FIFGROUP Lanjutkan Program 2Learn 2Share: Bangun Koneksi, Komunikasi Efektif, dan Empati di Lingkungan Kerja

FIFGROUP menggelar program 2Learn 2Share untuk memperkuat koneksi, komunikasi efektif, dan empati antar-karyawan melalui sesi pembelajaran berbasis kolaborasi bersama pemateri Tomi Sutrisno.

Nov 19, 2025 - 07:07
 0  2
FIFGROUP Lanjutkan Program 2Learn 2Share: Bangun Koneksi, Komunikasi Efektif, dan Empati di Lingkungan Kerja
sumber foto : Tomi Sutrisno

Eksplora.id - Sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam memperkuat kompetensi dan budaya kolaboratif antar-karyawan, FIFGROUP kembali menggelar sesi 2Learn 2Share sebagai salah satu rangkaian dalam Development Journey. Program ini menjadi wadah pembelajaran lintas divisi yang dirancang untuk mempertemukan pengalaman, ide, dan inovasi dari berbagai unit di seluruh Indonesia.

Inisiatif 2Learn 2Share tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada penciptaan ruang yang mendorong kolaborasi dan keterhubungan. Melalui budaya berbagi dan mendengarkan, karyawan FIFGROUP diharapkan dapat memperluas wawasan, menguatkan kebersamaan, dan mengasah kemampuan interpersonal yang semakin dibutuhkan dalam dunia kerja modern.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara HCLPD dan Corporate Project Planning & Control, yang menekankan pentingnya Improvement & Innovation Knowledge sebagai fondasi pengembangan berkelanjutan. Program ini diikuti oleh talenta serta perwakilan tim terpilih dari beragam unit kerja.


Tema Sesi: Connect & Care — Kuasai Seni Membangun Hubungan di Dunia Kerja

Pada pelaksanaan kali ini, FIFGROUP menghadirkan Tomi Sutrisno, Marketing Head Bisnis Unit NMC Cabang Kalianda, sebagai pemateri. Dengan mengangkat tema “Connect & Care: Membangun Koneksi yang Kuat, Komunikasi Efektif, dan Empati di Dunia Kerja Modern”, Tomi mengajak peserta memahami pentingnya hubungan interpersonal yang sehat dalam mendukung kinerja organisasi.

Materi ini berlandaskan buku klasik Dale Carnegie, How to Win Friends and Influence People, yang menjadi rujukan global dalam pengembangan kemampuan berkomunikasi dan membangun hubungan yang positif.


Mengapa Koneksi Penting di Era Digital?

Dalam sesi tersebut, Tomi menjelaskan bahwa tantangan dunia kerja saat ini semakin kompleks. Perpindahan komunikasi ke platform digital membuat interaksi menjadi lebih cepat namun sering kali minim kehangatan. Multitasking yang berlebihan, beban kerja yang tinggi, serta pola komunikasi singkat dapat memicu kesalahpahaman, menurunnya empati, hingga berkurangnya koneksi emosional antar-karyawan.

Ia mengingatkan bahwa manusia secara alami membutuhkan rasa dihargai dan didengarkan. Inilah alasan mengapa koneksi yang kuat menjadi fondasi penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.

“Orang akan lebih terbuka jika mereka merasa dihargai,” tegasnya.


Pilar Utama: Clarity, Empathy, dan Respect

Tomi memaparkan tiga pilar penting dalam komunikasi efektif:

1. Clarity (Kejelasan)

Pesan yang tidak jelas akan menghasilkan miskomunikasi. Ia mengajak peserta untuk menyampaikan poin inti secara ringkas, lugas, dan mudah dipahami.

2. Empathy (Empati)

Empati bukan sekadar merasa iba, tetapi kemampuan memahami perspektif dan kondisi emosional lawan bicara. Empati memungkinkan lahirnya komunikasi yang lebih dewasa dan solutif.

3. Respect (Rasa Hormat)

Menghargai pendapat orang lain membuat komunikasi lebih nyaman dan mendorong munculnya kepercayaan.

Praktiknya di kantor cukup sederhana: hindari multitasking saat meeting, gunakan nada positif dalam percakapan digital, dan ulangi poin penting untuk memastikan kesepahaman.


Membangun Koneksi: Mulai dari Hal-Hal Sederhana

Tomi juga menekankan bahwa membangun koneksi tidak harus selalu dimulai dari hal besar. Kebiasaan kecil justru dapat menciptakan perubahan signifikan, seperti:

  • Menyapa rekan kerja setiap pagi

  • Menggunakan nama seseorang saat berkomunikasi

  • Mengapresiasi kerja rekan sebelum memberikan masukan

  • Mengirimkan pesan terima kasih

  • Memahami gaya kerja masing-masing anggota tim

Menurutnya, koneksi bukan hanya mengenal, tetapi memahami. Dengan memahami ritme kerja dan karakter tiap individu, kerja sama dapat berjalan lebih efektif.


Empati dalam Aksi

Empati menjadi elemen penting dalam program Connect & Care. Tomi memberikan beberapa contoh sederhana penerapan empati di kantor:

  • Menanyakan kabar rekan kerja dengan tulus

  • Menawarkan bantuan kecil tanpa diminta

  • Mendengarkan dengan penuh perhatian

  • Menyesuaikan cara bicara dengan situasi emosional lawan bicara

Langkah-langkah kecil ini mampu menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi dan membuat karyawan merasa didukung.


Membawa Perubahan Nyata

Menutup sesi, Tomi mengingatkan kembali bahwa:

“Koneksi tanpa komunikasi akan rapuh. Komunikasi tanpa empati akan kosong.”

Melalui program 2Learn 2Share, FIFGROUP berharap setiap peserta dapat membawa pulang setidaknya satu kebiasaan baru yang akan diterapkan mulai besok. Kebiasaan kecil yang dilakukan konsisten dapat menjadi fondasi terciptanya budaya kerja yang peduli, saling mendukung, serta berorientasi pada pertumbuhan bersama.

Dengan terus memperkuat koneksi, komunikasi, dan empati, FIFGROUP yakin dapat menjadi organisasi yang tidak hanya unggul dalam kinerja, tetapi juga kaya dalam nilai kemanusiaan.***

Baca juga artikel lainnya :

fifgroup-kalianda-rayakan-hari-pelanggan-dengan-tarian-kreasi-modern-dan-doorprize