Lampung Cetak Surplus USD 238 Juta di Awal 2025, Meski Ekspor Menurun
Provinsi Lampung mengawali tahun 2025 dengan kinerja perdagangan luar negeri yang tetap positif. Meski nilai ekspor menurun dibanding bulan sebelumnya, Lampung masih berhasil mencetak surplus perdagangan yang signifikan.

Eksplora.id - Provinsi Lampung mengawali tahun 2025 dengan kinerja perdagangan luar negeri yang tetap positif. Meski nilai ekspor menurun dibanding bulan sebelumnya, Lampung masih berhasil mencetak surplus perdagangan yang signifikan. Data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menunjukkan bahwa surplus dagang Lampung pada Januari 2025 mencapai lebih dari USD 238 juta.
Ekspor Turun 16 Persen, Tapi Masih Lebih Tinggi dari Impor
Pada Januari 2025, nilai ekspor Lampung tercatat sebesar USD 477,54 juta, mengalami penurunan sebesar 16,19 persen dibandingkan Desember 2024 (USD 569,76 juta). Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh dinamika pasar global dan faktor musiman, namun tetap berada di atas angka impor.
Di sisi lain, impor Lampung pada bulan yang sama meningkat tajam menjadi USD 239,26 juta, atau naik 26,10 persen dibanding Desember 2024 (USD 189,74 juta), serta melonjak 189,45 persen dibanding Januari 2024 (USD 82,66 juta).
Hasilnya, Lampung tetap mencetak surplus perdagangan sebesar USD 238,28 juta, membuktikan bahwa kinerja ekspornya masih lebih kuat dari impor.
Komoditas Unggulan Ekspor Lampung
Meski terjadi penurunan nilai ekspor, beberapa komoditas unggulan Lampung tetap mencatatkan kinerja stabil dan menjadi andalan ekspor daerah. Di antaranya:
-
Lemak dan Minyak Nabati (termasuk CPO)
Masih menjadi komoditas ekspor terbesar, terutama ke India dan Pakistan. -
Kopi, Teh, dan Rempah-rempah
Kopi robusta asal Lampung tetap diminati pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Timur. -
Produk Kimia Organik dan Anorganik
Terus berkembang sebagai hasil industri lokal dengan permintaan dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN. -
Buah-buahan Tropis (Pisang, Nanas)
Ekspor hortikultura Lampung menembus pasar Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Negara Tujuan Ekspor Terbesar Lampung
Beberapa negara mitra dagang utama yang menjadi tujuan ekspor terbesar Lampung di awal 2025 meliputi:
-
India – Utama dalam penyerapan minyak nabati dan produk agribisnis.
-
Amerika Serikat – Terbesar untuk kopi dan rempah-rempah.
-
Tiongkok – Menjadi tujuan berbagai bahan baku industri.
-
Belanda dan Jerman – Stabil pada produk kopi, kakao, dan hasil pertanian lainnya.
Diversifikasi negara tujuan ekspor ini penting untuk menjaga stabilitas perdagangan ketika salah satu pasar mengalami penurunan permintaan.
Lonjakan Impor: Tanda Bangkitnya Aktivitas Industri?
Kenaikan impor pada Januari 2025 dipicu oleh meningkatnya kebutuhan akan barang modal dan bahan baku industri. Hal ini bisa dibaca secara positif sebagai indikasi bahwa sektor industri Lampung sedang tumbuh dan bersiap meningkatkan produksi dalam negeri.
Barang-barang seperti mesin, alat elektronik, dan bahan kimia penolong menjadi komponen utama dalam struktur impor. Peningkatan ini juga menjadi tantangan dalam menjaga agar neraca perdagangan tetap sehat ke depannya.
Pandangan Ekonom: Perlu Langkah Proaktif
Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Lampung, Dr. Rina Fadillah, surplus yang berhasil dipertahankan menunjukkan kekuatan dasar ekonomi Lampung, namun tidak boleh membuat terlena.
“Penurunan nilai ekspor harus dijawab dengan strategi peningkatan daya saing produk lokal. Pemerintah perlu mendorong hilirisasi dan memperluas pasar ekspor non-tradisional,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya transformasi digital dan peningkatan akses pembiayaan bagi petani dan UMKM eksportir.
Meskipun mengawali tahun dengan penurunan nilai ekspor, Lampung tetap berhasil mencetak surplus perdagangan sebesar USD 238 juta pada Januari 2025. Hal ini membuktikan kekuatan sektor ekspor daerah, didukung oleh komoditas unggulan dan mitra dagang yang solid.
Pemerintah daerah dan pelaku usaha diharapkan terus berinovasi dan menjaga momentum positif ini, agar Lampung tetap menjadi salah satu provinsi dengan kontribusi ekspor terbesar di Indonesia.
Baca juga artikel lainnya :
daun ketapang dari tak bernilai menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi