Nishiyama Onsen Keiunkan: Hotel Tertua di Dunia yang Bertahan Lebih dari 1.300 Tahun

Di tengah pesona alam Jepang yang penuh dengan tradisi dan sejarah, berdiri sebuah penginapan yang tak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga menyimpan kisah luar biasa mengenai ketahanan, warisan, dan kesetiaan terhadap budaya.

Apr 11, 2025 - 23:55
 0  3
Nishiyama Onsen Keiunkan: Hotel Tertua di Dunia yang Bertahan Lebih dari 1.300 Tahun
sumber foto : gg

Eksplora.id - Di tengah pesona alam Jepang yang penuh dengan tradisi dan sejarah, berdiri sebuah penginapan yang tak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga menyimpan kisah luar biasa mengenai ketahanan, warisan, dan kesetiaan terhadap budaya. Hotel itu adalah Nishiyama Onsen Keiunkan, yang terletak di kaki Pegunungan Akaishi, wilayah Yamanashi. Lebih dari sekadar tempat beristirahat, Keiunkan adalah simbol hidup dari ketekunan dan kesinambungan lintas generasi.

Sejarah Panjang Sejak Abad ke-8

Nishiyama Onsen Keiunkan pertama kali dibuka pada tahun 705 Masehi, menjadikannya salah satu hotel paling tua di dunia yang masih beroperasi hingga hari ini. Yang lebih mengesankan, hotel ini telah dikelola oleh keluarga yang sama selama 52 generasi tanpa terputus. Atas pencapaian luar biasa ini, Guinness World Records secara resmi menobatkan Keiunkan sebagai hotel tertua di dunia pada tahun 2011.

Hotel ini didirikan oleh Fujiwara Mahito, seorang bangsawan Jepang yang merupakan putra dari pembantu Kaisar Tenji. Pada masa itu, wilayah tersebut dikenal dengan sumber mata air panas alami yang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan. Fujiwara Mahito melihat potensi besar dalam lokasi ini dan membangun penginapan untuk para peziarah, bangsawan, dan samurai yang tengah melakukan perjalanan.

Asal Usul Nama Keiunkan

Nama "Nishiyama Onsen Keiunkan" memiliki makna yang mendalam dan berakar pada elemen geografis serta sejarah Jepang. Kata "Nishiyama" berarti "gunung barat", merujuk pada letak hotel di bagian barat pegunungan. "Onsen" adalah istilah Jepang untuk mata air panas, yang menjadi daya tarik utama tempat ini sejak dulu. Sedangkan "Keiunkan" berasal dari era Keiun (atau Kyoun)—periode ketika hotel ini pertama kali berdiri.

Keberadaan Keiunkan bukan hanya sebagai tempat menginap, tetapi juga sebagai bagian dari sejarah panjang Jepang. Para tamu yang datang tidak hanya menikmati pemandangan dan pemandian air panas, tapi juga menyatu dengan atmosfer tradisional yang tetap terjaga meski zaman telah berubah.

Dari Sistem Barter ke Modernisasi

Pada masa awal operasinya, Keiunkan tidak menerima uang sebagai alat pembayaran karena Jepang pada waktu itu belum memiliki mata uang resmi. Sebagai gantinya, para tamu membayar dengan sistem barter, menggunakan barang-barang seperti beras, kain, atau bahkan mata panah. Sistem ini bertahan cukup lama sebelum akhirnya uang koin diperkenalkan dan menjadi alat tukar resmi di Jepang.

Meski zaman telah berubah, Keiunkan tetap berusaha mempertahankan esensi tradisionalnya. Bangunan hotel telah mengalami renovasi dan perbaikan berkali-kali demi menjaga keamanan dan kenyamanan tamu, namun gaya arsitektur dan nuansa interior tetap mempertahankan karakter ryokan Jepang klasik.

Kehangatan Tradisi dalam Pelayanan

Keiunkan dikenal dengan pelayanan khas Jepang yang mengutamakan keramahtamahan (omotenashi), ketenangan, dan kenyamanan batin. Setiap kamar menghadap ke pegunungan atau sungai yang mengalir tenang, menciptakan suasana damai yang cocok untuk relaksasi.

Pemandian air panas di hotel ini—yang bersumber langsung dari empat mata air alami—menjadi daya tarik utama. Tamu dapat menikmati pemandian pribadi maupun umum yang bersih, hangat, dan menenangkan. Suhu air yang ideal dan mineral alami di dalamnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit ringan dan membantu meredakan stres.

Menjaga Warisan, Menghadapi Masa Depan

Keiunkan bukan hanya bangunan tua, tetapi simbol warisan budaya yang diwariskan dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab. Meski telah melewati lebih dari 1.300 tahun, hotel ini masih eksis berkat komitmen generasi demi generasi yang merawat dan mengelolanya dengan cinta.

Tantangan zaman modern, seperti perubahan iklim, pariwisata massal, hingga pandemi global, tentu berdampak pada keberlangsungan bisnis ini. Namun, Keiunkan tetap berdiri tegak, mengadaptasi teknologi di balik layar sambil tetap mempertahankan nilai tradisional yang menjadi jiwanya.

Kini, Nishiyama Onsen Keiunkan bukan hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal, tetapi juga menarik perhatian pengunjung dari berbagai belahan dunia yang ingin menyentuh sejarah, menikmati keindahan alam, dan mengalami langsung kehangatan budaya Jepang.

Keiunkan lebih dari sekadar tempat menginap—ia adalah saksi bisu sejarah Jepang, rumah bagi tradisi, dan lambang ketahanan keluarga. Dengan menjaga nilai-nilai leluhur dan menyambut masa depan dengan bijaksana, Keiunkan membuktikan bahwa warisan bukanlah beban, melainkan kekuatan yang tak lekang oleh waktu.

Baca juga artikel lainnya :

okoso zukin pakaian tradisional jepang yang mirip hijab muslimah