Adira Finance Resmi Akuisisi Mandala Finance: Efektif Hukum 1 Oktober 2025, Operasional Penuh Ditargetkan 2026
Adira Finance resmi mengakuisisi Mandala Finance dengan target efektif hukum pada 1 Oktober 2025 dan efektif operasional penuh 1 Oktober 2026. Pasca peleburan, Adira menjadi entitas bertahan dengan total aset gabungan Rp38,37 triliun dan ekuitas Rp14,55 triliun. Dari sisi jaringan, keduanya akan memiliki lebih dari 700 titik layanan, mencakup cabang konvensional, unit syariah, dan kantor layanan, memperluas jangkauan di segmen mobil, motor, mikro, hingga pembiayaan syariah. Daya saing baru Adira+Mandala diprediksi makin kuat, meski masih harus mengejar FIFGROUP yang saat ini memiliki aset Rp45,68 triliun dan jaringan 244 cabang + 408 POS. Sinergi dengan MUFG–Bank Danamon memberi peluang besar dari sisi pendanaan, efisiensi biaya, dan diversifikasi produk.

Eksplora.id — Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance/ADMF) merampungkan akuisisi dan penggabungan usaha dengan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance/MFIN). Secara hukum, tanggal efektif merger diperkirakan pada 1 Oktober 2025, dengan Adira menjadi entitas yang bertahan dan Mandala bubar demi hukum. Sementara itu, tanggal efektif operasional—ketika integrasi sistem dan operasional sepenuhnya diberlakukan—ditargetkan 1 Oktober 2026.
Rangkaian aksi korporasi: siapa mengakuisisi siapa
Struktur kepemilikan Mandala sebelum peleburan menunjukkan MUFG Bank Ltd. memegang 89,26% saham MFIN, Adira 10%, dan publik 0,74%—bagian dari penataan konglomerasi keuangan MUFG–Bank Danamon–Adira di Indonesia. Rencana peleburan menegaskan MFIN menggabungkan diri ke ADMF sebagai perusahaan yang bertahan.
Seberapa besar “Adira+Mandala” pasca-merger?
Dokumen proforma menyebut total aset gabungan (per 31 Desember 2024) sebesar Rp38,37 triliun, naik dari aset historis ADMF Rp32,59 triliun dan MFIN Rp6,68 triliun; ekuitas proforma tercatat Rp14,55 triliun. Ini memberi ruang permodalan dan kapasitas pembiayaan yang lebih tebal untuk ekspansi lintas segmen.
Jaringan cabang dan pos layanan: daya jangkau yang melebar
Per 31 Mei 2025, Adira memiliki 189 kantor cabang konvensional, 43 unit cabang syariah, 213 kantor selain kantor cabang, dan 67 kantor selain unit cabang syariah. Mandala menambah 194 kantor cabang konvensional, 60 kantor konvensional & syariah (kategori kantor selain cabang), 14 unit cabang syariah, serta 2 kantor selain unit cabang syariah. Jika kategori-kategori tersebut dijumlahkan, jaringan layanan gabungan melampaui 700 titik di seluruh Indonesia—dengan 383 di antaranya cabang konvensional dan 57 unit syariah. (Perhitungan gabungan merupakan estimasi redaksi berdasarkan kategori yang dicantumkan masing-masing perusahaan).
Mulai operasional: apa arti “efektif hukum” vs “efektif operasional”?
-
Efektif hukum (legal): target 1 Oktober 2025—pada titik ini, Mandala secara hukum melebur ke Adira dan berbagai pelaporan pascamerger ke OJK dijadwalkan.
-
Efektif operasional: target 1 Oktober 2026—penyelarasan penuh proses bisnis, sistem IT, dan jaringan layanan di lapangan.
Kronologi ini lazim pada aksi peleburan besar: status hukum lebih dulu efektif, sementara integrasi operasional dilaksanakan bertahap hingga tanggal operasional efektif.
Menakar daya saing vs FIFGROUP
Aset & permodalan. Dengan Rp38,37 triliun aset proforma, “Adira+Mandala” berada di papan atas industri. FIFGROUP (PT Federal International Finance), pemain pembiayaan roda dua terbesar, membukukan aset Rp45,68 triliun (FY2024)—masih lebih besar, namun jaraknya menyempit.
Jaringan. FIFGROUP per 30 Juni 2024 mengoperasikan 244 kantor cabang dan 408 POS. Dari sisi sebaran titik layanan formal (cabang + pos), FIFGROUP tetap sangat kompetitif, terutama pada pembiayaan sepeda motor dan mikro. Namun, kombinasi jaringan Adira–Mandala (cabang, unit syariah, dan berbagai kantor layanan) memberi jangkauan yang luas, khususnya di segmen 2W/mikro yang selama ini menjadi kekuatan Mandala.
Produk & sinergi.
-
Portofolio: Adira kuat di mobil, multiguna, dan durables; Mandala dominan di pembiayaan roda dua dan mikro. Sinergi ini memperkaya pipeline pembiayaan lintas segmen dan lintas merek.
-
Ekosistem MUFG–Danamon: cross-selling, pendanaan lebih efisien, dan low-cost funding via grup perbankan berpotensi menekan biaya dana, memperbaiki pricing, dan meningkatkan daya saing akuisisi nasabah baru.
-
Syariah: total 57 unit syariah gabungan mempertebal penetrasi ke ceruk syariah yang tumbuh cepat.
Risiko dan pekerjaan rumah
Integrasi operasional menuju 2026 menuntut konsistensi kualitas layanan di ribuan karyawan dan ratusan titik, migrasi sistem IT yang mulus, serta disiplin manajemen risiko (NPL) di segmen mikro yang sensitif siklus. Di sisi pasar, persaingan akuisisi konsumen roda dua—kubu FIFGROUP—akan tetap ketat pada pricing dan kecepatan layanan; keunggulan Adira akan banyak ditentukan oleh kecepatan harmonisasi proses dan pemanfaatan ekosistem MUFG–Danamon.