Bank Indonesia Luncurkan QRIS Lintas Negara dengan Korea Selatan, Dorong Inovasi Digital dan Efisiensi Pasar Keuangan
Bank Indonesia meluncurkan QRIS lintas negara antara Indonesia dan Korea Selatan, memperkuat inovasi digital dan strategi moneter pro-pasar dengan pengelolaan suku bunga, peningkatan likuiditas, dan pengembangan instrumen keuangan baru.
Eksplora.id - Dalam komitmennya untuk memperkuat inovasi keuangan digital dan memperluas integrasi ekonomi global, Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan sandbox QRIS lintas negara (cross-border QRIS) antara Indonesia dan Korea Selatan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi BI dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem keuangan regional.
Kolaborasi ini memungkinkan wisatawan dan pelaku usaha dari kedua negara untuk melakukan transaksi lintas batas secara cepat, aman, dan efisien menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS). Dengan sistem ini, pengguna dari Indonesia dapat bertransaksi di Korea Selatan hanya dengan memindai kode QR, dan sebaliknya, wisatawan asal Korea juga dapat menggunakan platform pembayaran digital mereka di Indonesia tanpa harus menukar mata uang secara fisik.
“Inisiatif ini merupakan langkah konkret menuju integrasi sistem pembayaran ASEAN+3, sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi digital antara Indonesia dan Korea Selatan,” ujar salah satu pejabat Bank Indonesia dalam keterangan resminya.
Dorong Transformasi Digital dan Ekonomi Inklusif
Peluncuran QRIS lintas negara ini merupakan bagian dari agenda besar BI untuk mendorong transformasi digital ekonomi nasional. Melalui infrastruktur pembayaran yang lebih terhubung, BI berharap dapat memperluas akses keuangan digital, terutama bagi pelaku UMKM dan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Selain mendukung efisiensi transaksi lintas batas, kebijakan ini juga diharapkan meningkatkan volume perdagangan bilateral dan memperkuat arus investasi antara Indonesia dan Korea Selatan.
Kebijakan Moneter Pro-Pasar untuk Stabilitas dan Likuiditas
Selain inovasi digital, Bank Indonesia juga tengah memperkuat strategi kebijakan moneter pro-pasar (pro-market monetary strategies) untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global.
Beberapa langkah utama yang dilakukan BI antara lain:
-
Mengelola struktur suku bunga agar tetap kompetitif dan mendukung pertumbuhan ekonomi;
-
Meningkatkan likuiditas di pasar melalui pembelian obligasi pemerintah;
-
Mengembangkan instrumen moneter baru seperti Bank Indonesia Floating Rate Notes (BI-FRN) dan Overnight Index Swap (OIS);
-
Membuka investasi Sukuk Bank Indonesia (SukBI) kepada lebih banyak investor, baik domestik maupun asing;
-
Meningkatkan efisiensi pasar keuangan dengan memperluas partisipasi dan memperdalam instrumen keuangan syariah.
Kombinasi antara kebijakan moneter adaptif dan inovasi digital ini menunjukkan arah baru Bank Indonesia yang menempatkan stabilitas, inklusivitas, dan transformasi teknologi sebagai fondasi utama perekonomian nasional.
Menatap Masa Depan Keuangan Terintegrasi
Inisiatif BI ini sejalan dengan visi Indonesia Digital Economy 2045, di mana digitalisasi sistem keuangan menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan sistem pembayaran lintas batas berbasis QRIS, masyarakat dan pelaku usaha akan menikmati kemudahan transaksi, transparansi biaya, serta efisiensi waktu dalam perdagangan internasional.
Kerja sama dengan Korea Selatan diharapkan menjadi model bagi perluasan jaringan QRIS lintas negara lainnya di kawasan Asia Timur dan ASEAN. Ke depan, BI juga berencana memperluas kerja sama serupa dengan negara seperti Jepang, Thailand, dan Malaysia.
“QRIS lintas negara bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang memperkuat konektivitas ekonomi dan kepercayaan antarbangsa,” tambah pejabat BI tersebut.***
Baca juga artikel lainnya :
qris-tap-resmi-diluncurkan-bayar-mrt-dan-krl-kini-lebih-cepat-dan-praktis-tanpa-scan

