Peluang Bisnis Budidaya Kecoa Dubia: Dari Hama Menjadi Sumber Cuan yang Tak Terduga

Budidaya kecoa dubia kini menjadi peluang bisnis menguntungkan. Serangga ini diminati pasar reptil, pet shop, hingga industri pakan ternak karena nilai gizinya yang tinggi dan perawatannya mudah.

Nov 1, 2025 - 23:34
 0  3
Peluang Bisnis Budidaya Kecoa Dubia: Dari Hama Menjadi Sumber Cuan yang Tak Terduga
sumber foto : pixabay

Eksplora.id - Selama ini, kecoa dikenal sebagai hama yang merugikan. Namun, tidak semua jenis kecoa sama. Salah satu spesies yang justru bernilai ekonomi tinggi adalah kecoa dubia (Blaptica dubia).
Serangga yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan ini kini menjadi komoditas populer di kalangan pecinta reptil dan pet shop, karena kandungan gizinya yang tinggi serta keamanannya sebagai pakan hewan.

Kecoa dubia bukan hanya tidak berbau dan tidak bisa terbang, tetapi juga tidak agresif serta mudah dipelihara. Hal ini membuatnya menjadi pilihan utama dibandingkan jangkrik atau ulat hongkong dalam bisnis pakan hewan peliharaan seperti tokek, iguana, bearded dragon, burung, hingga ikan predator.


Permintaan Pasar yang Terus Meningkat

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan kecoa dubia meningkat pesat, seiring dengan naiknya minat masyarakat terhadap hewan peliharaan eksotis.
Di berbagai marketplace, harga kecoa dubia bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp250.000 per 1.000 ekor, tergantung ukuran dan kualitas.

Bahkan, di pasar ekspor — terutama ke Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa — kecoa dubia menjadi komoditas unggulan pakan hewan tropis.
Negara-negara tersebut memanfaatkan serangga ini sebagai sumber protein alternatif yang ramah lingkungan.

Menurut sejumlah laporan bisnis serangga, protein kecoa dubia mencapai 54–60%, lebih tinggi dari daging sapi atau ayam, dengan kadar lemak rendah. Potensi inilah yang membuat budidaya kecoa dubia mulai dilirik sebagai peluang usaha baru di sektor agribisnis nonkonvensional.


Modal Kecil, Hasil Menjanjikan

Salah satu keunggulan utama budidaya kecoa dubia adalah biaya produksinya yang rendah.
Untuk memulai usaha skala rumahan, modal awal hanya sekitar Rp1–2 juta, mencakup wadah plastik besar, pakan dedak, dan bibit kecoa dubia sekitar 1.000 ekor.

Kecoa ini berkembang biak dengan cepat — seekor betina bisa melahirkan 20–40 anakan setiap 2 bulan, dan daur hidupnya bisa mencapai setahun lebih.
Dalam waktu 3–4 bulan saja, peternak sudah bisa mulai memanen dan menjual sebagian hasil ternak ke pasar pakan hewan.

Selain itu, kecoa dubia tidak menimbulkan bau menyengat, tidak menimbulkan suara bising seperti jangkrik, dan tidak mudah kabur, menjadikannya ideal untuk budidaya di area rumah tangga tanpa gangguan.


Potensi Turunan dan Diversifikasi Produk

Selain dijual hidup-hidup sebagai pakan, kecoa dubia juga bisa diolah menjadi produk turunan bernilai tambah.
Beberapa di antaranya:

  • Pakan kering atau bubuk protein serangga, digunakan untuk pakan unggas dan ikan.

  • Produk pupuk organik dari kotoran kecoa dubia (frass), yang kaya nitrogen dan fosfor.

  • Inovasi makanan hewan premium, seperti snack untuk burung atau reptil dalam kemasan modern.

Dengan sedikit kreativitas, pelaku usaha bisa memperluas pasar tidak hanya ke pet shop lokal, tetapi juga ke sektor agribisnis dan industri pakan berprotein tinggi.


Strategi Memulai Bisnis Kecoa Dubia

Untuk memulai bisnis ini, beberapa hal penting perlu diperhatikan:

  1. Pemilihan Bibit Unggul
    Gunakan indukan sehat dan produktif agar hasil panen maksimal.

  2. Manajemen Kandang dan Kebersihan
    Gunakan wadah plastik besar dengan sirkulasi udara baik. Jaga suhu ideal antara 27–32°C dan kelembapan cukup.

  3. Pakan dan Nutrisi
    Berikan campuran pakan seperti dedak, pelet, dan sayuran segar agar pertumbuhan optimal.

  4. Strategi Pemasaran
    Manfaatkan media sosial, marketplace, dan komunitas reptil untuk menjual hasil budidaya. Pemasaran digital menjadi kunci memperluas pasar, bahkan hingga ekspor.


Bisnis Kecil dengan Prospek Global

Budidaya kecoa dubia membuktikan bahwa peluang usaha tidak selalu datang dari hal yang dianggap menjijikkan.
Dengan modal kecil, perawatan mudah, dan pasar yang terus tumbuh, bisnis ini berpotensi memberikan keuntungan besar, terutama jika dikembangkan dengan strategi pemasaran modern dan manajemen yang higienis.

Di masa depan, serangga seperti kecoa dubia bahkan bisa menjadi bagian dari ekonomi hijau dan sumber protein masa depan dunia — menjadikannya salah satu peluang bisnis berkelanjutan yang patut dilirik sejak sekarang.***

Baca juga artikel lainnya :

susu-kecoa-sumber-protein-masa-depan-yang-lebih-bergizi-dari-susu-sapi