Negara-Negara Eropa Butuh Jutaan Tenaga Kerja Asal Indonesia di Sektor Jasa
Presiden Prabowo Subianto menyebut negara-negara Eropa membutuhkan jutaan tenaga kerja asal Indonesia di sektor perhotelan, restoran, dan rumah sakit. Pemerintah siapkan pelatihan dan sertifikasi global untuk menghadapi peluang ini.
Eksplora.id - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sejumlah negara di Eropa kini membuka peluang besar bagi tenaga kerja asal Indonesia, khususnya di sektor perhotelan, restoran, dan rumah sakit. Menurutnya, kebutuhan ini muncul karena krisis tenaga kerja di berbagai negara maju pascapandemi, yang menyebabkan banyak industri jasa kekurangan sumber daya manusia terampil.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri pertemuan bilateral di Istana Negara, Selasa (29/10/2025), bersama sejumlah duta besar negara-negara Eropa. Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia (TKI) agar mampu bersaing di pasar global yang semakin terbuka.
“Eropa kini sedang mencari jutaan tenaga kerja terlatih, dan Indonesia punya potensi besar untuk mengisi kebutuhan tersebut,” ujar Presiden Prabowo.
Kebutuhan Tinggi di Sektor Perhotelan dan Kesehatan
Data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan bahwa beberapa negara seperti Jerman, Belanda, dan Prancis mengalami kekurangan signifikan di sektor perhotelan dan pelayanan kesehatan. Banyak posisi di bidang hospitality, restoran, hingga perawat rumah sakit tidak dapat terisi karena minimnya tenaga kerja lokal yang berminat bekerja di sektor jasa.
Presiden Prabowo menilai, kondisi ini menjadi peluang emas bagi Indonesia.
“Kita memiliki sumber daya manusia yang rajin, sopan, dan memiliki etos kerja tinggi. Jika disiapkan dengan pelatihan yang tepat, mereka akan sangat dibutuhkan di Eropa,” tegasnya.
Ia juga meminta agar lembaga pendidikan vokasi dan balai latihan kerja di Indonesia diperkuat dan disesuaikan dengan standar internasional, terutama dalam kemampuan bahasa dan sertifikasi kompetensi.
Pemerintah Siapkan Program Pelatihan dan Sertifikasi
Untuk mendukung langkah ini, pemerintah tengah menyiapkan Program Pelatihan Tenaga Siap Global (PTSG) yang akan diluncurkan awal 2026. Program tersebut berfokus pada peningkatan keterampilan di bidang kuliner, housekeeping, dan pelayanan kesehatan dasar.
Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan multinasional dan lembaga sertifikasi internasional untuk memastikan tenaga kerja Indonesia memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan pasar Eropa.
Selain itu, pemerintah juga berencana membuka jalur penempatan resmi dan legal guna melindungi pekerja Indonesia dari potensi eksploitasi atau perdagangan manusia.
Dukungan dari Negara-Negara Eropa
Beberapa duta besar dari negara Eropa menyambut positif langkah Indonesia ini. Mereka mengakui, kualitas tenaga kerja Indonesia dikenal unggul dalam pelayanan publik dan industri perhotelan.
“Kami sudah melihat keberhasilan tenaga kerja Indonesia di berbagai sektor. Indonesia punya reputasi baik di bidang hospitality dan kesehatan,” ujar Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Karl Müller, dalam keterangan pers.
Pemerintah Jerman bahkan disebut siap menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Indonesia untuk mempercepat rekrutmen tenaga kerja di sektor keperawatan dan restoran pada pertengahan 2026.
Peluang Ekonomi dan Diplomasi Baru
Kebijakan ini bukan hanya soal tenaga kerja, tapi juga bagian dari strategi diplomasi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo. Dengan memperluas kehadiran tenaga kerja di luar negeri, Indonesia tidak hanya berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan global, tetapi juga meningkatkan devisa dan hubungan bilateral dengan negara-negara Eropa.
“Tenaga kerja kita bukan hanya pekerja, tapi juga duta bangsa. Mereka membawa nama baik Indonesia ke dunia,” kata Prabowo menutup sambutannya.***
Baca juga artikel lainnya :
presiden-prabowo-subianto-putuskan-bahasa-portugis-akan-diajarkan-di-sekolah

