Jualan Pecel Lele, Usaha yang Tak Pernah Sepi!

Bisnis pecel lele terbukti tahan banting di segala kondisi. Dari pinggir jalan hingga aplikasi online, menu sederhana ini selalu laku keras. Apa rahasianya?

Oct 21, 2025 - 21:31
 0  3
Jualan Pecel Lele, Usaha yang Tak Pernah Sepi!
Sumber foto : Istock

Eksplora.id - Di antara berbagai usaha kuliner yang silih berganti tren, pecel lele tetap menjadi primadona.
Dari kota besar hingga pelosok desa, warung pecel lele selalu mudah ditemukan — buka dari sore hingga larut malam, ramai oleh pembeli yang mencari lauk gurih dengan sambal pedas yang menggoda.

Usaha ini bukan sekadar bisnis kaki lima. Pecel lele adalah fenomena ekonomi rakyat yang tidak pernah sepi.
Bahkan, di banyak kota, warung pecel lele menjadi penggerak ekonomi malam hari yang cukup signifikan.


Mengapa Pecel Lele Selalu Laku?

Ada beberapa alasan mengapa bisnis ini selalu bertahan meski banyak pesaing baru bermunculan:

  1. Menu sederhana, rasa merakyat.
    Pecel lele punya cita rasa khas yang cocok di lidah semua kalangan — gurih, pedas, dan mengenyangkan.

  2. Harga terjangkau.
    Dengan harga mulai Rp15–25 ribu per porsi, pecel lele menjangkau segmen pasar luas: dari pelajar, sopir, hingga pekerja kantoran.

  3. Jam operasional malam hari.
    Saat bisnis lain sudah tutup, warung pecel lele justru mulai ramai. Waktu jualannya fleksibel dan strategis.

  4. Lokasi mudah ditemui.
    Umumnya berada di pinggir jalan, dekat kampus, atau kawasan padat lalu lintas, membuat pelanggan mudah menjangkaunya.

  5. Mudah dijual lewat platform online.
    Sekarang banyak penjual pecel lele juga membuka layanan via GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood, memperluas jangkauan pembeli tanpa perlu sewa tempat besar.


Modal Kecil, Untung Cepat Balik

Salah satu daya tarik utama jualan pecel lele adalah biaya operasional yang rendah dibanding restoran besar.

Rincian gambaran modal awal sederhana:

  • Peralatan masak & wajan besar: Rp1.500.000

  • Meja dan tenda sederhana: Rp2.000.000

  • Persediaan bahan baku awal: Rp1.000.000

  • Gerobak atau etalase kecil: Rp2.500.000
    Total modal awal sekitar Rp7 juta–Rp10 juta.

Dengan omzet harian rata-rata Rp700 ribu–Rp1,2 juta, balik modal bisa dicapai hanya dalam 1–2 bulan saja, tergantung lokasi dan jam operasional.


Rahasia Sukses Penjual Pecel Lele

1. Pilih bahan segar.
Kualitas lele dan sambal menentukan kepuasan pelanggan. Jangan asal murah, tapi pastikan rasa konsisten.

2. Sambal sebagai identitas.
Setiap warung sukses biasanya punya sambal khas — entah lebih pedas, lebih manis, atau ada aroma terasi yang kuat.

3. Tempat bersih dan ramah pelanggan.
Meski kaki lima, kebersihan tetap nomor satu. Pembeli kini makin sadar akan higienitas.

4. Promosi digital.
Gunakan media sosial, buat konten sederhana tentang proses memasak, testimoni pelanggan, atau promo spesial malam minggu.

5. Inovasi menu.
Selain lele, bisa tambahkan ayam goreng, bebek, tahu tempe penyet, atau paket hemat agar pelanggan tidak bosan.


Peluang di Tengah Kompetisi

Meski terlihat banyak pesaing, peluang jualan pecel lele masih sangat besar.
Triknya adalah menentukan lokasi strategis dan membangun ciri khas rasa.

Kamu juga bisa mengembangkan model “pecel lele modern” dengan konsep semi-café — tempat bersih, branding menarik, dan pembayaran digital.
Konsep ini kini mulai populer di kota-kota besar dan mampu menarik pelanggan muda.


Jualan pecel lele bukan sekadar usaha makan malam — tapi bisnis rakyat yang tahan krisis dan fleksibel di segala zaman.
Dengan modal kecil, kerja keras, dan rasa yang khas, usaha ini bisa menghasilkan penghasilan stabil bahkan di tengah ketatnya persaingan kuliner.

Selama masih ada orang yang lapar di malam hari dan rindu sambal pedas, pecel lele tidak akan pernah kehilangan pembeli.***

Baca juga artikel lainnya :

mengenal-ikan-lele-jawa-si-ikan-yang-bisa-berjalan