Lufa: Spons Alami dari Alam yang Ramah Lingkungan dan Sehat untuk Kulit

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan hidup sehat, banyak orang mulai beralih dari produk sintetis ke bahan-bahan alami.

Apr 6, 2025 - 11:56
 0  4
Lufa: Spons Alami dari Alam yang Ramah Lingkungan dan Sehat untuk Kulit
sumber foto : gg

Eksplora.id - Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan hidup sehat, banyak orang mulai beralih dari produk sintetis ke bahan-bahan alami. Salah satunya adalah lufa—spons alami yang kini semakin populer sebagai pengganti spons mandi maupun spons cuci piring berbahan plastik. Tapi, apa sebenarnya lufa itu, terbuat dari apa, dan mengapa lebih baik daripada spons biasa?

Apa Itu Lufa?

Lufa (atau loofah) adalah spons alami yang berasal dari buah tanaman Luffa aegyptiaca atau Luffa cylindrica, sejenis tanaman merambat dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae). Sekilas, buah lufa yang masih muda bentuknya menyerupai mentimun atau oyong. Namun, lufa yang digunakan sebagai spons adalah buah yang sudah tua dan dikeringkan hingga menyisakan serat-seratnya.

Serat ini kemudian dibersihkan dan dikeringkan, membentuk tekstur jaring alami yang kuat, kasar namun lentur, sangat cocok digunakan sebagai alat eksfoliasi kulit ataupun pembersih alami.

Lufa Terbuat dari Apa?

Proses pembuatan lufa sangat sederhana dan alami:

  1. Buah lufa dibiarkan matang di pohon hingga kulitnya mulai mengering dan keras.

  2. Setelah dipanen, kulit luarnya dikupas untuk mengambil bagian dalam berupa serat.

  3. Serat ini kemudian direndam, dicuci, dan dijemur untuk membersihkannya dari biji dan sisa lendir.

  4. Setelah benar-benar kering, lufa siap digunakan sebagai spons alami.

Karena berasal dari tumbuhan, lufa tidak mengandung bahan kimia sintetis, tidak beracun, dan sepenuhnya biodegradable (dapat terurai di alam).

Mengapa Lebih Baik Menggunakan Lufa Dibanding Spons Sintetis?

Penggunaan lufa membawa berbagai manfaat, baik untuk kesehatan tubuh maupun kelestarian lingkungan. Berikut alasan mengapa lufa lebih unggul dari spons plastik atau sintetis:

  1. Ramah Lingkungan
    Spons sintetis umumnya terbuat dari busa berbahan plastik yang sulit terurai. Setelah dibuang, spons ini berpotensi menjadi mikroplastik yang mencemari tanah dan laut. Sebaliknya, lufa adalah bahan organik yang dapat terurai secara alami, sehingga lebih ramah lingkungan.

  2. Baik untuk Kulit
    Lufa memiliki tekstur yang ideal untuk mengangkat sel kulit mati (eksfoliasi) tanpa melukai kulit. Digunakan secara rutin saat mandi, lufa membuat kulit terasa halus, bersih, dan segar.

  3. Multifungsi
    Selain untuk mandi, lufa juga bisa digunakan sebagai spons cuci piring, alat pembersih dapur, hingga bahan dekorasi dan kerajinan tangan. Bahkan, beberapa petani menggunakannya sebagai media tanam hidroponik karena kemampuannya menyerap air dengan baik.

  4. Tidak Mudah Berjamur (Jika Dirawat dengan Benar)
    Spons sintetis seringkali menjadi sarang bakteri karena lembap dan tidak bisa kering dengan baik. Lufa, jika dijemur dan dikeringkan setelah digunakan, lebih tahan lama dan lebih higienis.

  5. Mendukung Pertanian dan Usaha Lokal
    Karena bisa dibudidayakan di iklim tropis seperti Indonesia, penggunaan lufa juga membantu meningkatkan ekonomi lokal dan membuka peluang usaha bagi petani atau pengrajin lokal.

Tips Merawat Lufa

Agar lebih awet dan tetap bersih, berikut beberapa tips dalam menggunakan lufa:

  • Setelah digunakan, bilas bersih dan keringkan di tempat terbuka.

  • Jangan dibiarkan lembap di kamar mandi terus-menerus.

  • Gantilah lufa setiap 3–4 minggu jika digunakan rutin.

  • Jangan gunakan pada kulit yang sedang luka atau iritasi.

Lufa adalah contoh nyata bagaimana alam menyediakan solusi yang sehat dan berkelanjutan bagi manusia. Terbuat dari serat buah tanaman, spons alami ini bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga ramah bagi bumi. Dengan memilih lufa sebagai pengganti spons sintetis, kita telah mengambil satu langkah kecil menuju hidup yang lebih hijau dan sadar lingkungan.

Baca juga artikel lainnya :

sabun aleppo produksi sabun tertua di dunia