Traveling Dapat Memperlambat Tanda-Tanda Penuaan dan Tingkatkan Kesehatan

Penelitian terbaru yang dirilis oleh Edith Cowan University (ECU), Australia, mengungkap bahwa bepergian ke tempat-tempat baru dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi kesehatan fisik dan mental.

Apr 4, 2025 - 23:02
 0  6
Traveling Dapat Memperlambat Tanda-Tanda Penuaan dan Tingkatkan Kesehatan
sumber foto : pixabay

Eksplora.id - Traveling bukan sekadar aktivitas rekreasi untuk melepas penat. Penelitian terbaru yang dirilis oleh Edith Cowan University (ECU), Australia, mengungkap bahwa bepergian ke tempat-tempat baru dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi kesehatan fisik dan mental. Lebih dari itu, traveling bahkan disebut mampu membantu memperlambat proses penuaan.

Dalam studi tersebut, para peneliti memfokuskan kajian mereka pada hubungan antara aktivitas bepergian dengan kualitas hidup jangka panjang. Hasilnya menunjukkan bahwa pengalaman perjalanan yang menyenangkan dapat mendukung proses penuaan yang lebih sehat, dengan memberikan efek positif terhadap kesehatan mental, fisik, serta fungsi kognitif seseorang.

Aktivitas Fisik yang Meningkatkan Kesehatan Jantung

Salah satu manfaat utama traveling adalah meningkatnya aktivitas fisik yang dilakukan secara alami selama perjalanan. Ketika seseorang bepergian, ia cenderung lebih banyak berjalan kaki, menaiki tangga, menjelajahi tempat-tempat wisata, atau bahkan melakukan kegiatan petualangan seperti mendaki atau berenang. Aktivitas ini, menurut para peneliti, dapat berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

"Traveling mendorong seseorang untuk aktif tanpa mereka sadari. Inilah yang menjadi nilai tambah dari kegiatan ini," ujar salah satu peneliti ECU dalam publikasi hasil studi mereka.

Stimulasi Otak Melalui Pengalaman Baru

Tidak hanya tubuh yang diuntungkan, traveling juga memberi rangsangan positif pada otak. Interaksi dengan lingkungan dan budaya yang baru menantang otak untuk beradaptasi, memahami kebiasaan lokal, mempelajari bahasa atau tradisi baru, serta merespons situasi yang tidak familiar.

Proses ini secara ilmiah dikenal mampu meningkatkan fungsi kognitif, mempertajam ingatan, serta mengurangi risiko penurunan fungsi mental yang kerap muncul seiring bertambahnya usia.

"Pengalaman baru adalah nutrisi bagi otak," ungkap laporan penelitian tersebut. "Ketika kita terpapar pada kebaruan dan kompleksitas budaya, otak dipaksa untuk bekerja lebih aktif dan fleksibel."

Reduksi Stres dan Peningkatan Kesejahteraan Emosional

Salah satu alasan utama orang melakukan perjalanan adalah untuk melarikan diri sejenak dari rutinitas harian yang menjemukan dan penuh tekanan. Penelitian ECU mendukung hal ini dengan menyatakan bahwa traveling dapat secara signifikan menurunkan tingkat stres dan kecemasan.

"Rasa bahagia saat bepergian bukan hanya karena senangnya melihat pemandangan baru, tapi juga karena tubuh dan pikiran benar-benar mengalami rehat dari tekanan pekerjaan, masalah pribadi, dan beban sosial sehari-hari," jelas tim peneliti.

Perjalanan juga memberi ruang bagi seseorang untuk merenung, memperluas perspektif hidup, dan membangun rasa syukur. Hal-hal ini semuanya berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.

Manfaat Kesehatan dari Berada di Alam

Traveling ke tempat-tempat dengan nuansa alam seperti pegunungan, hutan, atau pantai juga menunjukkan efek terapeutik. Paparan terhadap udara segar, suara alam, dan pemandangan hijau dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki kualitas tidur, serta meningkatkan hormon-hormon kebahagiaan seperti serotonin dan dopamin.

Studi menyebutkan bahwa hanya dengan menghabiskan waktu beberapa hari di alam terbuka, seseorang sudah bisa merasakan peningkatan signifikan dalam suasana hati dan kestabilan emosi.

Investasi Kesehatan Jangka Panjang

Kesimpulan utama dari studi ini adalah bahwa traveling bukan sekadar pengeluaran untuk bersenang-senang, melainkan investasi untuk kesehatan jangka panjang. Bagi mereka yang menjadikan traveling sebagai bagian dari gaya hidup, manfaatnya dapat terasa bahkan hingga usia lanjut.

"Perjalanan memberi kita lebih dari sekadar foto atau kenangan. Ia memberi kita tubuh yang lebih sehat, pikiran yang lebih tajam, dan jiwa yang lebih bahagia," tulis tim peneliti dalam laporan penutup.

Dengan hasil penelitian ini, masyarakat didorong untuk mulai melihat traveling dari sudut pandang yang lebih luas—bukan hanya sebagai pelarian sementara, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung penuaan yang lebih berkualitas.

Baca juga artikel lainnya :

indonesia diakui sebagai negara terindah ke 8 di dunia versi conde nast traveller 2025