit bersentuhan dengan permukaan dudukan. Jika kebersihan toilet kurang terjaga, hal ini dapat meningkatkan risiko iritasi kulit, ruam, hingga infeksi bakteri atau jamur di area sensitif.
Berapa Lama Waktu Ideal di Toilet?
Para ahli kesehatan umumnya menyarankan agar waktu buang air di toilet tidak lebih dari 5–10 menit. Jika buang air besar terasa sulit, sebaiknya tidak dipaksakan dengan duduk terlalu lama atau mengejan keras.
Lebih baik bangun, minum air putih, konsumsi makanan berserat, lalu mencoba kembali di lain waktu.
Cara Mencegah Dampak Buruk Duduk Lama di Toilet
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama di toilet antara lain:
-
Hindari membawa ponsel atau bacaan ke toilet
-
Biasakan langsung berdiri setelah selesai buang air
-
Perbanyak konsumsi serat dan air putih untuk mencegah sembelit
-
Gunakan posisi buang air yang lebih alami jika memungkinkan
-
Jaga kebersihan toilet dan area sekitar anus
Duduk terlalu lama di toilet bukan sekadar kebiasaan kecil, tetapi dapat berdampak serius bagi kesehatan jika dilakukan terus-menerus. Mulai dari wasir, gangguan otot panggul, hingga nyeri punggung bisa muncul akibat kebiasaan ini.
Mengubah pola buang air menjadi lebih singkat dan sehat merupakan langkah sederhana namun penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.**DS
Baca juga artikel lainnya :
produsen-dan-pengedar-produk-farmasi-serta-alat-kesehatan-tak-sesuai-standar-bisa-kena-sanksi-pidana

