Katak Betina Pura-pura Mati Demi Menolak Kawin, Fakta Aneh tapi Nyata dari Dunia Hewan

Penelitian terbaru mengungkap perilaku unik katak betina yang berpura-pura mati untuk menolak kawin dengan jantan yang tidak disukainya. Strategi ini bukan drama, tapi cara cerdas untuk bertahan hidup!

Oct 26, 2025 - 22:05
 0  4
Katak Betina Pura-pura Mati Demi Menolak Kawin, Fakta Aneh tapi Nyata dari Dunia Hewan
sumber foto : gg

Eksplora.id - Ternyata bukan hanya manusia yang punya cara unik untuk menolak cinta. Katak betina pun bisa “berakting” ketika tidak tertarik dengan jantan yang mendekat.
Penelitian terbaru dari ilmuwan Jerman mengungkap bahwa katak betina spesies Rana temporaria (katak Eropa) sering berpura-pura mati — atau dalam istilah ilmiahnya tonic immobility — untuk menghindari kawin yang tidak diinginkan.

Saat musim kawin, jumlah jantan jauh lebih banyak daripada betina. Akibatnya, para jantan saling berebut dan sering kali beberapa jantan langsung menindih satu betina. Dalam kondisi ekstrem, hal ini bisa membuat betina sesak napas atau bahkan mati tenggelam.
Nah, di tengah kekacauan itu, beberapa betina memilih taktik ekstrem: berhenti bergerak total dan berpura-pura mati agar dilepaskan oleh para jantan.


Bukan Satu-satunya Trik

Selain berpura-pura mati, peneliti menemukan bahwa katak betina punya beberapa “jurus penolakan” lain, antara lain:

  • Memutar tubuh supaya jantan kehilangan posisi untuk kawin.

  • Meniru suara jantan, agar si jantan bingung dan mundur.

  • Berdiam diri total (tonic immobility), seolah tak bernyawa, untuk menghindari perhatian lebih lanjut.

Menariknya, strategi ini bukan keputusan sadar seperti manusia yang berpikir “aku pura-pura mati saja ah,” melainkan refleks alami yang berkembang sebagai mekanisme bertahan hidup.


Kenapa Harus “Seolah Mati”?

Dalam dunia katak, musim kawin sering berlangsung singkat tapi intens. Ratusan jantan berkumpul di kolam yang sama untuk mencari pasangan. Karena jumlah betina jauh lebih sedikit, persaingan jadi brutal.
Ketika betina dikejar oleh banyak jantan sekaligus, berpura-pura mati menjadi cara cepat untuk keluar dari situasi berbahaya. Begitu jantan mengira betina sudah “tak bernyawa”, mereka cenderung melepaskannya — dan betina bisa segera kabur.

Fenomena ini juga menunjukkan bahwa betina tidak pasif dalam proses reproduksi. Mereka aktif menentukan kapan dan dengan siapa mereka mau kawin, bahkan dengan cara yang ekstrem sekalipun.


Pelajaran dari Alam

Temuan ini memberi kita sudut pandang baru bahwa hewan pun punya bentuk “penolakan” alami terhadap situasi yang tidak mereka inginkan.
Dalam konteks evolusi, perilaku seperti ini adalah cara cerdas untuk bertahan hidup dan memastikan keturunan yang lebih kuat — karena betina bisa memilih jantan yang benar-benar sesuai.

Selain menarik secara ilmiah, kisah ini juga sedikit menggelitik: siapa sangka seekor katak bisa “acting mati” demi menjaga diri dari pasangan yang salah?


Kisah katak betina yang pura-pura mati ini bukan sekadar cerita aneh dari dunia hewan, tapi cermin bahwa alam selalu punya cara elegan untuk menyeimbangkan kehidupan.
Entah itu lewat suara, gerakan, atau keheningan total, katak betina membuktikan bahwa bahkan di dunia amfibi, hak untuk berkata “tidak” tetap ada — walau tanpa kata-kata.***

Baca juga artikel lainnya :

nelson-landak-unik-yang-lahir-tanpa-duri-dan-mendapat-perawatan-khusus