Liverpool Jadi Raja Set-Piece di Liga Champions 2025, Dominasi dari Bola Mati
Liverpool memimpin daftar gol terbanyak dari set-piece di Liga Champions 2025. Di bawah Arne Slot, The Reds tunjukkan kekuatan baru lewat bola mati.
Eksplora.id - Liverpool kembali membuktikan diri sebagai salah satu tim paling berbahaya di Eropa. Di bawah arahan pelatih Arne Slot, The Reds kini tak hanya dikenal lewat permainan cepat dan agresif, tapi juga lewat efektivitas mereka dalam memanfaatkan set-piece atau situasi bola mati di ajang Liga Champions 2025.
Empat dari Delapan Gol Liverpool Datang dari Bola Mati
Menurut data yang dirilis UEFA dan dilansir oleh DetikSport, Liverpool tercatat telah mencetak delapan gol sepanjang perjalanan mereka di Liga Champions musim ini. Menariknya, empat di antaranya berasal dari situasi set-piece seperti sepak pojok dan tendangan bebas. Catatan ini menempatkan Liverpool sebagai tim paling produktif dari bola mati di antara peserta lainnya.
Tim asal Merseyside ini mengungguli Inter Milan dan Napoli, yang masing-masing mencetak tiga gol dari situasi serupa. Statistik ini menjadi bukti bahwa Liverpool kini menjadikan set-piece sebagai senjata utama dalam menembus pertahanan lawan.
Transformasi Strategi di Bawah Arne Slot
Pelatih Arne Slot tampaknya belajar banyak dari beberapa pertandingan awal yang tidak berjalan mulus. Sebelum kemenangan besar atas Eintracht Frankfurt, Slot sempat menyoroti kelemahan timnya dalam menghadapi bola mati lawan. Namun justru dari titik lemah itu, Liverpool kini berbalik unggul.
Dalam laga kontra Frankfurt di Anfield pada Rabu malam (23/10/2025) waktu setempat, Liverpool menang telak 5–1. Dua dari lima gol tersebut lahir dari sepak pojok hasil skema latihan yang sudah dirancang matang. Gol-gol ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari kerja taktis yang cermat dan disiplin di lapangan.
“Kami berusaha menjadikan kelemahan sebagai kekuatan. Setiap pertandingan adalah kesempatan untuk belajar,” ujar Arne Slot seusai laga, dikutip dari DetikSport.
Latihan Rutin Set-Piece Jadi Kunci
Di balik performa memukau tersebut, ada kerja keras yang tidak terlihat oleh publik. Arne Slot diketahui menambahkan sesi khusus latihan set-piece dalam jadwal mingguan tim. Pemain seperti Trent Alexander-Arnold dan Dominik Szoboszlai dipercaya sebagai eksekutor utama bola mati. Sementara itu, Virgil van Dijk, Konaté, dan Darwin Núñez menjadi target utama dalam duel udara di kotak penalti lawan.
Latihan intensif ini terbukti efektif. Koordinasi, waktu lompatan, hingga variasi arah bola menjadi aspek yang terus diasah. Hasilnya, Liverpool kini bukan hanya menakutkan dalam permainan terbuka, tapi juga sangat berbahaya di setiap kesempatan bola mati.
Kebangkitan Liverpool di Tengah Inkonsistensi
Sebelum laga melawan Frankfurt, Liverpool sempat terpuruk dengan empat kekalahan beruntun di berbagai kompetisi. Namun kemenangan 5–1 di Liga Champions menjadi sinyal kebangkitan yang kuat. Bukan hanya soal skor besar, tapi juga bagaimana tim menunjukkan disiplin dan efisiensi dalam setiap peluang.
Momentum ini diyakini menjadi titik balik The Reds untuk kembali ke jalur kemenangan. Penguasaan set-piece yang kini semakin matang dapat menjadi faktor pembeda di pertandingan-pertandingan penting berikutnya.
Set-Piece: Detail Kecil, Dampak Besar
Dalam dunia sepak bola modern, detail seperti set-piece sering kali menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan. Klub-klub besar seperti Manchester City, Real Madrid, dan Bayern Munich dikenal punya spesialis bola mati yang tajam. Kini, Liverpool juga masuk ke dalam daftar tersebut.
Efektivitas dalam memanfaatkan bola mati bukan hanya soal keberuntungan. Ini adalah hasil dari kombinasi taktik, teknik, dan kerja tim yang disiplin. Dengan kemampuan ini, Liverpool berpeluang besar melangkah jauh di UEFA Champions League 2025, bahkan menjadi penantang serius untuk gelar juara.
Liverpool Punya Senjata Baru di Eropa
Catatan empat gol dari set-piece membuktikan bahwa Liverpool telah berkembang menjadi tim dengan variasi serangan yang lebih beragam. Arne Slot sukses membawa The Reds tampil lebih matang, adaptif, dan efisien. Jika tren ini terus berlanjut, Liverpool tak hanya akan menjadi tim yang menghibur, tetapi juga tim yang mematikan di setiap kesempatan.
Dengan kekuatan bola mati yang kini menjadi ciri khas, Liverpool layak disebut sebagai raja set-piece Liga Champions 2025 — bukti nyata bahwa detail kecil bisa mengubah arah sejarah di panggung sepak bola tertinggi Eropa.***
Baca juga artikel lainnya :
bisnis-jersey-makin-menggiurkan-dari-koleksi-pribadi-jadi-ladang-cuan