Dokter FX Sudanto, Teladan Pengabdian Tanpa Batas di Ujung Timur Indonesia

Di usia 85 tahun, Dokter FX Sudanto tetap melayani pasien di Jayapura dengan tarif Rp2.000–Rp5.000. Kisah ketulusan yang menginspirasi Indonesia.

Dec 18, 2025 - 03:28
 0  2
Dokter FX Sudanto, Teladan Pengabdian Tanpa Batas di Ujung Timur Indonesia
sumber foto : gg

Eksplora.id - Di tengah keterbatasan layanan kesehatan di sejumlah daerah Indonesia, kisah Dokter FX Sudanto menjadi pengingat kuat tentang makna pengabdian sejati. Pada usia yang telah mencapai 85 tahun, saat banyak orang memilih menikmati masa pensiun, Dokter FX Sudanto justru masih setia melayani pasien di Jayapura, Papua. Dengan langkah yang mungkin tak lagi secepat dulu, semangatnya untuk menolong tetap menyala dan tidak pernah surut.

Bagi warga sekitar, kehadiran beliau bukan sekadar sosok dokter, melainkan juga simbol harapan. Setiap hari, masyarakat dari berbagai latar belakang datang untuk berobat, berkonsultasi, atau sekadar meminta saran kesehatan. Tidak ada kesan terburu-buru atau jarak antara dokter dan pasien. Semua dilayani dengan kesabaran dan empati yang jarang ditemukan di era layanan serba cepat saat ini.

Tarif Terjangkau, Hati yang Tulus

Salah satu hal yang membuat banyak orang terharu adalah tarif layanan yang dipatok Dokter FX Sudanto. Dengan biaya hanya sekitar Rp2.000 hingga Rp5.000, pasien sudah bisa mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan. Angka ini nyaris tak masuk akal jika dibandingkan dengan biaya layanan medis di kota-kota besar. Namun bagi beliau, uang bukanlah tujuan utama.

Dokter FX Sudanto memahami betul kondisi ekonomi masyarakat Jayapura dan sekitarnya. Banyak pasien yang datang dengan keterbatasan finansial, bahkan sekadar untuk memenuhi kebutuhan harian pun harus berjuang. Karena itulah, beliau memilih untuk menyesuaikan tarif agar tidak menjadi penghalang bagi siapa pun yang membutuhkan pertolongan medis. Dalam banyak kasus, jika pasien benar-benar tidak mampu, beliau tetap melayani tanpa mempersoalkan biaya.

Konsistensi Mengabdi di Tanah Papua

Mengabdi di Papua bukanlah perkara mudah. Tantangan geografis, keterbatasan fasilitas, serta minimnya tenaga kesehatan menjadi realitas yang dihadapi setiap hari. Namun Dokter FX Sudanto memilih bertahan dan terus melayani. Keputusannya untuk tetap berada di Jayapura selama bertahun-tahun menunjukkan komitmen yang luar biasa terhadap profesi dan kemanusiaan.

Beliau bukan hanya menyembuhkan penyakit, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis. Sikap ramah, tutur kata yang lembut, serta kesediaan untuk mendengarkan keluhan pasien membuat banyak orang merasa dihargai. Tidak sedikit pasien yang datang bukan hanya karena sakit, tetapi juga karena merasa nyaman dan percaya pada sosok beliau.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah Dokter FX Sudanto menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda, khususnya para tenaga kesehatan. Di tengah tuntutan profesionalisme dan kesejahteraan, beliau menunjukkan bahwa inti dari profesi dokter adalah melayani dan menolong sesama. Gelar, usia, dan kondisi fisik tidak menjadi penghalang untuk terus berbuat baik.

Keteladanan ini juga menjadi cermin bagi masyarakat luas bahwa kepedulian sosial masih hidup dan nyata. Di saat banyak orang terjebak pada hitung-hitungan materi, Dokter FX Sudanto justru membuktikan bahwa keikhlasan memiliki nilai yang jauh lebih besar. Pengabdiannya mengajarkan bahwa kontribusi nyata, sekecil apa pun, dapat membawa dampak besar bagi kehidupan orang lain.

Warisan Nilai yang Tak Ternilai

Apa yang dilakukan Dokter FX Sudanto mungkin tidak tercatat dalam angka statistik atau laporan besar, tetapi jejaknya tertanam kuat di hati masyarakat yang pernah merasakan bantuannya. Warisan terbesarnya bukanlah bangunan atau kekayaan, melainkan nilai kemanusiaan, ketulusan, dan semangat melayani tanpa pamrih.

Kisah beliau menjadi pengingat bahwa Indonesia masih memiliki banyak sosok luar biasa yang bekerja dalam senyap. Semoga ketulusan Dokter FX Sudanto terus menginspirasi, tidak hanya bagi tenaga medis, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin hidup lebih bermakna dengan menolong sesama.**

Baca juga artikel lainnya :

swedia-jadi-negara-pertama-yang-resepkan-liburan-untuk-kesehatan