Bahaya Makanan Panas Dibungkus Plastik untuk Kesehatan

Membungkus makanan panas dengan plastik bisa berbahaya! Zat kimia seperti BPA, ftalat, dan dioksin dapat larut ke makanan dan memicu gangguan hormon, kesuburan, hingga kanker.

Oct 31, 2025 - 23:56
 0  1
Bahaya Makanan Panas Dibungkus Plastik untuk Kesehatan
Sumber foto : Istock

Eksplora.id - Banyak orang terbiasa membeli makanan panas seperti soto, mie kuah, atau gorengan yang langsung dibungkus plastik. Praktis, cepat, dan murah — tapi tahukah kamu bahwa kebiasaan ini ternyata bisa membahayakan kesehatan dalam jangka panjang?

Ketika makanan panas bersentuhan langsung dengan plastik, zat kimia berbahaya dari plastik dapat berpindah (migrasi) ke dalam makanan. Proses ini terjadi karena panas mempercepat reaksi kimia antara bahan makanan dan partikel plastik, terutama pada plastik jenis polietilena (PE) dan polipropilena (PP) yang umum digunakan untuk kantong makanan.


Zat Berbahaya di Balik Plastik

Beberapa zat kimia yang biasa ditemukan dalam plastik dan berpotensi berbahaya antara lain:

  • Bisphenol A (BPA) – digunakan untuk membuat plastik lebih keras dan tahan lama. BPA dikenal sebagai endocrine disruptor, yaitu zat yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.

  • Ftalat (Phthalates) – berfungsi membuat plastik lebih lentur, tetapi dapat mengganggu sistem reproduksi, terutama pada pria.

  • Dioksin – terbentuk saat plastik dipanaskan atau terbakar, dan dapat meningkatkan risiko kanker serta kerusakan sistem kekebalan tubuh.

Menurut penelitian dari U.S. Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organization (WHO), paparan BPA pada suhu tinggi dapat berdampak pada fungsi otak, perkembangan anak, serta sistem reproduksi.
Anak-anak dan ibu hamil menjadi kelompok yang paling rentan terhadap efek toksik bahan-bahan ini.


Dampak pada Kesehatan Tubuh

Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, zat kimia yang masuk ke tubuh bisa menumpuk dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:

  • Gangguan hormon: menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron.

  • Penurunan kesuburan: baik pada pria maupun wanita.

  • Risiko kanker: terutama kanker payudara dan kanker prostat.

  • Masalah metabolik: seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan tiroid.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA kronis juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan perilaku anak, serta menurunkan kualitas sperma pada pria dewasa.


Pilih Wadah yang Aman dan Ramah Lingkungan

Untuk melindungi diri dari bahaya bahan kimia plastik, sebaiknya mulai ubah kebiasaan sejak sekarang.
Berikut beberapa alternatif wadah aman yang bisa digunakan:

  1. Kaca (glassware) – tidak bereaksi terhadap panas dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

  2. Stainless steel – tahan lama, mudah dibersihkan, dan cocok untuk makanan panas.

  3. Daun pisang atau kertas nasi – pilihan tradisional yang alami dan ramah lingkungan.

Jika memang harus menggunakan plastik, pastikan wadah tersebut berlabel “food grade” dan tidak digunakan untuk makanan panas.


Cegah Sebelum Terlambat

Membungkus makanan panas dengan plastik mungkin tampak sepele, tetapi risikonya terhadap kesehatan sangat nyata.
Bahan kimia seperti BPA dan ftalat dapat mengganggu sistem hormonal, menurunkan kesuburan, hingga meningkatkan risiko kanker.

Dengan memilih wadah yang aman seperti kaca, stainless steel, atau daun pisang, kamu bukan hanya melindungi kesehatan, tetapi juga ikut menjaga lingkungan dari limbah plastik berlebih.***

Baca juga artikel lainnya :

wadah-makanan-dari-pelepah-pinang-jadi-solusi-plastik-sekali-pakai