Wisatawan ASEAN Kini Bisa Kunjungi Xishuangbanna, China Barat, Tanpa Visa Selama Enam Hari

Mulai tanggal 10 Februari 2025, pemerintah Tiongkok resmi mengizinkan wisatawan dari negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, untuk mengunjungi kawasan Xishuangbanna di Provinsi Yunnan tanpa visa selama enam hari.

Apr 12, 2025 - 23:00
 0  1
Wisatawan ASEAN Kini Bisa Kunjungi Xishuangbanna, China Barat, Tanpa Visa Selama Enam Hari
sumber foto : pixabay

Eksplora.id - Mulai tanggal 10 Februari 2025, pemerintah Tiongkok resmi mengizinkan wisatawan dari negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, untuk mengunjungi kawasan Xishuangbanna di Provinsi Yunnan tanpa visa selama enam hari. Kebijakan ini disambut antusias oleh pelaku pariwisata dan para pelancong dari Asia Tenggara, terutama mereka yang gemar menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya China Barat Daya.

Destinasi Eksotis di China Barat Daya

Xishuangbanna, yang secara geografis terletak di ujung selatan Provinsi Yunnan dan berbatasan langsung dengan Laos dan Myanmar, dikenal sebagai “mutiara tropis” China. Wilayah ini merupakan rumah bagi suku Dai, salah satu kelompok etnis minoritas di China, yang memiliki budaya unik dan tradisi yang masih kental.

Wisatawan yang datang ke Xishuangbanna akan disuguhi pemandangan hutan hujan tropis yang lebat, taman botani dengan keanekaragaman hayati yang menakjubkan, serta pengalaman budaya yang kaya seperti festival air tradisional, tarian-tarian rakyat, dan kuliner khas lokal. Tak hanya itu, kawasan ini juga dikenal sebagai tempat perlindungan gajah Asia, menjadikannya tujuan menarik bagi pecinta alam dan ekowisata.

Bebas Visa Khusus untuk Wisatawan ASEAN

Kebijakan bebas visa ini secara khusus diberikan kepada wisatawan dari negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Filipina. Namun, untuk bisa memanfaatkan fasilitas bebas visa ini, wisatawan wajib melakukan perjalanan melalui agen perjalanan resmi di Tiongkok.

Dengan menggunakan layanan agen tersebut, wisatawan akan mendapatkan paket tur yang telah diatur sebelumnya, termasuk transportasi, akomodasi, dan kunjungan ke berbagai objek wisata utama di Xishuangbanna. Waktu kunjungan maksimal yang diberikan adalah enam hari, dan wisatawan diwajibkan untuk tetap berada di wilayah Xishuangbanna selama periode tersebut.

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan regional dan memperkuat hubungan budaya serta ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara.

Peluang Baru Bagi Industri Pariwisata

Dengan kemudahan akses ini, diharapkan akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan asal ASEAN ke China, terutama mereka yang ingin menikmati pengalaman wisata eksotis tanpa proses visa yang rumit dan mahal. Indonesia sebagai negara dengan jumlah wisatawan outbound terbesar di kawasan Asia Tenggara, menjadi salah satu pasar utama dari kebijakan ini.

“Ini adalah peluang emas bagi para agen perjalanan dan biro wisata di Indonesia untuk menjual paket tur ke China dengan lebih mudah,” ujar Diah Ayuningtyas, seorang pengamat pariwisata internasional. “Selain mempersingkat proses administrasi, wisatawan kini bisa lebih spontan merencanakan liburan ke tempat yang belum banyak dijelajahi seperti Xishuangbanna.”

Pihak otoritas pariwisata Xishuangbanna pun telah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan wisatawan ASEAN. Infrastruktur pariwisata diperkuat, termasuk penambahan layanan berbahasa asing, pelatihan pemandu wisata, serta penyediaan informasi wisata dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa ASEAN lainnya.

Dukungan Transportasi dan Aksesibilitas

Xishuangbanna dapat diakses dengan mudah melalui Bandara Internasional Xishuangbanna Gasa, yang memiliki penerbangan langsung maupun transit dari sejumlah kota besar di China seperti Kunming, Guangzhou, dan Chengdu. Dari Indonesia, wisatawan bisa terbang ke Kunming dan melanjutkan perjalanan ke Xishuangbanna dengan pesawat domestik atau jalur darat yang nyaman.

Beberapa perusahaan penerbangan juga tengah menjajaki kemungkinan pembukaan rute baru langsung dari kota-kota ASEAN menuju Yunnan sebagai respons terhadap peningkatan minat wisatawan pasca pemberlakuan kebijakan bebas visa ini.

Menjembatani Hubungan Budaya ASEAN-China

Selain aspek pariwisata, kebijakan ini juga memiliki dimensi diplomatik dan budaya. Dengan mempererat interaksi masyarakat melalui pariwisata, diharapkan akan tumbuh pemahaman lintas budaya dan kolaborasi ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN.

“Kami percaya bahwa pariwisata adalah salah satu alat paling efektif untuk meningkatkan kerja sama regional dan membangun perdamaian serta saling pengertian antarbangsa,” kata perwakilan Kantor Pariwisata Provinsi Yunnan dalam keterangan resminya.

Tips dan Catatan Penting

Meski tanpa visa, wisatawan tetap wajib mematuhi aturan lokal selama berada di Xishuangbanna. Penting untuk mempersiapkan dokumen perjalanan dengan lengkap, termasuk paspor yang masih berlaku setidaknya enam bulan, serta tiket pulang atau bukti keberangkatan dari China dalam waktu enam hari.

Selain itu, wisatawan disarankan untuk menggunakan agen perjalanan yang terdaftar resmi agar proses masuk ke wilayah Xishuangbanna berjalan lancar dan aman.

Kebijakan bebas visa enam hari untuk wisatawan ASEAN ke Xishuangbanna membuka babak baru dalam peta pariwisata regional. Bagi wisatawan Indonesia yang ingin merasakan sensasi tropis China Barat Daya tanpa repot urusan visa, inilah saat yang tepat untuk menjelajah, mengenal budaya baru, dan menikmati keindahan alam yang memikat.

Baca juga artikel lainnya :

petani china gunakan unggas untuk pengendalian hama secara alami