Ternyata Bahasa di Kepulauan Cocos (Keeling) Mirip Bahasa Indonesia, Kok Bisa?
Kepulauan Cocos (Keeling), sebuah wilayah kecil milik Australia di Samudra Hindia, mungkin terdengar asing bagi banyak orang Indonesia.

Eksplora.id - Kepulauan Cocos (Keeling), sebuah wilayah kecil milik Australia di Samudra Hindia, mungkin terdengar asing bagi banyak orang Indonesia. Namun, siapa sangka, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh sebagian besar penduduknya terdengar sangat familiar bagi telinga kita. Ya, ternyata masyarakat di kepulauan ini masih menggunakan bahasa Melayu yang mirip dengan Bahasa Indonesia!
Sejarah dan Asal Usul
Bahasa Melayu yang digunakan di Kepulauan Cocos tidak datang begitu saja. Jejak sejarah mencatat bahwa pada abad ke-19, para pekerja dari Nusantara—terutama dari wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan—dibawa ke pulau ini oleh pedagang dan pemilik tanah berkebangsaan Inggris untuk bekerja di perkebunan kelapa.
Seiring berjalannya waktu, komunitas Melayu di Kepulauan Cocos berkembang dan mempertahankan bahasa, adat, serta tradisi mereka. Meskipun mereka hidup di bawah pemerintahan Australia, warisan budaya Melayu tetap kuat, termasuk dalam penggunaan bahasa sehari-hari.
Bahasa Melayu Cocos
Bahasa yang digunakan disebut "Bahasa Melayu Cocos" atau "Cocos Malay", sebuah dialek yang sangat mirip dengan Bahasa Indonesia, terutama Bahasa Melayu Pasar. Pengucapan dan kosa katanya mudah dimengerti oleh penutur Bahasa Indonesia, meskipun ada pengaruh dari bahasa Inggris dan perkembangan lokal.
Contohnya:
-
"Apa kabar?" masih digunakan untuk menyapa.
-
"Sudah makan?" menjadi pertanyaan umum sehari-hari.
-
Beberapa kosakata seperti "sekolah", "rumah", dan "masak" masih identik dengan Bahasa Indonesia.
Diakui sebagai Bahasa Resmi Lokal
Uniknya, meskipun Kepulauan Cocos secara administratif berada di bawah Australia, bahasa Melayu Cocos menjadi salah satu bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah setempat dan digunakan dalam kehidupan sosial dan keagamaan. Pemerintah Australia pun memberikan pengakuan terhadap keberadaan dan pelestarian bahasa ini sebagai bagian dari keberagaman budaya di wilayahnya.
Warisan Budaya Nusantara yang Terlupakan?
Keberadaan Bahasa Melayu di Kepulauan Cocos menjadi bukti kuat bahwa budaya Nusantara pernah menyebar luas, bahkan hingga ke pelosok Samudra Hindia. Sayangnya, tidak banyak masyarakat Indonesia yang tahu tentang "saudara jauh" ini.
Dengan makin mudahnya akses informasi dan transportasi, mungkin sudah saatnya kita lebih mengenal kembali hubungan historis dan kultural antara Indonesia dan komunitas Melayu di Kepulauan Cocos.
Baca juga artikel lainnya :